Haloo selamat siang!
Maaf, baru bisa update sekarang. Aku rencana mau update 16 maret, pas ILYA satu tahun:)
Tapi gabisa, karna aku belom revisi dan akhirnya, malem nya ketiduran:))Pas tanggal 17 maret, mau update. Ketikan ku ke hapus:)
Aku orang yang ketikan pertama sama ketikan kedua itu gak bakal sama. Ketikan kedua ku TOTAL JELEK
Dann, terimakasih udah sabar nungguin Ilya nya updatee..
***
Bercanda itu ngelucu,
bukan nyakitin.***
Baru sedetik yang lalu Mira melepas cengkraman tanangannya pada Adel, namun kini terdengar satu tamparan keras.
"Gimana? Sakit?" suara Adel terdengar sedikit mengeram.
Mira mengusap wajah bagian kanannya yang terasa panas akibat tamparan dari Adel. Jujur, rasanya sakit, sangat.
Mira menggeleng pada Adel. "Tamparan ini?" tanya Mira dengan senyum miringnya yang terkesan merendahkan lawan bicara. "Gak lebih sakit pas gue tau, kalau lo yang jadi alasan sahabat gue di dalam sana!" bentak Mira, tangan gadis itu menunjuk ke arah dalam rumah sakit dengan bergetar.
"Lo nuduh gue yang nabrak Ilya?" suara Adel sedikit meninggi, tak terima atas tuduhan Mira padanya.
"Bukan nuduh, tapi emang kenyataannya, lo yang udah nabrak LARI Ilya sama kak Elang."
"Omongan sama tuduhan lo gak berdasar banget Mir."
"Del, gue gak mau ngomong panjang panjang sama manusia kayak lo. Jangan bertele tele, ngaku aja, kalau emang bener kan lo yang ngelakuinnya?"
"Gue ngeliat video di hp kak Elang, gue tau mobil lo, gue tau plat nomor mobil lo, gue hapal DEL. GUE TAU ITU ELO!"
Air muka Adel berubah sedikit keruh. "Kak Elang? Bukannya tadi dia juga ikut kebanting ya?" gumamnya pada diri sendiri, yang sayangnya didengar oleh Mira.
"On point!" Mira menjentikkan jarinya. "Lo tau, kak Elang ikut kebanting, padahal gue gak bilang." ucapnya membuat Adel terdiam sesaat.
Adel membasahi bibir bawahnya sebelum membuka mulut. "Oke. Gue ngaku, gue yang nabrak Ilya." Adel mengaku.
Mira yang mendengar pengakuan Adel hampir saja terjatuh, jika ia tak cepat cepat mengambil alih keseimbangan tubuhnya. Yang membuat Mira merasa dilempar dari langit ke tujuh melewati perut bumi, adalah, fakta bahwa Adel mengakui perbuatannya dengan wajah santai nya. Sama sekali tak ada penyesalan, malah Mira menangkap ada nada lelucon dari kalimat Adel.
"Lo. Jahat banget. Sumpah." ujar Mira bersamaan dengan air matanya yang meluncur tiba tiba. Cukup menunjukkan seberapa tak menyangka nya gadis itu.
Alis Adel naik secara otomatis melihat sahabatnya menangis karna hal sepele. "Mir? Pfffttt... Mira... Lo nangis?" Adel berucap menahan tawa nya mati matian. "Lo nangis? Hahahaha. Buat apa sih?" sambungnya lalu tawa renyah nya mengudara.
Tangan Mira sudah melayang di udara. Bermaksud memberikan satu tamparan pada gadis yang tawanya mengiris hati Mira.
Adel tersenyum geli saat tangan kanannnya berhasil menangkap pergerakan tangan Mira. Lalu berdecak dengan kepala nya yang menggeleng geleng. "ckckck... Mira... Mau nampar gue? Ck, yakali Mir, kita temen kan, lo sahabat gue, gue sahabat lo."
Sekali sentakan, Mira dapat melepas tangannya dari peganganan Adel. "Lo bukan sahabat gue, dan gue bukan sahabat lo." tekan Mira menghapus air matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILYA
Ficção Adolescente"I Love You Always. ILYA." Ilya Kinansya Putri. Seorang gadis cantik yang ceria, dan keras kepala. Selalu mendapat rangking 3 besar paralel. Ilya punya 2 sahabat yang selalu bersamanya. Dunia Ilya hanya tentang dirinya, keluarga, dan sahabat. Hidup...