Seokjin POV
Aku kembali ke dorm setelah berpamitan pada Kiara. Saat memasuki dorm, Jungkook dan Taehyung sudah menungguku di ruang tv dengan wajah memelas karema kelaparan. Tanpa memperdulikan dua bocah itu aku melangkahkan kakiku langsung ke dapur dan memasak untuk mereka.
Aish bocah-bocah ini, bagaimana kalau aku tidak ada? Apa jadinya mereka?
Padahal biasanya kalau mereka lapar, mereka akan memesan makanan atau pergi keluar untuk mencari makan sendiri. Tapi mengapa hari ini mereka manja sekali.
Merepotkan saja.
***
Setelah memasak untuk kedua bocah itu, aku mendudukan diri di sofa ruang tv sementara mereka melahap makanannya dengan penuh semangat.
Tiba-tiba aku teringat Kiara. Aku mengeluarkan ponselku dan mencoba untuk menghubunginya dan dia membalas pesanku dengan ramah.
Kiara itu orang yang menyenangkan untuk diajak berbicara, rasanya seperti berbicara dengan teman lama. Aku tersenyum sendiri membaca balasan pesannya.
Entahlah, rasanya nyaman sekali walaupun hanya mengobrol lewat pesan.
"Hyung, kenapa kau senyum-senyum sendiri?", Jungkook menepuk punggungku.
"Kamjagiya. Ya! Bisa tidak jangan mengejutkanku."
"Aku hanya menepuk punggungmu pelan kenapa kau berlebihan hyung?", katanya sambil duduk disebelahku.
"Jeon Jungkook! Kenapa kau selalu saja membantah kata-kataku?", kataku kesal dengan tingkah bocah satu ini.
"Maaf, aku hanya bercanda.", cengirnya. "Kau sedang chatting dengan siapa? Kenapa kau senyum-senyum sendiri, hyung?", tanyanya penasaran lalu mengintip ke arah ponselku.
"Wae? Waeyo?", Taehyung yang baru bergabung dengan kami bertanya penasaran.
"Ya! bocah-bocah nakal jangan ikut campur urusan orang dewasa atau aku tidak akan memasakkan makanan untuk kalian lagi.", sungutku.
Sebenarnya aku hanya bercanda dan mereka juga mengerti kalau aku tidak serius kesal pada mereka.
"Hyung kami kan hanya ingin tahu, jangan buat kami penasaran."
"Kau punya pacar hyung?", kali ini Taehyung menimpali.
"Ani, kenapa kau berpikir seperti itu?"
"Kau terlihat seperti orang yang sedang jatuh cinta.", Taehyung berbicara lagi.
"Ya! Kim Taehyung! Memangnya kau tahu orang yang sedang jatuh cinta itu seperti apa? Memangnya kau sudah pernah jatuh cinta?"
"Aku kan sudah bukan anak kecil lagi hyung, dan aku hanya menebak saja kok.", jawab Taehyung acuh.
Ah molla aku tidak ingin menanggapi kata-kata mereka lagi.
Jatuh cinta?
Yang benar saja.
Aku baru berkenalan dengannya hari ini dan itu baru beberapa jam yang lalu, tidak mungkin aku langsung jatuh cinta secepat itu kepadanya.
Dua bocah ini masih berusaha untuk mengintip-intip pesanku dengan Kiara tetapi aku sedang malas untuk cerita dan meladeni mereka.
Akhirnya aku beranjak pergi ke kamarku dengan teriakan dari Jungkook.
"Hyung kau benar-benar tidak ingin menceritakannya kepada kami?"
***
Aku merebahkan diri di ranjang setelah selesai membersihkan diri dan mengganti pakaianku dengan piyama. Ini sudah hampir tengah malam dan Kiara sudah pamit untuk beristirahat beberapa menit yang lalu.
Ya, aku mengobrol dengannya sampai hampir tengah malam dan kami membicarakan banyak hal tadi.
Tidak aku sangka ternyata dia mengetahui banyak hal tentang Korea terutama tentang tempat-tempat bersejarah dan makanan khasnya. Saat aku bertanya darimana dia mengetahui sebanyak itu dia bilang hanya melihat dan membacanya dari internet.
Kami juga membicarakan hobi masing-masing dan ternyata hobinya adalah membaca. Ah pantas saja dia bisa menjadi teman bicara yang menyenangkan, karena pengetahuannya yang luas. Membicarakan hal-hal kecil dengannya juga terasa menyenangkan.
Aku memang belum berniat menceritakan pertemuanku dengan Kiara kepada member lain. Bukan bermaksud menutupinya, hanya saja aku merasa memang belum ada yang harus diceritakan karena kami baru saja bertemu. Mungkin nanti, saat kami memiliki kesempatan untuk bertemu kembali.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Kim Seok Jin [Completed]
Fanfiction[An Amateur] Apa yang akan kau lakukan bila memiliki kesempatan bertemu biasmu? Kiara, gadis beruntung yang memiliki kesempatan bertemu dengan biasnya secara langsung bahkan sesuatu yang tidak dia sangka terjadi.