Lama Siang Ceng-hong terlongong, maklumlah Bing Cau serahkan dulu buku pelajaran itu, baru minta izin untuk wakili si nona melatih ilmu beracun yang berbahaya ini, sudah tentu Siang Ceng-hong tidak akan curiga dan sangsi, bahwa orang sengaja hendak menipunya, katanya kemudian dengan menggenggam kencang tangan Bing Cau: "Bing-toako, kau begini baik, tak tahu bagaimana aku harus membalas budimu, Perlu kau ketahui menjelang ajal ayah beliau berhasil menciptakan ajaran semacam Lwekang tinggi khusus untuk mengatasi kegagalan dalam latihan kedua ilmu beracun itu. Cuma Lwekang ini manjur atau tidak, karena belum pernah dijajal, aku sendiripun tidak berani memastikan namun setelah latihan Lwekang tinggi ini, proses latihan kedua ilmu beracun itu akan jauh lebih mudah dan lebih cepat berhasil Aku sendiri tidak berani melanggar pantangan ayah, terpaksa biar kau saja yang wakili aku."
"Terima kasih banyak akan kepercayaan Siocia kepadaku, meski terjun kelautan api atau menerjang gunung golok, aku tidak akan gentar lagi."
"Bing Toako, selanjutnya jangan kau terlalu merendahkan dirimu, sejak kini aku pandang kau sebagai kakakku, jikalau bisa menuntut balas sakit hati cici, aku pasti tidak akan sia2kan harapanmu."
Keruan berdenyut jantung Bing Cau, hampir saja dia tak kuasa menahan gejolak hatinya hendak mem-beber duduk perkara yang sebenarnya. Tapi mengingat kebaikan Kong-sun Ki, terpaksa dia abaikan maksud baik Siang Ceng-hong.
Ternyata kedatangan Bing Cau kali ini sebelumnya memang sudah bersekongkol dengan Kongsun Ki untuk menipu Siang Ceng-hong, sebagai bangkotan bangsat yang licik dan licin, sebelumnya Kongsun Ki sudah mengatur dua tipu daya, pertama dia sendiri yang berperan melakukan muslihatnya, namun gagal, terpaksa dia memperalat Bing Cau, melaksanakan tipu dayanya yang kedua.
Dasar cerdik pandai, setelah memperoleh buku pelajaran kedua ilmu beracun itu, dengan tekun dia menyalin duplikat sejilid buku yang lain yang bentuk dan gaya tulisannya dia tiru sedemikian rupa sehingga tidak bisa dibedakan mana yang palsu dan yang tulen, dengan buku tiruan inilah dia suruh Bing Cau menemui Siang Ceng-hong untuk menipunya.
Didalam jiplakan yang tiruan ini ada juga tulisan sesungguhnya, sehingga Siang Ceng-hong tidak curiga. Dengan memberikan buku tiruan ini kepada Bing Cau, sudah tentu Kongsun Ki kuatir bila Bing Cau mengkhianati dirinya, bila Bing Cau berlatih menurut apa yang termuat didalam buku tiruan ini, didalam tiga bulan pasti Cau-hwe-jip-mo.
Namun demikian Kongsun Ki masih belum lega hati, sebelum Bing Cau berangkat dia gunakan Hoat-hiat-to menggablok punggung Bing Cau tepat pada jalan darah besarnya, dalam jangka tiga bulan bila Bing Cau tidak kembali memberi laporan, kadar racun bakal bekerja dan tamatlah riwayatnya.
Bing Cau sendiri mempunyai perhitungan pula, sejak putus hubungan dengan San San, tidak mengoreksi kesalahan sendiri dia malah dendam kepada Khing Ciau, untuk menuntut balas insaf bukan tandingan lawan, Kongsun Ki tahu akan isi hatinya, maka diberikan janji bila dia menunaikan tugas dengan baik, kelak akan diangkat jadi murid. Oleh karena itu Bing Cau semakin setia dan mati kutu, apa lagi Kongsun Ki sudah menabas dirinya dengan Hoa-hiat-to.
Apa yang diceritakan kepada Siang Ceng-hong adalah cerita yang sudah dikarang dan direncanakan dulu dengan Kongsun Ki. Tahu bahwa perbuatan jahatnya tidak dapat mengelabui Siang Ceng-hong pula, maka dihadapan Siang Ceng-hong, Bing Cau disuruh memaki dirinya sebagai keparat pembunuh, muslihatnya ternyata berhasil menggaet kepercayaan Siang Ceng-hong.
Menurut rencana setelah Bing Cau berhasil menipu ajaran Lwekang tingkat tinggi itu lantas dia persembahkan kepada Kongsun Ki. Siang Ceng-hong sendiri tidak pernah latihan kedua ilmu beracun itu, Bing Caupun hanya pura2 latihan saja dihadapan-nya, atau boleh juga bilang otaknya memang tumpul selama ini belum mendapat kemajuan, maklumlah betapa tinggi kedua ilmu beracun ini, dalam dua tiga bulan belum nampak hasilnya memang tidak perlu dibuat heran.
![](https://img.wattpad.com/cover/113395677-288-k992254.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Latah (Tiao Deng Kan Jian Lu)
ПриключенияPemuda ini bernama Khing Ciau, rumahnya berada di Siok-shia, kira-kira seratus li dari Tiong-toh (Pakkhia), setelah Siok-shia terebut dan diduduki pasukan negeri Kim, ayahnya pernah menjabat kedudukkan cukup tinggi di dalam pemerintahan. Terbayang a...