Kembali

24.7K 969 5
                                    

Karna kamu adalah alasanku, mengapa sampai sekaramg aku tak pernah lagi membuka hati untuk siapapun.

***

Bel pulang sudah berdengung merdu di telinga para murid SMA Kencana. Suasana riuh tak dapat di hindarkan, baik dalam kelas maupun di luar kelas.

Mira dan Adel dengan gerakan cepat memasukkan semua buku ke dalam tas mereka. Mereka berencana untuk pulang bersama karna akan menjenguk Ilya terlebih dahulu.

Saat semua murid berbondong bondong ke luar sekolah untuk pulang ke rumah mereka masing masing. Lain halnya dengan Radit dan Elang, mereka berdua berjalan masuk ke parkiran sekolah. Hanya untuk mengambil motor, hanya itu.

***

Ilya merasakan matanya mulai memberat. Ia juga sudah tidak lagi menonton kartun favoritnya, melainkan infotaiment pilihan ibunya.
Setelah memindahkan siaran tv menjadi infotaiment pilihannya, Dina pergi ke dapur. Dan saat Ilya mengganti siarannya, ia akan mengomel pada Ilya.

Baru beberapa detik Ilya memejamkan matanya hendak tidur, namun diurungkannya karna teriakan menggelegar milik Mira.

Ilya membuka matanya malas. "Perusuh dateng." gumam Ilya.

"Ilyaaa!!" teriak Mira berhambur memeluk Ilya.

Adel yang melihat wajah malas Ilya hanya cekikikan.

"Gue susah napas bego!" ucap Ilya memukul bahu Mira.

Mira mengurai pelukannya lalu nyengir tak berdosa. "Ehehe gue kangen sama lo masa."

"Lo sakit apa Il?" tanya Adel.

"Iya, sakit apaan lo? Kok tadi gue peluk gak panas sih?"tambah Mira.

"Gue gak sakit kok. Cuma pegel pegel."

"Yaelah gitu aja gak sekolah lo." cibir Adel.

"Del nanti pas pulang anter gue ke tempat yogi ya." ucap Mira yang membuat dua sahabatnya mengerutkan kening.

"Mau ngapain?" tanya Ilya bingung.

"Kangen gue sama dia. Udah lama juga gue gak ke sana." ujar Mira terlihat menerawang.

"Yaudah sih jangan sedih gitu, ntar lo gue anterin ke sana." ucap Adel.

"Ke kamar gue aja yuk." ajak Ilya mengalihkan pembicaraan.

"Yaudah yuk." ucap Adel menarik tangan Mira. Mira yang ditarik hanya menurut.

***

"Ris gue mau nanya dong." celetuk Radit di sela kegiatan mengunyah bakso kuahnya.

"Nanya aja." ucap Faris cuek.

"Lo sama bokap lo kenapa?" tanya Radit yang sukses mebuat Elang menyikut perutnya. "Apaan sih Lang?!" sentak Radit kesal dengan Elang yang tiba tiba menyikut perutnya tanpa alasan.

"Lo kenapa nanya itu bego." bisik Elang pada Radit.

"Emang kenapa? Gak boleh?" ucap Radit balas berbisik pada Elang.

ILYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang