For Indonesian Carat Only!
Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^
Highest Rank:
#1 In Search Seventeen Imagine
161030 ♡ #3 In Random
170110 ♡ #11 In Fanfiction
All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...
Ia mengerling ke arahmu sebelum lanjut berjalan seraya menarik tanganmu dengan kasar.
Ia terus menarikmu hingga sampai di mobilnya. Kau menatap Mingyu yang membuka pintu mobil dan masuk begitu saja dengan tatapan penuh penyesalan.
Bukan sepenuhnya salah Mingyu jika ia harus marah padamu. Hari ini kau diajak pergi bersama teman-temanmu tapi kau tidak menyadari bahwa sebenarnya teman-temanmu mengajakmu mengikuti blind date hingga temanmu mengenalkanmu dengan pasangan blind datemu.
Awalnya kau memang akan langsung pulang setelah tahu bahwa itu adalah blind date, tapi temanmu memohon padamu untuk tinggal sehingga kau tak kuasa menolaknya. Saat sedang duduk diam di pojok cafe secara tidak sengaja Mingyu masuk bersama Seokmin dan melihatmu sedang di rayu oleh laki-laki yang tidak dikenalnya. Tentu saja ia menjadi murka dan segera menghampirimu lalu menarik tanganmu seraya mendeklarasikan bahwa kau adalah pacarnya. Seokmin sendiri hanya bisa melongo melihat perlakuan Mingyu yang tiba-tiba kasar padamu.
Kau menghela nafas panjang sebelum membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya. Kau berusaha keras untuk tidak menatap Mingyu maupun mengajaknya bicara. Kau memang pernah sekali melihat Mingyu marah pada teman-temannya dan kau tidak menyangka bahwa ia akan marah padamu. Jujur saja kau sedikit takut padanya.
"Apa-apaan itu tadi?" Tanyanya datar dan dingin, bulu kudukmu langsung meremang tak kala mendengarnya.
"Um..." Kau menutup matamu sebelum mengambil nafas dalam. "Seperti yang kau tahu, aku seharusnya bertemu dan berkumpul bersama teman-temanku tapi nyatanya mereka malah merencanakan blind date tanpa memberi tahuku sebelumnya."
Kau melirik takut-takut ke arah Mingyu yang tidak menunjukan respon apapun.
Suasana hening di antara kalian membuatmu sangat tidak nyaman. Namun kau tidak mau berkata apapun karena takut menyulut amarah Mingyu.
"Kenapa kau tidak langsung pergi setelah tahu bahwa itu blind date?"
"Karena temanku memohon padaku. Kau tahu dia teman baikku bukan." Jawabmu semakin lama semakin pelan.
Kau melihat Mingyu menatapmu tajam dari ekor matamu sebelum ia meraih kedua bahumu dan membuatmu berbalik untuk menghadapnya.
"Mingyu?"
"Kau tahu tidak? Di luar sana banyak orang yang ingin dekat denganmu? Tak hanya cantik, menawan, dan manis kau juga pintar dan berbakat! Jika aku ceroboh sedikit saja maka aku akan kehilanganmu selamanya! Kau tahu? Aku bahkan tidak tahu apa yang bisa kulakukan tanpamu?"
Kau terperangah saat mendapatkan perlakuan seperti itu darinya bahkan kau lebih terperangah mendengar seluruh isi hatinya.
Kau melihat Mingyu menutuo matanya rapat-rapat sebelum keluar dari mobil. Kau segera mengikutinya keluar lalu mendekatinya secara perlahan. Mingyu memalingkan wajahnya darimu namun kau tetap mendekatinya dan menyentuh tangannya dengan lembut.
"Maafkan aku." Ujarmu pelan. "Aku tidak tahu kalau kau selalu berpikir seperti itu."
Kau menatapnya singkat sebelum berpindah posisi ke hadapannya. Kau meraih wajahnya dengan cara berjinjit dan memaksanya untuk menatapmu.
"Hanya ada satu orang yang mengisi hatiku dan itu adalah kau seorang. Kim Mingyu." Ujarmu lembut. "Kim Mingyu yang ceroboh, Kim Mingyu yang lucu, Kim Mingyu yang tampan, Kim Mingyu yang baik hati, Kim Mingyu yang perhatian, dan masih banyak lagi. Namun satu yang pasti. Kau adalah Kim Mingyu yang kucinta. Tidak ada satupun yang dapat menggantikanmu."
Mingyu menatapmu dalam-dalam sebelum memelukmu dengan erat.
"Aku takut kehilanganmu." Bisiknya.
Kau tersenyum kecil sembari membalas pelukannya. "Aku tidak akan meninggalkanmu semudah itu."
Kau mendorong tubuh Mingyu pelan sebelum mengecup bibirnya singkat lalu tersenyum semanis mungkin.
Mingyu menghela nafas singkat sebelum menarikmu lebih dekat padanya dan mendudukanmu di kap mesin mobilnya. Ia menelusuri wajahmu dengan jarinya secara lembut sebelum perlahan-lahan tangannya berhenti di bibirmu dan ia mendekat untuk menciummu dengan lembut.
"Terima kasih karena telah mencintaiku." Bisiknya lembut setelah melepaskan ciumannya darimu.
Kau tersenyum lembut padanya sebelum kembali menciumnya.
♡♡♡♡
Done! Moga suka yaaa.. Jangan lupa vomment dan jangan lupa juga baca cerita aku yg judulnya The Puppet Master ya Di tunggu kehadiran kalian di sana 😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.