For Indonesian Carat Only!
Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^
Highest Rank:
#1 In Search Seventeen Imagine
161030 ♡ #3 In Random
170110 ♡ #11 In Fanfiction
All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...
Kau terbangun ketika mendengar suara ribut-ribut dari luar kamar.
Kau segera berlari keluar kamar dan menemukan Chan, suamimu, dengan putramu Hyun sedang berdiri menatap ke arah lantai dengan pandangan horror. Hyun menutup mulutnya dengan kedua tangannya sedangkan Chan menggigit bibir bawahnya ketika melihatmu berada di ambang pintu.
"Apa yang terjadi?" Tanyamu seraya berjalan mendekati mereka berdua.
Hyun kali ini menutup matanya sedangkan Chan menyunggingkan senyum canggungnya.
"Tidak ada apa-apa." Jawabnya cepat. "Hanya saja...."
Kau melongokkan kepalamu ke arah pandangan Chan dan menemukan lantai rumahmu dipenuhi oleh pecahan gelas, piring, dan berbagai macam makanan.
"Oh, ya ampun."
"Maafkan aku, ini salahku karena tidak mengawasi Hyun saat ia membawanya."
Kau menatap Hyun yang saat ini bersembunyi diantara kaki ayahnya seraya sesekali melirikmu.
"Memangnya mau dibawa kemana makanan ini?"
"Kamarmu." Jawab Chan. "Hari ini Hyun bangun lebih pagi karena ia ingin membuatkan sesuatu untukmu. Kemarin ia membuat kimbab di sekolahnya dan ia ingin kau mencobanya."
Kau berjongkok dan mengamati wajah anakmu yang baru berusia 4 tahun. Hyun jelas-jelas merasa bersalah sehingga ia tidak berani menatapmu.
"Benarkah Hyun?" Tanyamu lembut.
Hyun mengangguk kecil. Chan menatap Hyun dengan penuh kasih sayang sebelum mengusap puncak kepalanya dengan lembut.
"Eomma tidak marah kok. Kenapa kau harus bersembunyi di balik kaki appa, huh?" Ujar Chan menenangkan.
Hyun menatapmu sejenak sebelum pandangannya beralih pada Chan yang tersenyum padanya.
"Karena aku sudah melakukan kesalahan dan aku membuat pekerjaan eomma bertambah." Jawab Hyun dengan mata mulai berair dan tak lama setelahnya ia menangis.
Kau tersenyum lembut sebelum berjalan mendekati Hyun dan memeluknya seraya mengusap punggungnya.
"Tidak apa-apa Hyun. Lagipula kau selalu membantu eomma membersihkan rumah bukan?" Ujarmu lembut. Kau mengecup dahi Hyun dengan lembut dan Hyun langsung berhenti menangis. Ia memeluk lehermu sebelum balas mencium pipimu. Kau tersenyum kecil dan menghapus sisa-sisa air mata Hyun.
"Nah, sekarang lebih baik kau kembali ke dapur dan membuatkan kimbab yang baru untuk eomma. Appa akan membantu eomma membereskan kekacauan ini." Ujar Chan seraya menggendong Hyun dan membawanya ke dapur.
Kau mulai memunguti pecahan piring dan gelas lalu meletakannya di atas nampan.
"Stop." Sebuah tangan meraih tanganmu dan menghentikan kegiatanmu.
Kau mendongak dan menatap Chan yang membawa beberapa barang seperti kain basah, koran bekas, ember, dan lain-lain.
Ia lalu menarik tanganmu dan mengecup satu persatu jari tanganmu dengan matanya tetap menatapmu.
Tentu saja wajahmu langsung memanas dan tubuhmu langsung berubah kaku.
"Aku tidak ingin kau terluka." Ujarnya setelah menjilat jari kelingkingmu yang terkena tumpahan jus.
Kau diam tak berkutik dibuatnya.
Tiba-tiba saja ekspresi Chan berubah menjadi Chan yang periang. "Good morning my angel."
Kau balas tersenyum kaku. "Morning."
Chan memang begitu. Tiba-tiba dia terlihat lebih dewasa dan tak lama kemudian ia bisa berubah lagi menjadi Chan yang periang dan lembut.
"Hm.. Lebih baik kau duduk diam di sana, aku tidak mau kau terluka." Ujarnya seraya menunjuk ke arah sofa.
Kaupun menuruti permintaan Chan yaitu diam di atas sofa dan melongokkan kepalamu ke belakang sofa, tempat dimana Chan sedang membersihkan seluruh kekacauan yang dibuat oleh Hyun.
"Hati-hati tanganmu." Serumu ketika tangan Chan yang tidak tertutup sarung tangan plastik hampir memegang bagian yang tajam.
Ia mendongak dan tersenyum padamu. "Tenang saja."
Namun setelah itu ia tidak memalingkan tatapannya darimu.
"Apa?"
Chan melepaskan sarung tangan plastik yang dipakainya dan meraih lehermu lalu mencium bibirmu singkat.
"Apakah hanya perasaanku atau hari ini kau tidak seperti (Y/n) yang kukenal?"
"Eh?"
Chan tertawa kecil sebelum menyentil dahimu pelan. "Biasanya kau akan melarangku melakukan hal-hal seperti ini dan kau akan bersikeras untuk membersihkan semua ini sendiri."
Kau tersenyum kecil sebelum meraih wajah Chan dan kembali mencium bibirnya. "Ini karena aku mengalami morning sick."
"Oh..... Kalau begitu kau harus minum teh lemon hangat. Akan kubuatkan setelah aku selesai membersihkan kekacau..."
Kau menunggu Chan bereaksi dengan tatapan geli.
"Tunggu!" Chan menatapmu bingung. "Kau..."
Kau mengangguk kecil. "Iya, aku hamil lagi."
"Woah!" Chan berdiri dan segera memelukmu dengan erat.
"Sudah berapa lama?"
"Baru 1 bulan." Jawabmu.
Chan menangkap wajahmu dan mengecup dahimu. "Aigoo! Hyun-ah, kau akan punya adik!"
"Adik?" Kau melihat Hyun berlari ke arah kalian dengan wajah dan tangan dipenuhi nasi dan rumput laut.
"Iya!" Chan mengangguk dengan semangat lalu Hyun segera berlari ke arahmu.
"Benarkah eomma? Aku akan punya adik?"
Kau mengangguk dan Hyun langsung memelukmu. Kau balas memeluk tubuh mungil Hyun.
"Jadi kita akan memiliki satu anggota keluarga baru lagi!" Seru Chan senang seraya merangkul dirimu dan Hyun.
Kau tersenyum lembut sebelum mencium pipi Chan.
"Aku mencintaimu Lee Chan."
Chan menatapmu sejenak sebelum mendekatkan wajahnya padamu.
"Aku juga mencintaimu." Lalu ia menciummu dengan lembut.
♡♡♡♡
Done! Vomment ya hihihi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.