Jilid 72

449 15 0
                                    

Cepat sekali kedua pihak sudah ber-ancang2 atau pasang kuda2. Tang-hay-liong menghadapi Bong Thian-bi, sedang say-ci-hong berhadapan dengan Lau Thian-hut. Kalau Tanghay-liong tangan kosong melawan Bong Thian-bi, adalah sayci-hong melolos pedang untuk melawan sepasang gelang Lau Thian-hut.

Setelah kedua pihak memberi hormat Bong Thian-bi menyilah tangan lebih dulu terus menyerang 10 jurus dengan gaya gerakan Thay-khek kedua telapak tangannya mendorong kedepan, tenaganya menindih ke-dada Tang-hay-liong.

Disebelah sana, sekali sendai pedang say-ci-hong yang lemas seketika menjadi lempang kaku, dalam waktu yang sama dia menusuk lebih dulu kepada Lau Thian-hut.

Begitu teka nan telapak tangan Bong Thian-bi menyerang dada, Tang-hay-liong bersuit panjang, sebelah tangan berbareng menggaris satu lingkaran, telapak tangan berbalik terus membelah kedepan. Deru angin kencang Lapats?

diselingi bunyi guntur, beberapa tombak sekeliling gelanggang hawa bergolak, debu pasir bergulung2 keangkasa-

Tahu2 sepasang telapak tangan Bong Thian-bi terpencar, kiri mendorong, kanan menggandeng, maka terdengarlah dua kali bentrokan dahsyat, dua kali secara kekerasan mereka adu pukulan. Tenaga do^on^Pn dan gandengan dari dua tangan Bong Thay-bi itu berlawanan sasarannya, namun satu sama lain justru saling bergandengan dan mengisi, sehingga pukulan dahsyat Tang-hay-liong itu di tangkisnya sirna tanpa bekas.

sebat sekali Tang-hay-liong gunakan naga melingkar

menggeser langkah, belum lagi tangan kanan ditarik, tangan kiri sudah menyerang pula, deru angin bagai hujan badai menyambung gempuran tenaga didepan, tak ubahnya seperti damparan gelombang pasang disamudra raya yang sambung menyambung.

Badan Bong Thian-bi kelihatan limbung, tampak kedua telapak tangannya menari turun naik cepat sekali seperti berlapis2 dalam sekejap itu beruntun dia menghantam empat kali maka gempuran kedua tangan Tang-hay-liong kembali dapat dia punahkan.

gebrakan ketiga, sebelum lawan melontarkan serangan, Bong Thian-bi mendahului menyerang, kakinya bergerak mengikuti kedudukan Ngo-heng-pat-kwa, empat penjuru angin se-akan2 ada bayangan badannya, sekaligus dia menghantam 8 pukulan. Mau tidak mau Tang-hay-liong memuji akan ketangkasan lawannya.

Kiranya keempat pukulan berantai Bong Thian-bi masing2 mempunyai keistimewaan yang berlainan, jurus pertama dinamakan Thay-khek-toh-si, kedua Thay-khek-seng-liang-gi, ketiga Liang-gi-seng-su-siang dan ke-empat su-siang-hoatpat-hwa, empat jurus dilontarkan bersama, gerakan telapak tangan jurus demi jurus lebih rumit dan berkembang demikian pula kekuatan pukulannya bertambah besar.

Bila keempat jurus ini dilontarkan berantai, merupakan jurus2 yang paling menakjupkan dari Loan-hoan-ciang-hoat kebanggaan Bong Thian bi, ilmu ini tidak sembarangan diturunkan kepada angkatan muda.

Tapi Tang-hay-liong tidak jeri, bahwa lawan menyerang dari berbagai arah, dia justru berdiri sekokoh gunung ditempatnya tanpa bergeming. Ditengah seruan pujiannya tahu2 delapan pukulan berantai lawan yang dahsyat itu dia tangkis balik semuanya.

Digelanggang lain, say-ci-hong malah yang berinisiatip menyerang, biasanya menghadapi musuh tangguh, say-cihong jarang menggunakan pedang, maka orang2 gagah yang hadir baru pertama kali ini melihat dia memakai senjata, maka perhatian hadirin tertuju kearah pertempuran disebelah sini.

-------------

Apakah Mi-toh Taysu kuat menandingi kedua ilmu beracun Kongsun Ki? Kenapa Khing Ciau dan cin Long-giok datang terlambat? Apa yang mereka alami? Kenapa siang Ceng-hong tidak muncul? Bagaimana nasibnya?

 -------------  

TAMPAK pedang lemas yang dilandasi Iwekang itu kaku mendengung sekali tutul, tujuh kelopak kembang sinar pedang mendesis berbunyi ditengah udara. Kiranya Say-ci-khong kerahkan Thay-cing-khi-kang untuk melandasi pedangnya sehingga udara seperti dibelah oleh sambaran pedangnya sehingga mengeluarkan suara mendesis.

Pendekar Latah (Tiao Deng Kan Jian Lu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang