Jilid 54

461 12 0
                                    

Tang-hay-liong membawa Hong-lay-mo-li kabur ke-arah bukit, tanpa kepergok oleh seorang pun jua, setelah tiba dibalik gunung, mereka tiba dipinggir danau, disini Hong-laymo-li menyatakan kekuatirannya.

Namun dengan tertawa Tang hay-liong menjawab: "Tak usah kuatir, di dalam semak daun sana aku menyembunyikan sebuah perahu."

Tang-hay-liong sudah biasa hidup dalam gelombang pasang air laut, kepandaian renangnya amat lihay, perahu biasa di bawah tangannya, cepat sekali meluncur dipermukaan air seperti melaju diatas saIju.

Baru sekarang mereka sempat bicara, setelah mengucapkan terima kasih akan bantuan Tang-hay-liong, Hong-lay-mo-li bertanya dengan tertawa: "Tang-wanciangpwe, bagaimana bisa begini kebetulan, kaupun datang kemari?"

"Aku bantu Ong Ih-ting kemari menyelidiki keadaan saja." sahut Tang-hay-liong.

Kiranya Ong Ih-ting juga sudah dengar bahwa pangkalannya di Thay-ouw sudah diduduki pasukan pemerintah, namun dia belum tahu bahwa Liu Goan-ka dan Hwi-liong-Iocu punya gara2 yang bersekongkol dengan buaya darat Siang-ciu Ong Toa-sin.

Sudah tentu laskar rakyat Ong Ih-ting amat penasaran bahwa mereka bantu pemerintah membendung dan menumpas penyerbuan bangsa lain, tak nyana pangkalan nvereka malah diduduki.

Keruan bukan kepalang gusar mereka, ingin rasanya segera kembali ke Thaypuw dan labrak pasukan pemerintah habis2an.

Akhirnya setelah dirundingkan Ong Ih-ting berkeputusan untuk mengutus orang menyelidiki keadaan disana, tahu keadaan musuh lebih gampang untuk mengukur kekuatan kedua pihak.

Dan utusan ini harus berilmu silat tinggi dan pandai berenang, sudah tentu Ong Ih-ting sendiri tidak mungkin berangkat sendiri, kebetulan Tang-hay-liong masih bersama mereka, maka dia lantas ajukan diri, untuk bantu kesulitan Ong Ih-ting ini.

Tugas Tang-hay-long ada tiga: Pertama, bagaimana keadaan para saudara yang jaga ditiga belas pangkalan? Semua gugur, tertawan atau melarikan diri? Atau menyembunyikan diri diatas gunung? Kedua, para Thaubak dan Cecu2 kecil dari beberapa pangkalan itu sudah menyerah kepada pasukan pemerintah atau melawan? Harapan Ong Ihting, Tang-hay-liong bisa kontak dengan mereka, lebih baik kalau bergerak dari luar dan dalam sekaligus mengusir pasukan pemerintah. Ketiga, harus cari tahu pasukan pemerintah yang menduduki pangkalan mereka itu dari divisi mana dan di bawah pimpinan siapa?

Sebagai orang yang hidup di lautan timur kepandaian renang Tang-hay-liong memang lain dari yang lain, dengan membawa sebuah perahu kecil, dimalam gelap tanpa diketahui orang diam2 dia menyelundup ke Thay-ouw.

Waktu Hong-ley-mo-li datang, dia sudah tujuh hari bertahan di Thay-ouw, Tujuh puluh dua puncak di Thayv ouw sudah dijelajahinya semua, para cecu yang melarikan diri ke gunung, sudah kontak sama dia, mereka masih memiliki ratusan buah perahu, secara bergerilya, mereka sering mempermainkan anak buah Hwi-liong-tocu di Thay-ouw. Thay-ouw seluas itu sudah tentu kekuatan Hwi-liong-tocu tidak akan mudah menyapu bersih mereka seluruhnya.

Setelah menutur pengalam sendiri, Tang-hay-liong menambahkan: "Untung kau sudah gebrak dulu dengan bangsat tua itu, kalau tidak masa gampang aku berhasil."

"Bagaimana dengan pasukan rakyat yang dipimpin Li Po?" tanyanya.

"Menurut perintah mereka diharuskan membubarkan diri, namun dia menolak perintah terus bawa seluruh kekuatannya keluar lautan, disana menduduki pulau menjadi raja."

"Bagaimana pula dengan orang2 gagah yang datang membantu?"

"Menurut perintah mereka diharuskan membubarkan diri, Thi-pit-su-seng dan beberapa orang lagi masih berada ditempat Ong Ih-ting."

"Kemenangan mereka dilautan yang berhasil membunuh The-cin-ong musuh sungguh amat menggembirakan."

"Oh, ya, bicara soal ini aku ada kabar gembira untukmu. Siau-go-kan-kun Hoa Kok-ham Hoa Tayhiap-lah yang membunuh The-cin-ong."

Pendekar Latah (Tiao Deng Kan Jian Lu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang