BAB 26 Jin menghisap darah

4.5K 257 1
                                    


          Nyai seperti merapalkan sesuatu, dan benar saja dalam hitungan menit jin datang.

"Jin, itu darah segar yang aku janjikan, lunas ya!" ucap Nyai.

           Tubuhku gemetar menyaksikan semuanya, jin itu menjulurkan lidahnya dan menghisap semua darah di tubuh pria itu. Nyai yang menyadari aku sedang mengintip langsung memanggilku.

"Keluarlah Nul!", panggil Nyai.

          Aku langsung keluar dan menghampiri Nyai.

"Nyai? kenapa Nyai membunuh?" tanyaku heran.

"Kalau Nyai tidak membunuhnya, dia yang akan membunuhku Nul, dan siapa tahu juga membunuhmu jika dia tahu ada kamu. Hidup itu siapa yang kuat dia yang akan menang Nul!" jawab Nyai.

          Aku berpikir sejenak dan masih terdiam, hatiku berkata: "benar juga, kalau Nyai kalah, pasti pria itu sudah membunuh Nyai, dan aku akan kehilangan Nyai."

"Ayo Nul, kita harus segera meninggalkan tempat ini, sebelum ada orang datang!" ajak Nyai mengagetkan lamunanku.

          Aku dan Nyai kembali berjalan menuju sisi pinggir jalan. Mobil truk biasanya lebih banyak di malam hari untuk mengangkut sayuran dan ubi. Sejak dari makam Ibu dan menyaksikan dua kematian pria, diriku seperti merasakan ada dua kepribadian. Kadang ada rasa kasihan, kadang ada rasa dendam. Kenapa hidupku selalu menjadi saksi kematian yang tragis.

                    ***

Saksi Kematian (SK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang