Babu

32.9K 1.3K 2
                                    

"Il, lo ikutin aja apa kata kak Faris." ujar Mira sedikit berbisik karna sekarang mereka sedang ulangan Matematika.

"Iya Il, please gue gak mau di DO." tambah Adel.

"Ya lo berdua enak ngomong tinggal nyeplak. Lah gue? Muka gue mau ditaruh dimana coba kalau gue sampe jadi babu dia. Ogah banget."

"Ya gue juga gak mau kali Il lo jadi babunya kak Faris. Tapi masalahnya kalau lo nolak jadi babunya kak Faris, kita bertiga bisa di DO. Lo sih enak otak encer, daftar sekolah dimana aja bisa diterima. Lah gue sama Adel gimana?" tukas Mira berharap Ilya bisa mengerti

"Setuju gue sama lo Mir. Ntar kita bantuin lo deh." bujuk Adel

"Hey kalian bertiga kenapa diskusi?! Sini ulangan kalian." pinta pak Jaya-guru Matematika SMA Kencana.

"Mampus gue belom selesai lagi. Del lo udah? Gue pinjem dong."

"Gue juga belom kali Mir, Il pinjem dong."

"Kumpulkan ke depan, Sekarang!" ulang pak Jaya terdengar tak mau dibantah.

"Iya pak. siniin ulangan lo berdua biar gue bawa ke depan." ujar Ilya lalu membawa ulangannya dan  sahabatnya ke depan.

"Siapa yang ketahuan berdiskusi di ulangan selanjutnya akan saya keluarkan. Mengerti?" ujar pak Jaya memperingatkan.

"Mengerti pak." ujar semua siswa XI IPA 2

"Il, mau dong ya ya ya." ujar Adel dengan nada memohon dan mengeluarkan puppy eyes nya.

"Please Il, demi gue sama Adel ya ya ya Il yaa mau dong ya" ujar Mira sembari menggoyangkan bangku Ilya.

"Gue sih setuju kalau cuma 1 atau 2 hari, tapi dia nyuruh gue jadi babunya seminggu. Lo bisa bayangin dong seminggu gue bakal gimana."

"Ya gak papa lah Il, itung-itung numpang tenar." celetuk Mira

"Tenar karna gue jadi babu Faris? Gak."

Teeeettttt....

Bel istirahat berbunyi membuat semua murid bersemangat mendengarnya.

"Kita akhiri pelajaran sampai disini. Selamat siang." pamit pak Jaya.

***

"Gila udah penuh aja nih kantin" decak Mira.

"Duh mana gue laper banget lagi." keluh Ilya

"Eh kaya nya itu kosong deh." tunjuk Adel pada bangku kosong yang berada di pojok kantin.

"Yaudah cuss."

Mereka bertiga menuju bangku kosong tersebut dengan gerakan yang tak bisa dibilang lambat.

"Il lo pesen apa? Del lo pesen apa?" tanya Mira. Karna hari ini memang jadwalnya memesan makanan. Mereka memang selalu begitu, bergantian memesan makanan.

"Gue bakso sama es jeruk aja." ujar Ilya

"Gue samain, tapi minumnya es teh aja." ujar Adel menyebutkan pesanannya.

"Oke, tunggu sampai gue balik lo gak boleh cerita apapun." lalu berlalu meninggalkan meja sahabatnya

"Kita gak bakal cerita apapun kalo ratu gosip nya gak ada." sindir Adel

Ilya terkekeh "Udah gak kedengeran kali Del."

Tak butuh waktu lama, Mira sudah kembali dengan nampan berisi pesanan mereka bertiga.

"Gimana tawaran menggiurkan gue? Udah dapat jawabannya?" tanya seseorang dari belakang.

Mendengar itu, sontak Ilya memutar badannya dan yang ditemukannya adalah.. Faris dengan senyuman meremehkan. Dan Ilya benci itu.

"Menggiurkan lo pikir makan gratis?" celetuk Radit.

"Otak lo isinya gratisan semua nya?" tanya Elang lalu beralih menoyor kepala Radit

"Ya iyalah, pokoknya semua yang gratisan itu ahh.... Gak bisa di deskripsikan dengan kata-kata." ujar Radit memejamkan kedua matanya seakan sedang menikmati sesuatu yang benar-benar menggiurkan.

"Najis anjer geli Dit."

"Berisik lo berdua!" sentak Faris

"Oke, gue terima. Tapi dengan kesepakatan awal, 3 hari." ujar Ilya tiba-tiba.

"Gak. Seminggu!"

"3 hari!"

"Seminggu!"

"3 hari!"

"Seminggu!"

"3 hari!"

"Gitu aja terus sampe kakek gue perawan lagi." celetuk Radit

"Kakek lo gak pernah perawan bego." ujar Elang mengetuk dahi Radit dengan ponsel miliknya.

"Sakit bego." sungut Radit mengusap keningnya kesakitan.

"Kali aja abis gue ketuk otak lo jadi bener." ujar Elang santai.

"Terserah, gue gak mau tau lo harus jadi babu gue seminggu!" ujar Faris lalu beralih memakan bakso Ilya yang belum tersentuh.

"Bakso gueee!" pekik Ilya

"Yaudah lo beli aja lagi." jawab Faris santai. Sangat santai malah.

"Lo tuh ya-"

"Nurut aja kenapa sih, lo jadi babu aja bawel banget."

Mira dan Adel yang mendengar itu hanya melongo.


Jangan lupa votte and comment😄

ILYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang