Seokjin POV
Aku keluar dari ruangan Bang PD-nim dengan hati yang lega sekaligus senang luar biasa. Aku kira saat beliau mengetahui hubunganku beliau akan menentangnya mati-matian dan menyuruhku untuk mengakhiri hubungan kami yang baru saja dimulai dua hari yang lalu.
Tapi ternyata, kalimat yang aku dengar memang benar-benar diluar pemikiranku. Beliau mengijinkanku berkencan dengan Kiara, malah beliau memintaku untuk dikenalkan pada Kiara.
Aku tidak bermimpi kan? Bang PD-nim memang mengijinkan kami kan?
Rasanya aku ingin segera menemui Kiara saat ini juga dan mengatakan segalanya yang aku dengar dari PD-nim. Tapi aku menahan diri karena ini masih jam kantor, tentu saja dia masih bekerja. Mungkin nanti saat dia istirahat aku akan menghubunginya.
Iya, sebahagia dan selega itu aku saat ini.
Bagiku lebih baik mencium ikan pari dari pada harus berterus terang pada Bang PD-nim. Tapi ternyata pria itu malah mengejutkanku.
Bang PD-nim jjang!
Aku kembali ke ruangan tadi dimana aku dan Jimin bersantai sambil memainkan gitar, tapi saat aku memasuki ruangan ternyata bukan hanya Jimin yang ada disana tapi juga Jungkook dan Taehyung. Ah jangan lupakan juga anak anjing yang baru di adopsinya dan selalu dia bawa kemanapun.
"Hyung dari mana?", tanya Jungkook saat aku masuk.
"Ruangan Bang PD-nim."
"Mwo? Ada apa? Apa dia tahu kau berkencan dengan Kiara noona? Apa katanya? Secepat itu beritanya menyebar sampai dia langsung tahu?", Jungkook bertanya tanpa jeda.
"Mana dulu yang harus aku jawab?", tanyaku mengikuti kebiasaan Kiara kalau aku bertanya seperti Jungkook tadi.
"Semuanya tentu saja."
"Aku ingin pertanyaannya satu-satu.", kataku acuh.
"Jadi PD-nim tahu hyung?", kini giliran Taehyung bertanya.
"Eoh."
"Daebak! Secepat itu?"
Aku mengangguk. "Kalian tahu, Sejin hyung melaporkan apapun pada PD-nim termasuk kehidupan pribadi kita."
"Y-yaaaa??", tanya mereka bertiga serempak.
Aku kembali mengangguk.
"Ah Sejin hyung jinjja. Semoga dia tidak cerita yang macam-macam kepada PD-nim.", Taehyung terlihat frustasi.
"Mengapa? Kau menyembunyikan sesuatu dari kami?", tanyaku.
"Aniyo.", jawabnya tapi aku tahu dari matanya kalau dia berbohong.
"Jadi apa katanya? Dia menyuruhmu mengakhiri hubungan dengan Kiara noona?", Jungkook bertanya lagi tak sabar.
"Ani."
"Lalu?"
"Dia mendukungku, bahkan memberikan aku selamat. Dia juga memintaku untuk mengenalkan Kiara padanya hahahahaha."
"Jinjjayo?", Jimin kali ini yang bertanya.
"Jinjja. Aku saja sampai tidak percaya awalnya.", kataku kemudian menceritakan pada mereka apa yang aku dan Bang PD-nim bicarakan di ruangannya.
"Whoa PD-nim benar-benar jjang! Kalau begitu aku juga akan berkencan, agar tidak kalah dengan Jin hyung.", kata Jungkook yang kemudian mendapatkan pukulan di pahanya oleh kami semua.
Dan kalian pasti tahu yang terjadi selanjutnya, kami kabur karena Jungkook berencana membalas perbuatan kami padanya. Tentu saja dengan pembalasan yang lebih menyakitkan.
***
Saat ini aku berniat menghubungi Kiara karena sudah waktunya dia istirahat. Dan panggilanku diangkatnya saat deringan ketiga.
"Sayang, kau sibuk?"
"Aniyo, kenapa?"
"Kenapa baru mengangkat panggilanku?"
"Ah maaf, aku baru saja menyelesaikan tugasku."
"Belum makan siang?"
"Ini aku akan makan siang tapi oppa menghubungiku."
"Hehehe mianhae, sebentar saja ya karena aku merindukanmu."
"Jangan merayu. Lagipula kita baru bertemu dua hari yang lalu."
"Jinjja, aku merindukanmu meskipun dua hari yang lalu kita bertemu."
"Ya silahkan duluan saja, aku akan menyusul.", suara Kiara terdengar sedikit jauh, mungkin dia sedang berbicara dengan temannya.
"Ada apa?", kali ini suaranya sudah terdengar jelas kembali.
"Aku merindukanmu, lagipula memangnya aku tidak boleh menghubungi kekasihku sendiri?"
"Boleh tentu saja, tapi ini jam makan siang dan cacing di perutku sudah meminta untuk di beri asupan."
"Aigoo kekasihku lucu sekali, arraseo. Hari ini sepulang kerja kau sibuk?"
"Memangnya kenapa?"
"Kan aku sudah bilang tadi kalau aku merindukanmu. Tentu saja aku bertanya karena ingin bertemu denganmu sayang."
"Hari ini aku tidak ada acara apapun. Bertemu? Dimana? Di tempatmu?"
"Ani, di tempatmu saja."
"Ya, aku tidak mau."
"Wae, aku ingin tahu tempat tinggalmu."
"Jangan, nanti saja."
"Yang pasti aku akan menjemputmu saat pulang kerja nanti dan kita akan ke tempatmu."
"Oppa—"
"Kau tahu aku tidak suka di tolak kan? Aku tutup ya. Jangan lupakan makan siangmu dan makan yang banyak agar cacing di perutmu tidak protes.", kataku memotong ucapannya dan langsung mematikan panggilannya.
***
Maafkan kalau nggak jelas😂😂
Guys jangan lupa mampir ke work baru aku juga ya :))
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Kim Seok Jin [Completed]
Fanfiction[An Amateur] Apa yang akan kau lakukan bila memiliki kesempatan bertemu biasmu? Kiara, gadis beruntung yang memiliki kesempatan bertemu dengan biasnya secara langsung bahkan sesuatu yang tidak dia sangka terjadi.