BAB 10 Jatuh ke jurang

5.4K 356 0
                                    


          Aku memandang punggung Ayah dari kejauhan sampai hilang dalam pandanganku. Tanganku menggenggam tasbeh yang aku kalungkan di leherku. Aku semakin rindu pada Ibuku, aku tidak sadar Ibu tiriku menatapku dengan mata melotot.

"Heh! kamu mau bicara apa tadi sama Ayahmu?!" bentak Ibu tiriku.

"Kamu jahat!!" jawabku tegas.

"Kurang ajar kamu!!" bentak Isti mengangkat tangannya, ingin memukulku.

          Mengetahui Ibu tiriku akan memukulku, aku langsung lari, dan Ibu tiriku langsung mengejarku. Aku tidak tahu lagi kemana aku harus lari, langkahku terus berlari dan Ibu tiriku terus mengejarku. Saat itu masih gelap, aku tidak perduli ranting dan batu yang aku injak. Sampai di tepi jurang aku berhenti, dan nafasku tersengal-sengal. Isti yang berada di belakangku ingin menyeretku, dan aku berontak.  Kemarahan Isti sudah tidak dapat dibendung, dan dia langsung mendorongku ke jurang. Tubuhku terhempas dan terlempar ke bawah, sesekali aku tersangkut di antara dahan pohon, bajuku robek dan aku terjatuh lagi sampai di bawah air terjun, aku jatuh masuk ke dalam air dan aku tidak ingat lagi bagaimana aku di temukan oleh seseorang.

          Tubuhku terasa patah dan remuk. Aku tidak bisa bergerak sama sekali. Hanya rintihan yang keluar dari mulutku karena kesakitan. Aku tidak bisa berjalan dan menggerakkan tanganku. Sekujur tubuhku dibaluri rempah-rempah, kakiku di balut dengan kain, dan disanggah dengan kayu bambu dan diikat dengan tali, tanganku dibalut dengan bambu dan diikat. Aku sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhku.

          Aku hanya melihat sepasang Kakek dan Nenek.  Kenapa hidupku begitu pahit dan tragis, kenapa kejahatan manusia selalu menghampiriku. Aku hanya diberi minum ramuan dan makan bubur yang sangat encer. Ingin rasanya aku segera menyusul Ibuku, kenapa Tuhan membiarkan aku hidup.

          Tangisan menjadi temanku setiap hari, air mata menjadi sahabat buatku, hanya menangis dan terus mengalir air mata tak pernah kering dipipi.

                    ***

Jangan lupa follow ya dan beri suaranya ya

Saksi Kematian (SK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang