BAB 22 Nyai bersemedi

4.7K 262 1
                                    


          Setelah aku kumpulkan barang yang akan aku bawa, aku menuju kamarku. Aku buka lemari yang terbuat dari kayu. Aku melihat baju baru yang belum pernah aku pakai, rupanya Ayah sudah membelikan baju baru. Dimanakah Ayah sekarang, aku sangat merindukannya. Aku membawa tas dan buku. Aku  kembali ke kamar Ibu untuk membawa surat-surat penting Ayah dan Ibu. Aku tidak mau ada barang yang hilang di rumahku. Nyai sedang duduk bersila, mulutnya komat kamit seperti sedang bersemedi. Mataku terbelalak melihat jin-jin datang dengan rupa yang menyeramkan, dan aku melihat jin dengan badan ular meliuk-liuk di depan Nyai.

"Ada apa kau memanggilku Jenah!" tanya jin itu.

"Ada kerjaan buat kalian, buatlah wanita itu selalu ketakutan dan akhirnya gila!" jawab Nyai Jenah.

"Siapa yang akan di buat gila?" tanya jin itu

"Nanti aku beritahu!" jawab Nyai Jenah.

"Jangan lupa imbalannya Jenah! darah segar... !" pinta jin itu.

          Kenapa aku bisa menyaksikan kejadian Nyai dan jin itu bicara? aku merasa aneh, sejak bersama Nyai, tidak asing bagiku melihat jin-jin yang berterbangan. Ada yang aneh dalam diriku, tapi aku tidak tahu apa yang sudah di perbuat Nyai terhadapku.

"Nul, ayo kita bawa ular itu ke rumah Isti," perintah Nyai Jenah.

"Baik Nyai," jawabku.

"Ada siapa saja di rumah Isti Nul?" tanya Nyai Jenah.

"Setahuku sendirian Nyai," jawabku.

"Kalau begitu kita buat kejutan untuk Isti, dia pasti terkejut melihatmu," ucap Nyai jenah tersenyum.

          Sampai di depan rumah Isti, Nyai berhenti karena merasa ada sosok lain di dalam rumah Isti. Aku dan Nyai mencoba mengintip dari bilik Isti. Aku melihat ada dupa dan kembang, Isti dalam keadaan telanjang dan pria itu memegang dupa dan meniupkan asap ke tubuh Isti. Tapi ketika pria itu meremas dada Isti dan memegang alat kelamin Isti, Nyai langsung menutup mataku dengan telapak tangan Nyai Jenah.

                    ***

Saksi Kematian (SK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang