"Oppa, maaf membuatmu menunggu lama."
"Ani, gwenchana."
Sedari tadi Jin duduk di sofa sambil melihat acara variety show yang ditayangkan di televisi, menunggu Kiara dan Dinda keluar dari kamar.
"Oppa, kenalkan ini Dinda sahabatku dari Jakarta.", kata Kiara memperkenalkan Dinda yang ada disampingnya saat ini pada Jin.
Jin langsung berdiri, membungkuk sopan dan memperkenalkan dirinya dengan bahasa Korea.
"Gila, sopan banget laki lo.", celetuk Dinda.
Kiara tersenyum dan mengangguk.
Ganti Dinda yang memperkenalkan dirinya pada Jin menggunakan bahasa Inggris.
"Din dia nggak terlalu bisa bahasa Inggris."
"Terus gue komunikasinya gimana? Pake bahasa isyarat?"
Kiara tertawa mendengar pertanyaan Dinda membuat Jin bingung karena tidak mengerti dengan apa yang mereka berdua bicarakan.
"Oppa, temanku bilang bagaimana caranya kalian mengobrol. Dia tidak bisa berbahasa Korea dan kau juga tidak terlalu lancar berbicara bahasa Inggris. Lalu dia bilang apakah dia harus menggunakan bahasa isyarat?", Kiara menjelaskan pada Jin yang bertanya-tanya melalui raut wajahnya.
Jin jadi ikut tertawa karenanya.
"Bagaimana ya?"
Dan kata-kata Jin barusan membuat Kiara dan Dinda terbengong. Pasalnya Jin berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia meskipun terdengar kaku dan baku.
"Oppa, sejak kapan kau bisa berbahasa Indonesia?"
"Aku belajar sedikit-sedikit. Tapi baru beberapa kata yang aku bisa, itu pun sangat sulit untuk aku ingat dan pelajari."
"Whoa daebak, Kim Seokjin. Kau belajar bahasa Indonesia? Bahasa ibuku?", Kiara takjub dibuatnya.
"Aku juga ingin sepertimu yang mempelajari bahasa dan budaya Korea. Jadi kita bisa saling berdiskusi tidak hanya tentang Korea tapi juga tentang Indonesia.", Jin terkekeh dan sedikit tersipu dengan pengakuannya.
"Oke jadi disini gue yang aneh atau kalian yang nggak inget kalau gue nggak bisa bahasa Korea?"
"Sorry.", Kiara tertawa melihat Dinda yang sedikit kesal karena tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.
Jin akhirnya berkata pada Dinda untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris saja dengan kemampuan bahasa Inggrisnya yang terbatas.
Dia juga meminta Kiara untuk menyampaikan pada Dinda agar sahabat kekasihnya itu memaklumi jika nanti bahasanya kacau.
Dinda terkekeh setelah mendengar apa yang Jin sampaikan melalui Kiara kemudian mengangguk, memaklumi.
"Oppa sudah makan?"
"Belum.", jawab Jin sembari menunjukkan senyuman tidak berdosa.
Kebiasaannya setiap selesai latihan adalah menghampiri apartemen gadisnya untuk mengajak makan malam bersama, meskipun makan malam yang mereka lalukan hanya didalam apartemen.
Kiara memang tidak pernah mau makan malam di tempat umum, bukannya tidak ingin tapi Kiara merasa tidak nyaman kalau nantinya ada yang mengenali mereka.
Jadi dia lebih memilih untuk memesan makanan atau memasak untuk kekasihnya itu.
Pun Jin tidak pernah protes, karena tujuannya adalah untuk bertemu Kiara dan memiliki quality time bersama gadisnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Kim Seok Jin [Completed]
Fanfiction[An Amateur] Apa yang akan kau lakukan bila memiliki kesempatan bertemu biasmu? Kiara, gadis beruntung yang memiliki kesempatan bertemu dengan biasnya secara langsung bahkan sesuatu yang tidak dia sangka terjadi.