41

4.1K 365 10
                                    

Siang harinya Kiara mencoba menghubungi Rafa, memintanya untuk bertemu tapi tidak menjelaskan untuk apa mereka bertemu.

Rafa yang selama beberapa hari ini sulit sekali untuk dihubungi akhirnya menjawab juga panggilan telepon Kiara.

Saat Rafa mendengar suara Kiara yang serak dia juga bertanya apa Kiara sakit tapi Kiara hanya menjawab sedang sedikit tidak enak badan.

Artinya Rafa belum mengetahui bahwa Kiara tahu kalau Laras hamil saat ini.

Pun mereka memutuskan untuk bertemu sepulangnya Rafa dari kantor di apartemen Rafa. Kiara tidak ingin mengambil resiko dengan bertemu di tempat umum. Dia tidak tahu kemungkinan yang akan terjadi saat dirinya bertemu Rafa nanti.

Rafa memang tinggal sendiri disebuah apartemen yang tidak jauh dari kantornya meskipun keluarganya tinggal di Jakarta juga. Alasan jarak yang membuatnya memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen.

***

Kiara bersiap-siap saat waktu sudah menunjukan pukul empat sore. Dia menghubungi Dinda siang tadi setelah menghubungi Rafa, bermaksud untuk meminjam salah satu pakaian Dinda. Kiara tidak mungkin dan tidak ingin pulang kerumahnya untuk berganti pakaian.

Nanti, pikirnya. Saat semua urusannya dengan Rafa sudah selesai.

"Lo yakin Ki mau ketemu Rafa hari ini?", pertanyaan itu langsung meluncur dari mulut Dinda begitu dia bertanya Kiara akan kemana.

"Gue nggak bisa nunda lagi Din. Harus gue selesain masalah ini secepatnya."

"Gue tau, tapi pikirin juga kondisi lo. Gue nggk mau sampe lo kenapa-napa."

"Lo kenal gue kan? Percaya sama gue kalo gue bisa nyelesain semuanya. Lo nggak perlu khawatir. Kalo ada apa-apa gue akan langsung ngubungin lo. Oh ya thanks udah boleh gue tumpangin semalem, kayanya gue langsung pulang ke rumah setelah ketemu Rafa. Gue mau jelasin juga semuanya ke orang tua gue"

Dinda hanya bisa menghela nafas. Dia tahu dia tidak bisa mencegah Kiara.

Lagipula Kiara memang harus menyelesaikan ini semua cepat atau lambat.

"Nggak usah bilang terima kasih, kaya nggak biasa aja sama gue. Ati-ati ya Ki, sebelum berangkat coba tolong pikirin lagi gimana baiknya. Gue percaya lo bisa nyelesain masalah lo serumit apapun itu dan gue akan selalu ada disisi lo kapanpun lo butuh. Take care."

"Iya, thanks Din. I owe you so much"

***

Kiara POV

Rafa menghubungiku saat aku baru saja tiba di basement apartemennya untuk memarkirkan mobilku, dia meminta maaf karena akan datang sedikit terlambat. Masih ada sedikit pekerjaan yang harus diselesaikannya.

Dia juga memintaku untuk langsung masuk dan aku mengiyakan. Tentu saja aku tahu password apartemennya, sudah tidak terhitung berapa kali aku ke tempat ini. Aku menghela nafas memikirkannya.

Kenangan-kenangan kami di apartemen ini terlintas begitu saja dalam pikiranku. Jangan berpikiran kami sudah melakukan hubungan layaknya suami-istri disini, tidak.

Kami benar-benar berkomitmen untuk tidak melakukannya sampai kami legal secara agama dan hukum. Meskipun aku tidak membantah bahwa kami juga seperti pasangan lainnya yang sedang dimabuk asmara.

Kembali ku hela nafasku, rasanya sakit saat aku tahu semua itu hanya akan tinggal kenangan. Mimpi-mimpi kami hanya sekedar mimpi.

Aku mendudukkan diriku di sofa begitu aku masuk, mempersiapkan diri juga hatiku untuk menghadapi Rafa sebentar lagi. Entah akan bagaimana nantinya.

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang