Kalau di sini Hoa Kok-ham terkepung dalam barisan, disebelah sana Hong-lay-mo-li pun tak mampu membebaskan diri dari libatan Liu Goan-ka.
Disebelah sini Kim Cau-gak memburu tiba hendak menghadapi Hoa Kok-ham pula, sementara Lamkiong Cau, Ong Ih-ting dan Hoan Thong serta lain2 ikut menggeser langkah mengelilingi Hong-lay-mo-li.
Lama kelamaan Hong-lay-mo-li mengeluh, maklumlah menghadapi Liu Goan-ka seorang saja dia sudah cukup berat dan kepayahan, kalau orang2 itu sama mengeroyoknya, sungguh punya sayappun takkan bisa terbang.
Akhirnya Hong-lay-mo-li bertekad gugur bersama musuh, begitu ia kerahkan tenaga membuat ke-butnya keras terus mengetuk kepada Liu Goan-ka, Ceng-kong-kiam di tangan kananpun membarengi menusuk ke lambung, ia insaf Lwekang Liu Goan-ka lebih tinggi, kedua jurus serangannya ini belum tentu bisa melukai Liu Goan-ka, bukan mustahil karena dirinya terlalu bernafsu merangsak dengan sepenuh tenaga, celaka bila dirinya balas diserang lantaran penjagaan rada kendor. Tapi urusan sudah terlanjur, iapun tak sempat pikirkan segala tetek bengek ini.
Sudab tentu Liu Goan-ka takkan bisa kena ditusuknya, disaat2 gawat itulah, iapun memperlihatkan kepandaian silatnya yang sejati, "Creng" ia selentik ujung Ceng-kong-kiam Hong-lay-mo-li, berbareng lengan bajunya yang longgar melambai, benang kebutan Hong-lay-mo-li sampai dikebasnya buyar melambai2. Karena itu Hong-lay-mo-lr yang menggunakan kebutan untuk menutuk sebagai potlot menjadi punah ditengah jalan.
Karena terburu nafsu menyerang pula, badannya sampai terjerembab ke depan, dengan sendirinya ketiak kirinya menunjukan lobang, kalau Liu Goan-ka menggerakan telapak tangan menghantam, kalau tidak mampus tentu Hong-lay-moli terluka parah.
Tapi kejadian justru terbalik, tidak maju Liu Goan-ka malah menyurut mundur, ia pura2 seperti tergetar oleh tekanan tutukan lawan, kakinya terhuyung tiga langkah ke samping, tangan terus ditarik balik melindungi dada sendiri, sengaja dia biarkan peluang yang bagus tadi.
Mereka sama serang menyerang dengan ilmu silat tingkat tinggi, kecepatannya laksana kilat dan susah diikuti dengan mata telanjang, orang lain hanya tahu Liu Goan-ka kena sedikit dirugikan, keruan Ong Ih-ting, Lam-san-hou dan Lain2 serempak memburu maju.
Hong-lay-mo-li sendiri cukup mengerti, keruan ia heran dibuatnya, "Kenapa bangsat tua ini sengaja beri kesempatan supaya aku melarikan diri?"
Keadaan memang cukup gawat, tiada waktu lagi baginya untuk memeras otak memikirkan tetek bengek, begitu Liu Goan-ka terhuyung mundur, dengan gaya burung bangau menjulang ke langit, badannya segera mencelat tinggi terbang ke pinggir.
Di tengah udara bersalto sekali lagi, kaki kebetulan tancap di puncak bukit.
Dari depan ia disongsong oleh Lam-san-hou dan Hoan Thong, kepada Hoan Thong Hong-lay-mo-li menyeringai dingin: "Hoan-thocu, kuberi selamat kau terlindung jiwamu setelah tertawan oleh pasukan Kim, apa hari ini kau kemari atas perintah mereka?"
Hoan Thong amat malu dan menyesal pula, keruan merah padam selebar mukanya, tanpa berani banyak tingkah, cepat ia jutar badan tinggal lari, sebaliknya Lan san-hou lontarkan kepalannya menjotos Hong-lay-mo-li mencacinya:
"Kaupun setimpal mengagulkan diri sebagai Lam-san-hou (harimau gunung selatan)? Kau tidak lebih cuma seekor anjing penjaga pintu pemerintah Kim." dimana kebutnya terayun, tahu2 pergelanga tangan orang sudah terbelit, sedikit disendal lagi, Lam-san-hou terjungkal roboh celentang pula, Lam-sanhou tergetar luka oleh tenaga ritulan Hoa Kok-ham, kesehatannya belum pulih, luka ditambah luka pula, seketika darah menyembur dari mulutnya.
Hong-lay-mo-li tertawa dingin: "Untuk mencabut nyawamu segampang membalikan telapak tanganku, tapi hari ini kuampuni jiwamu, ada orang lain yang akan menuntut balas kepadamu!" sekali tendang ia bikin Lam-san-hou ter-guling2, kejap lain dia sudah lompat naik keatas tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Latah (Tiao Deng Kan Jian Lu)
AventuraPemuda ini bernama Khing Ciau, rumahnya berada di Siok-shia, kira-kira seratus li dari Tiong-toh (Pakkhia), setelah Siok-shia terebut dan diduduki pasukan negeri Kim, ayahnya pernah menjabat kedudukkan cukup tinggi di dalam pemerintahan. Terbayang a...