Update setelah di demo😂😂
Maaf atas keterlambatan dan kelamaan updatenya:')
Terimakasihhh udah sabar nunggu, terimakasih udah stay di cerita ini
Terimakasih udah ga ngapus ILYA dari librarry kalian
Terimakasih udah bertahan sampai bab ini
Terimakasih buat semuanya....****
Rabu pemilu ya?
Kalian yang 17+ milih siapa?
Pilih 1 yang rendah hati
Pilih 2 yang tegas
Atau, pilih aku yang penyanyang, baik dan sabar:)***
Aku lebih memilih kamu marah marah daripada harus diam tak berdaya. Aku lebih memilih telingaku tuli daripada harus berbicara tanpa dibalas.
***
Tampilan pertama yang Mira lihat sesaat ia dan Radit masuk ke kamar rawat Elang adalah, Manda yang duduk di samping Elang. Memandangi pria itu dengan tatapannya yang kosong. Juga, Faris yang terlihat berbaring di sofa fengan kakinya yang melewati sofa.
"Kak Faris tidur disini?" tanya Mira.
"Iya, semalam gue sama dia yang jagain Elang." balas Radit. "Man, udah lama?"
Manda sempat sedikit tersentak oleh sentuhan yang Radit berikan pada bahu kanannya. "Hmm, lumayan." ucapnya setelah terdiam barang satu atau dua detik.
"Elang belum bangun?"
Manda menggeleng singkat. "Dari gue disini, Elang belum bangun. Tapi kek ngigo terus."
"Iya, dari semalam dia emang gitu. Kata dokter, itu dari alam bawah sadar nya dia." tambah Radit.
Mira hanya mendengarkan perbincangan keduanya. Tak tahu harus merespon bagaimana.
Semuanya menegang, saat kepala Elang bergerak ke kanan dan kiri. Seolah mencari ketenangan. Matanya memejam kuat. Dengan nafasnya bertambah cepat secara acak.
Radit dengan segera memegang tangan Elang. "Lang... Langg.. Lang heyy.." sembari memberikan tepukan pelan pada wajah sahabatnya.
Semakin lama, nafas Elang juga semakin memburu. Lalu dengan tiba tiba, ia terduduk.
Radit, Mira, maupun Manda, semua tampak kaget. Sangat kaget.
"Lang, lo kenapa?" tanya Radit sebagai yang berhasil pertama kali mengendalikan keterkejutannya.
Alih alih menjawab, Elang malah fokus mengatur nafasnya. Memegangi kepalanya yang tiba tiba teramat sakit. Seperti ingin terbelah dua.
"Akh.. Kepala gue," Elang meringis, memegangi kepalanya dengan sakit yang menyerang secara brutal.
"Lo tiduran dulu deh." ucap Manda yang diangguki Mira juga Radit.
Elang dengan tuntunan Radit akhirnya kembali menidurkan dirinya diatas bangkar rumah sakit. Dengan kepalanya yang semakin berdenyut tanpa iba, Elang terus menekan dengan tangannya, berharap rasa sakit itu berukurang. Walau sedikit.
"Cia mana?" tanya Elang tiba tiba sukses membuat semua bingung.
Mira yang memang tidak tahu, melirik ke arah Manda, berharap gadis itu sedikit berbaik hati dan meberi tahu pada Mira, siapa yang dimaksud Elang. Namun, yang di lirik malah menatap Mira dengan tatapannya penuh tanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/141843195-288-k502818.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ILYA
Teen Fiction"I Love You Always. ILYA." Ilya Kinansya Putri. Seorang gadis cantik yang ceria, dan keras kepala. Selalu mendapat rangking 3 besar paralel. Ilya punya 2 sahabat yang selalu bersamanya. Dunia Ilya hanya tentang dirinya, keluarga, dan sahabat. Hidup...