Awal

46.2K 1.8K 14
                                    

Dan disinalah Ilya berada, parkiran motor SMA Kencana. Bersiap memuntahkan seluruh emosinya pada lelaki bermotor sport merah yang berhasil membuat mood nya berantakan.

"Woy gak punya mata lo?! Atau gak punya otak?! Lo pikir sekolah punya kakek lo apa?! Lo liat nih, seragam gue kotor gara-gara lo!!" Bentak Ilya pada lelaki di hadapannya. Sambil terus berusaha membersihkan seragam nya, berharap akan mengurangi kotoran.

"Minggir"

Satu kata.

Ketus dan dingin, yang sukses membuat Ilya mendongakkan kepalanya.

Dan seketika mata Ilya membulat ketika tau yang di bentaknya adalah seorang 'Faris Aditama Geofardian'. Siapa yang tidak mengenalnya? Seluruh warga SMA Kencana mengenalnya. Bahkan nyamuk yang sering lewat juga mungkin mengenalnya.

Oke lebay.

Tapi memang begitu kenyataannya.

Seorang most wanted SMA Kencana yang ber embel-embel 'Bad Boy'.

"Lo budeg ya, gue bilang minggir ya minggir?!"

"loh kok dia yang marah sih? Kan harusnya gue? Pake ngebentak lagi. Kan harusnya gue yang marah, gue yang ngebentak" batin Ilya.

Ilya yang sebelumnya sempat gemetar karna tau siapa yang dibentaknya. Seketika menjadi kesal karna cowok di depannya ini tidak tahu diri, menurut Ilya. Karna dia yang salah, lalu mengapa dia yang marah? Pake ngebentak pula.

Ilya yang berniat membuka mulutnya untuk membalas perkataan Faris pun diurungkannya karna teriakan merdu dari bu Rani.

"Hey kalian, ngapain masih disana?! Upacara udah mulai cepat ke lapangan!" perintah bu Rani dengan pelototan mata yang seakan ingin keluar.

"Aarrggh ketemu sama nenek lampir kan jadinya". Dumel Faris yang langsung turun dari motornya lalu berlari ke arah belakang sekolah.

"Oalah Ilya ngapain kamu disini? Yang tadi itu siapa?"

Kasih tau gak ya? Kalau nanti gue kasih tau tadi kak Faris pasti kena hukum. Ahh gue bilang aja kali ya. Kan fair tuh, baju gue kotor dan dia bakal di hukum

Eh tunggu, kalau kak Faris tau gue yang bilang ke bu Rani, pasti dia marah ke gue dong? Aduhh mana kak Faris kalo marah serem lagi. Batin Ilya

"Eh Ilya, kamu tuh ya kalau di tanya itu di jawab bukan malah diem. Itu siapa tadi?"

"I...itu umm anu bu, itu.. Anu-"

"Itu anu itu anu" potong bu Rani. "udah kamu cepat ke lapangan, saya bisa cari tau sendiri"

Ilya yang notabene anak baik-baik pun hanya mengangguk.

***

"Il kok tumben tadi lo telat?" tanya Adel di sela kegiatan mengunyah bakso nya.

"Iya, mana gak bilang lagi mau telat" Mira ikut nimbrung

"Kesiangan" jawab Ilya dengan cengiran tak berdosa nya. "Emang kalo gue telat harus ngabarin lo gitu Mir?"

"Ya iyalah, kan kalo lo ngabarin mau telat nih ya gue enak nyontek pr sama anak anak"

"Lo sahabatan sama gue cuma mau manfaatin gue?"

"Ya emang gitu penjilat, baru tau lo Mira anaknya begitu Il?" Abel ikut nimbrung.

"Lo pms Il? Kok sensi gitu" ujar Mira, karna dia memang selalu mencontek semua tugas dari Ilya dan Ilya juga nampaknya tidak masalah.

"Gak kok, gue masih kesel aja sama kak Faris dan kebawa sampe kalian"

"Wait wait, lo bilang apa? Kak Faris? Kesel? Lo kesel sama kak Faris? Tanya Adel bingung

"Kak Faris yang lo maksud bukan kak Faris anak kelas XII IPA 1 kan Il? Tanya mira memastikan

"Lo pikir di SMA Kencana yang namanaya Faris itu berapa orang? Ya iya lah Mir, Faris yang gue maksud itu Faris anak XII IPA 1. Sumpah ya, gue gak nyangka Faris itu tipe orang yang gak.bertanggung.jawab. ujar Ilya, sengaja menekankan kata, 'gak bertanggung jawab'.

"Il" tegur Mira karna mengetahui Faris yang sedang berdiri di belakang Ilya dengan mata tajamnya.

"Ish apaan sih Mir, gue belom selesai cerita. Lo berdua tadi liat kan pas upacara baju gue kotor, dan gue telat. Itu karna Faris. Dan lo tau gak, abis dia cipratin gue pake air kotor dia bilang-"

"Ilya" tegur Adel, memperingatkan dengan matanya yang seakan berkata 'stop Il please'

Ntah Ilya yang tak peka atau dia memang tak peduli dengan tatapan yang Adel layangkan.

"Ish apaan sih del, gue cerita gak bakal kelar kalau kalian berdua manggil gue terus. Gue masih sebel sama tuh si Faris Faris itu, masa nih ya dia yang salah malah dia yang ngebentak gue, kan-"

"Ilya Kinansya Putri stop" potong Adel dan Mira bersamaan.

"Apaan sih lo berdua?! Dari tadi gue ngomong lo potong terus. Emang gak ada beda nya ya kalian berdua sama si Faris Faris itu. Argh dela tai, mira tai, faris juga tai" ujar Ilya kesal karna ceritanya harus putus putus karna dela dan mira yang terus memanggilnya dengan tidak jelas menurut nya.

"Ekhem"

Ilya yang mendengar deheman seorang laki laki di belakangnya pun memutar badan.

Berbeda dengan Ilya yang nampak tenang tenang saja saat mendengar deheman seseorang, Adel dan Mira sudah nampak pucat, karna takut pada Faris.


Sorry kalau feelnye kurang dapet
Jangan lupa votte and comment😄

ILYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang