Yeayyy updateee!!!
Makasih buat kalian yang udah selalu ngebaca cerita aku, dan makasih juga buat kalian yang udah ngedukung aku dengan ngevote dan juga komen💜💜
Lvy💜
***
Setiap orang punya kisah masing masing. Dan, setiap orang juga punya cara pelampiasannya masing masing. Ada yang diam. Ada yang menangis.
***
Kevinprsya
Cewek kaya Ilya gak gampang didapetin bro.Ilya yang tak sengaja membaca pesan itu mengernyit samar. Apa maksudnya, mendapatkan Ilya tak gampang? Ilya menutup pop up tersebut, tak ingim mengetahui lebih lanjut kemana arah pembicaraan abang kelasnya ini. Ilya juga tau, jika Faris punya privasi. Dan Ilya tau batasan batasannya.
Sebuah pop up masih dengan user name yang sama kembali masuk.
Kevinprstya
Faris kalah taruhan hahaha lucu banget kedengerannya. Gue tunggu besok di kantin.Memang jika sudah kebiasaan, akan sulit dihilangkan. Jika matanya menangkap beberapa huruf yang membentuk kata, Ilya selalu membacanya. Bukan maunya seperti itu, tapi netranya seakan terhubung dengan otaknya jika sudah menemukan untaian kata.
Dan saat ini, Ilya sangat tidak sengaja membaca pesan yang dikirim Kevin. Ilya sempat mematung beberapa saat. Ntah apa yang ada di benakmya, secara otomatis, otaknya mencerna setiap kata dari pesan yang dikirimkan. Menghubungkan setiap pesan yang tak sengaja terbaca oleh Ilya.
Dapetin Ilya gak mudah.
Faris kalah taruhan.Dua kalimat itu terus bergentayangan di kepala Ilya. Ia sendiri pun tak habis fikir, apa yang terjadi pada otaknya. Saat ini, kondisi perasaan dan logikanya sedang tak sejalan. Perasaan Ilya berbisik, biarkan saja, Faris sudah berubah, ia tak akan menyakiti Ilya. Namun berbeda dengan perasaannya, logika Ilya justru memproduksi berbagai spekulasi tentang Faris yang ingin menyakitinya.
Dapetin Ilya gak mudah, Faris kalah taruhan?
Maksudnya, Faris melakukan taruhan dengan ia yang menjadi sasarannya? Begitu?
Diantara berpuluh spekulasi yang bermunculan di otaknya, ntah kenapa membuat Ilya begitu yakin kalau ia sedang di permainkan.
Memang, jika di telaah kembali, Ilya tak sepenuhnya salah. Ilya gak gampang di dapetin, Faris kalah taruhan.
Logikanya, Faris akan kalah, jika tak mendapatkan Ilya. Dengan spekulasi yang di buatnya sendiri sudah mampu membuat Ilya kehilangan setengah pasokan oksigen. Apalgi jika memang kenyataannya akan demikian?
Dan sialnya, saat Ilya mati matian menyingkirkan segala sesuatu yang memperburuk pikirannya, ia kembali membaca satu pop up dari orang yang sama. Kevin Prasetya.
Ilya yang tak sengaja membaca pesan dari Kevin merasa dunianya runtuh. Semua aktivitas disekitarnya seakan mati. Dunianya terasa terbalik. Seperti ada yang nenikam tepat di bagian hati Ilya. Rasanya sangat sakit. Ditusuk belati ribuan kali pun mungkin rasanya tak semenyakitkan ini. Bahkan untuk melakukan satu tarikan napas pun rasanya Ilya tak bertenaga. Sesak didadanya semakin lama semakin terasa menyiksa.
Tenggorokannya juga tiba tiba ikut mengering. Terasa tercekat. Di dalam dadanya ada yang bergemuruh hebat.
Ilya terlalu lemah umtuk sekadar menyembunyikan air matanya. Cepat cepat ia menghapus buliran bening yang meluncur bebas dipipinya. Dengan gerakan cepat, Ilya menukar ponsel Faris dengan pinselnya yang tergeletak di meja di depannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILYA
Fiksi Remaja"I Love You Always. ILYA." Ilya Kinansya Putri. Seorang gadis cantik yang ceria, dan keras kepala. Selalu mendapat rangking 3 besar paralel. Ilya punya 2 sahabat yang selalu bersamanya. Dunia Ilya hanya tentang dirinya, keluarga, dan sahabat. Hidup...