BAB 27 Mayat di dasar jurang

4.3K 256 2
                                    


          Aku benar-benar lelah, jalanku mulai gontai. Aku membawa banyak barang. Nyai sudah berbaik hati membawa buku-buku dan tas sekolah.

"Nul, dendammu sudah terbalas, sebentar lagi Isti akan gila dan sengsara seumur hidupnya", kata Nyai Jenah.

          Mendengar Nyai bicara seperti itu, entah kenapa tidak membuatku tertarik.

"Nul? kenapa diam saja?" tanya Nyai heran.

"Aku sudah tidak perduli Nyai, Isti mati atau tidak aku tidak perduli lagi!" jawabku sambil cemberut.

"Kamu sakit Nul? capek?" tanya Nyai Jenah lagi.

"Iya Nyai, aku capek melihat kematian yang begitu tragis, aku tidak mau melihat kematian lagi, dan aku tidak mau melihat Nyai membunuh lagi!" jawabku ketus.

"Kamu marah Nul?" tanya Nyai heran dengan jawabanku.

"Tidak Nyai, aku hanya ingin Nyai jadi orang baik, seperti Ibuku," jawabku lugas.

"Ibumu bagaimana Nul? maukah kamu mengajari Nyai agar seperti Ibumu?" pinta Nyai.

          Aku memandang wajah Nyai Jenah, dibalik sangar dan sadisnya Nyai, dia masih baik dan sangat peduli padaku. Sampai rumah aku dan Nyai langsung dendam tidur seharian. Aki Setu membangunkan aku untuk mandi. Aku siap-siap ke sungai kecil di bawah air terjun, entah kenapa aku suka sekali berenang di sungai itu. Padahal air terjun itu saksi jatuhnya aku ke jurang. Aku melihat banyak orang berkerumun disekitar sungai. Nyai yang menyusulku dari belakang juga heran, banyak orang berdatangan ke air terjun.

"Ada apa ini ramai sekali?" tanya Nyai pada salah satu warga.

"Ada mayat Mbah, mungkin jatuh dari atas sana Mbah, kepalanya pecah," jawab salah satu warga.

"Kenapa tidak di angkat? kok kalian malah menonton saja!" jawab Nyai marah.

"Tidak Mbah, kami tidak berani, di dekat mayatnya ada ular besar Mbah!" jawab warga.

          Aku dan Nyai tidak ada rasa takut sama sekali, kami mendekati mayat yang tergeletak dengan bersimbah darah. Ular besar disamping mayat mendesis, seperti bukan ular biasa, ular kobra berada dibalik rok jasad itu membuat aku merinding.

                    ***

Saksi Kematian (SK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang