Datang kerumah?

30.8K 1.2K 1
                                    

Ilya menjatuhkan dirinya ke tempat tidur kesayangannya. Ia menengadah ke langit langit kamar, beberapa hari belakangan ini hidupnya seperti berubah menjadi sedikit melelahkan.

Ilya memejamkan matanya mencoba tidur dan melupakan semuanya. Tapi ingatannya lebih memilih mengulang memori tentang Faris.

"Gue mau kasih tau lo something."

"To The Point. Gue gak punya banyak waktu buat lo."

"Lo harus minta maaf ke gue karna lo udah berani nampar gue. Gue tunggu permintaan maaf lo hari senin di atas podium guru sebelum anak anak bubar abis upacara." ucap Faris memperlihatkan senyum liciknya.

"Lo gila?! Gak. Gue gak mau."

Melihat respon Ilya, Faris hanya memgedikkan bahu "Yaudah, berarti lo jadi babu gue selama 3 hari. Eh seminggu deh."

"Jadi babu lo?-"

"Atau gak, lo sama dua temen lo itu bakal di DO." potong Faris.

"Hah? DO? Lo pikir nge DO orang itu gampang? Coba aja." ucap Ilya menaikan dagunya terlihat menantang dan tanpa  berpikir panjang, karna dia memang sudah kesal dengan Faris.

"Gue Faris Aditama GEOFARDIAN dan pemilik yayasan ini adalah Rafael Ardiansyah GEOFARDIAN kalau lo lupa." bisik Faris dekat telinga Ilya. " Jawabannya gue tunggu pas istirahat, kalau gak berarti kalian bertiga di DO." sambungnya lalu pergi meninggalkan Ilya yang masih mematung.

"Ilya lo kok bego sih? Kok lo bisa lupa sih kalau dia anak pemilik yayasan." rutuk Iya dalam hati.

Ilya berbalik kebelakang dan mendapati kedua sahabatnya sudah memasang wajah memelas.

"Kok gue jadi inget itu sih? Ini semua tuh karna Faris. Ish gue benci sama lo Faris gue benci benci benci!" maki Ilya memukul mukul gulingnya seakan benda mati itu adalah Faris.

Ilya mengambil ponselnya yang sedari tadi bergetar. Pasti grup chat, tebak Ilya.

Grup chat.

Bukan cabe👄

Miracarisf : ILYA

Miracarisf : ILYA! Lo belom cerita!

Miracarisf : Ilya! Ilyaaaaaa! Ilyaaa!

Adelauren : Eh jomblo, lo ngapain ngespam-_

Miracarisf : Mbaknya mau dibeliin kaca sebesar apa? NGACA WOI! NGACA! LO JUGA JOMBLO BEBEK!

Adelauren : Eh tante girang santai dong jangan ngegas. Btw itu capslock lo di injek raksasa?

Miracarisf : Jangan salahin gue kalau besok besok badan lo sakit sakitan. Gue mau ke dukun.

Adelauren : Gue gak nanya.

Miracarisf : Mau gue santet beneran lo ketek teri?

Ilyakinan.p : Lo berdua ya, gak disekolah, gak dirumah, gak dijalan gak di grup berantem mulu-_

Miracarisf : Akhirnya nongol juga lo. Cerita sekarang!

Ilyakinan.p : Cerita apaan?

Miracarisf : Gimana ceritanya lo bisa dogendong kak Faris

Adelauren : Kok gue gak ditanya sih?😿

Miracarisf : Kita rival.

Adelauren : Tanya gue juga gak! Kalau lo gak nanya gue, gue gak mau ngasih contekan pr ke lo

Miracarisf : Eh kerak nasi, lo kenapa ngebet banget pengen ditanya? Kasian gue sama lo keliatan banget jomblo kurang belaian lo.

Ilyakinan.p : Besok aja, tangan gue sakit ngetik panjang.

Miracarist : Kok gitu sih Il? Gara gara elo nih Del.

adelauren : Kenapa lo nyalahin gue? Gue gak salah apa apa

Ilya menyimpan ponselnya ke atas nakas, tanpa menghiraukan benda pipih itu terus bergetar.

***

Faris baru saja inging mengeluarkan motornya dari garasi harus ia urungkan karna ada sebuah mobil yang menghalangi jalannya.

Mobil fortuner hitam yang tidak asing bagi Faris. Saat sang pemilik keluar dan menghampiri nya, Faris memgangkat sebelah alisnya tak suka dengan kedatangan seseorang di depannya.

"Faris mau kemana kamu?"

"Bukan urusan anda." jawab Faris dingin.

"Papa mau bicara sebentar dengan kamu."

Faris memang berbicara dengan gaya yang formal jika sedang berhadapan dengan Rafael yang tak lain adalah papanya.

Faris hanya mengangkat alis menunggu kelanjutan ucapan lelaki paruh baya ber jas di depannya.

"Kita masuk dulu, ini penting." ucap Rafael tenang.

"Disini aja, saya gak punya banyak waktu." ucap Faris tak kalah dingin dari sebelumnya, bahkan lebih dingin.

"Kamu masih marah sama papa?"

Melihat Faris yang tak merespon dan malah memainkan hp nya, Rafael menghela napas berat. Ia harus menekan sedikit emosinya yang mulai naik melihat tingkah Faris yang sama sekali tak menunjukkan sikap sopan padanya.

"Kamu masih gak berubah ternyata."

Lagi. Faris hanya diam sembari terus mengotak atik ponselnya. Membuat emosi Rafael yang tadi sudahh ia tahan mati matian tersulut kembali.

"Faris kalau orang berbicara jangan main hp, kamu harus hargai orang yang berbicara!" ujar Rafael sedikit membentak karna kesal dengan Faris

Faris sudah kesal dengan pria yang menyebut dirinya sebagai 'papa' itu, ia bisa saja lari menggunakan motornya, bahkan menabrak pria di depannya pun ia lakukan jika dia mau. Tapi Faris menahan sedikit egonya karna penasaran apa yang membuat lelaki tersebut datang ke rumahnya.

Faris memasukkan ponselnya ke dalam jaket hitam miliknya. "Saya gak butuh nasihat anda, apa yang membuat anda sampai datang kemari? To the point saya gak punya banyak waktu."

"Kalau papa menceraikan mama kamu, apakah kamu mau memaafkan papa?"

Wanita itu. Faris paling benci jika sudah membicarakan perempuan yang membuat hidupnya seperti sekarang.

"Mama saya sudah meninggal." ucap Faris lalu menjalankan motornya hampir menabrak Rafael jika lelaki itu tidak menghindar.

***

Jangan lupa votte and comment😄

Typo bertebaran:v

Grup chatnya gaje? Iya:v

Absurd? Iya:v

ILYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang