Pagi ini Ilya bangun dan menjalani rutinitas pagi seperti biasa. Datang ke sekolah seperti biasa, tidak terlalu pagi dan tidak terlalu siang. Ia pergi bersama Reza dengan motor ninja hitamnya.
Ilya berjalan di koridor sembari mengeratkan tali tasnya.
"Ilya!"
Ilya yang merasa namanya dipanggil pun menoleh untuk melihat siapa yang meneriski namanya. Dan menemukan Mira dengan wajahnya yang berseri seri. Terlihat sangat senang. Ia berjalan ke arah Ilya dengan senyum yang tak luntur dari wajah putihnya.
"Kenapa lo? Seneng banget keliatannya." ujar Ilya saat langkah mereka telah sama.
"Yaiyalah, gue sennneeeeeenggggggggg bangetttttt. Seneng seneng seneng seneng banget pokoknya!" ujar Mira menggebu gebu.
Ilya terkekeh mendengar penuturan Mira, dia ikut senang jika sahabatnya juga senang.
"Kenapa emang? Menang kuis tv lo?"
"Yee enak aja menang kuis tv."
"Terus? Dapat berlian segudang?"
"Lebih!" jawab Mira dengan semangat 45.
"Woy!" ujar seseorang dari belakang yang memegang pundak Ilya dan Mira.
"Gak lucu Del! Jantung gue copot nih." semprot Mira.
"Kalau jantung lo copot, lo udah mati begek." ujar Adel yang kini sudah bergabung.
"Cerita dong Mir." pinta Ilya.
"Cerita apaan?" tanya Adel.
"Gak tau. Itu si Mira katanya seneng banget, lebih seneng dari dapat berlian segudang."
"Duduk dulu kali." ujar Mira mendaratkan bokongnya ke bangku.
"Cerita dong Mir, gue kepo nih." pinta Adel.
"Gue kemaren di jambret!" ucap Mira dengan pekikan tertahan dan senyum yang mengembang lebih besar.
"Lo gila?" tanya Ilya menaikkan sebelah alisnya.
"Dijambret kok seneng? Udah ngerasa kaya banget lo, sampe sampe dijambret seseneng itu." cibir Adel.
"Ya gimana gue gak seneng? Gue dijambret tapi ditolongin dua cogan woy! Dua cogan SMA Pelita!" ujar Mira menggebu gebu.
"Hah siapa?"
"Kak Elang sama Kak Faris!!" ujar Mira dengan pekikan yang tertahan lagi.
"Beneran lo? Terus terus?"
"Yee lo mah, denger kak Faris langsung yaa."
Ilya yang mendengar itu mendelik sebal pada Adel.
"Iya, gue kemaren abis beli buku. Terus tiba tiba ada jambret gitu, terus kak Elang nolongin guee. Astagaa!! D
Kak Elang pas lagi berantem tuh uhhh, ganteng gila keren!!" ujar Mira heboh sendiri."Terus Faris?"
"Kak Faris nolongin kak Elang yang udah hampir kalah. Soalnya nih yaa, kemaren yang jambret gue itu gak kayak di sinetron sinetron tau gak sih. Masa ya, yang jambret gue itu ada 6 atau 7 orang gitu. Dan kak Elang ngelawan mereka sendirian? Gila lo berdua bisa bayangin dong. Terus pas kak Elang udah hampir kalah kak Faris dateng. Dan lo tau? Kak Faris ngalahin itu jambret sialan. Dia sendirian!! Keren gila!!" jelas Mira semakin heboh dengan memukul mukul meja.
"Beneran lo? Sumpah gue mauuu!!"
"Lo mau dijambret del?"
"Kalau yang nolongin kayak begituan mah gue mau banget Il." ujar Adel bersemangat.
"Dan lo tau gak? Gue dianter pulang sama kak Elang!! Sumpah gue baper! Pas gue naik motornya dia bilang hati hati. Cewek mana yang gak baper coba? Baru kenal perhatiannya udah sebukit. Gimana kalau jadi temen? Sahabat? Apalagi pacarnya? Arggghhh gue pengen jadi bini diaa!!" ujar Mira yang masih asik heboh sendiri, dan kini ia mendapat delikan dari beberapa teman sekelasnya yang merasa terganggu.
"Lo dijambret dimana Mir? Gue pengen kesana ahh, siapa tau gue juga ditolongin kayak elo."
Ilya yang mendengar semua itu hanya memutar bola matanya jengah.
***
Semua murid SMA Kencana sedang belajar, termasuk Elang dan Radit. Bukan, mereka bukan belajar. Hanya duduk dikelas dengan pikiran masing masing.
"Panggilan untuk Faris Aditama Geofardian ke ruang kepala sekolah. Agar segera menemui bapak Rafael Ardiansyah Geofardian."
Suara tersebut berasal dari speaker yang terpasang di setiap kelas.
"Eh tumben, bapak nyariin anak." celetuk Radit.
"Ada apaan ya? Kok gue ngerasa ada yang gak beres gitu."
"Gak beres gimana maksud lo?"
"Ya gak beres. Dari semalam Faris gak ada. Dan sekarang? Dia gak masuk, dan lo denger kan tadi. Ngomong berdua aja jarang, lah ini ngapain nyuruh nemuin dia coba?"
"Oh iya, pinter ternyata lo ya Lang. Gue aja gak mikir sampe sana."
"Gue emang pinter, dan lo yang gak berfikir sampe sana karna lo itu bego." ejek Elang.
"Elang! Radit! Kenapa kalian ngobrol dibelakang? Kalau mau ngomong sini di depan gantiin saya!" ucap guru bertubuh gembul yang Elang dan Radit tidak tahu namanya. Apalagi nama, mengajar pelajaran apa pun mereka tidak tahu.
"Gue aja." ucap Radit pada Elang lalu berjalan ke depan.
"Gantiin saya!"
"Baik pak." jawab Radit lalu menghadap ke teman teman sekelasnya. "Baiklah anak anak. Saya ada rapat dan diharuskan menghadirinya, kalian semua boleh istirahat." ucap Radit dengan wajah tak berdosa nya.
Mendengar itu, semua murid berhamburan keluar. Ntah karna menganggap Radit memang guru, atau memang mereka semua ingin istirahat.
"Lang yuk." ajak Radit.
"Radit!" bentak guru gembul tersebut yang matanya sudah melotot garang.
"Apa pak? Saya pengen istirahat dulu." ujar Radit lalu pergi meninggalkan kelas bersama Elang.
"Gila lo." ujar Elang tertawa mengingat kejadian tadi.
"Siapa suruh minta digantiin." jawab Radit enteng.
Jangan lupa vote and comment😄
Typo bertebaran:v

KAMU SEDANG MEMBACA
ILYA
Teen Fiction"I Love You Always. ILYA." Ilya Kinansya Putri. Seorang gadis cantik yang ceria, dan keras kepala. Selalu mendapat rangking 3 besar paralel. Ilya punya 2 sahabat yang selalu bersamanya. Dunia Ilya hanya tentang dirinya, keluarga, dan sahabat. Hidup...