Lambe Turah

23.2K 894 6
                                    

Masa masa itu tertunda begitu lama
Rasa rasa itu terdampar begitu saja
Peranku menjadi piguran waktu lalu

***

Setelah kejadian saat Ilya dan Manda bertemu di tempat makan, hubungan keduanya mulai akrab. Mereka juga selalu bersama saat ke kantin, tentu saja dengan Adel dan Mira yang tidak ketinggalan.

Seperti saat ini, mereka sedang berbincang ria ala wanita di pagi hari. Dan selalu Mira yang menjadi narasumbernya.

"Kalian udah tau berita tentang kak Leo?" tanya Mira memandangi temannya satu persatu.

"Tau. Tapi dia ngapain sih?" ujar Adel.

"Yee katanya tau. Tapi kenapa nanya?"

"Hehe, gue liat di ig nya lambe turah itu fotonya gak jelas. Gelap gitu, terus juga ngeblur." jelas Adel sumringah.

"Hah? Lambe turah? Emang kak Leo ini siapa sih? Artis? Selebriti? Atau apa? Kok masuk akunnya lambe turah?" tanya Manda bingung. Sejauh pengetahuannya, ia belum pernah mendengar nama artis, selebriti, atau yang sebangsa dengan entertaiment bernama Leo.

Berbeda dengan Manda yang bingung, Ilya, Adel, dan Mira malah tertawa.

"Loh? Kok ketawa?" tanya Manda semakin bingung.

"Abisnya lo lucu." ucap Ilya dengan senyum sisa tawanya yang masih membekas di wajahnya.

"Lucu? Maksudnya?" Manda benar benar bingung sekarang.

"Gini gini, Kak Leo itu bukan artis, selebriti, model, aktor, atau apapun yang berhubungan dengan dunia entertaimen. Dia itu kakak kelas kita. Anak kelas XII IPS 5. Dia ganteng gilaaa." tukas Adel menutup kelopak matanya, membayangkan wajah Leo dengan kedua lesung pipit yang terbit saat lelaki itu tersenyum.

"Lalu? Kenapa bisa masuk akun lambe turah?" tanya Manda yang masih bingung.

"Lambe turah yang kita maksud itu bukan lambe turah yang biasa di tv tv. Lambe turah yang kita bilang itu akun lambe turah sekolah sini." jelas Mira.

Manda hanya mengangguk. Lalu ber 'oh' ria.

Adel menepuk pelan tangan Mira. "Dia ngapain sih? Penasaran gue." ujar Adel.

"Iya, kemaren dia ngerayain anniversary nya sama kak Olin. Sosweet gilaa. Menurut riset sih katanya kak Leo diemin kak Olin seharian, terus jalan sama mantannya, terus di buat snap gram gitu pas kak Leo sama mantannya. Sengaja, diliatin ke kak Olin. Lalu pas malemnya dateng ke rumah bawain sebuket bunga raksasa, coklat yang, yasalam banyak woiii!! dia juga bawain boneka yang gedenya kayak badan anak SMP!!" ujar Mira dengan pekikan tertahan. "Terus di seret keluar, di halaman kak Olin juga udah ada lilin lilin gituu, bagian ini gue gak tau persis nya kek gimana, tapi katanya kak Leo nyanyi buat kak Olin. Ohh OMGG!! Lo tau kann suara kak Leo kek gimana??!! Astagaaa gue pengenn!!!" ujar Mira dengan memukul mukul mejanya heboh.

"Beneran? Sumpah gue juga pengen gituuuu!!!!" balas Adel tak kalah heboh dengan Mira.

"Lo mau? Nanti malam gue apelin yaa. Kayak Leo." ujar seseorang yang berhasil mengalihkan fokus mereka.

Mereka mendongak, ada Faris dan Radit. Berdiri dengan santai.

Mereka semua diam, tak tahu kalimat yang Radit lemparkan untuk siapa.

"Lo tinggal tulis alamat lo dimana Mir. Gue juga bisa kok kayak Leo." ujar Radit lagi.

Kini Ilya, Adel maupun Manda memandang ke arah Mira yang menampakkan tak seceria tadi. Adel dan Ilya terkikik melihat sahabatnya, sedagkan Manda diam diam melirik ke arah Faris yang sedari tadi lelaki itu tak mengalihkan pandangannya dari Ilya.

ILYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang