57

3.8K 305 9
                                    

"Mantan kekasih?"

"Ya, katamu aku gadis pertama yang menaiki mobilmu selain ibumu. Aku tidak percaya, kau pasti pernah mengantarkan mantan kekasihmu dengan mobil ini.", katanya.

"Tidak, tidak pernah. Kau harus percaya bahwa kau yang pertama."

"Jinjjayo?"

Aku mengangguk yakin.

"Bagaimana bisa? Kau tidak pernah mengantar kekasih-kekasihmu?"

"Tidak, aku tidak pernah memiliki kekasih dari mulai debut sampai sekarang."

"Kau serius?"

"Hm, hanya dekat dengan beberapa gadis tapi tidak sampai menjalin hubungan."

"Waeyo? Apakah mereka semua idol?"

"Hanya merasa kalau kami memang tidak cocok saat sudah mengenalnya lebih jauh. Tidak semuanya, hanya dua orang selebihnya temanku saat sekolah dulu dan teman kakakku."

"Teman kakakmu?"

"Eoh, dia bosan melihatku terus sendiri jadi dia mengenalkanku pada temannya tapi memang ternyata aku tidak merasa cocok dengan teman kakakku itu."

"Berarti dia lebih tua darimu?"

"Hanya dua tahun lebih tua."

"Kau tidak masalah menjalani hubungan dengan seorang noona?"

"Aku tidak melihat usia kalau menjalin suatu hubungan, kalau aku nyaman akan aku jalani."

"Lalu kenapa kausama sekali tidak menjalin hubungan dengan mereka?"

"Karena aku merasa tidak cocok dengan mereka."

"Satu pun?"

"Tidak juga."

"Lalu?"

"Kau begitu penasaran?"

Dia diam. "Mianhae.", jawabnya kemudian.

"Tidak apa, aku senang kalau kau penasaran. Aku juga senang kalau bisa menceritakannya padamu."

"Waeyo?"

"Geunyang... Jadi masih mau mendengarkan ceritaku?", tanyaku.

Aku meliriknya sebentar kemudian kembali fokus pada jalan setelah melihatnya mengangguk ragu. Aku tersenyum.

"Baiklah aku akan lanjutkan lagi ceritaku. Beberapa dari mereka menuntut untuk sering bertemu jadi aku tidak melanjutkan hubungan dengan seseorang yang seperti itu. Kau tahu pasti alasannya kan? Jadwalku yang padat tentu saja, aku tidak bisa kalau kekasihku menuntutku untuk selalu bertemu di tengah jadwalku yang padat dan itu pasti akan mengganggu hubungan kami cepat atau lambat.

dan salah satu idol yang aku dekat, hm dia tidak ingin hubungan kami di ketahui publik kalau kami menjalin hubungan. Kami memiliki pandangan berbeda soal itu jadi aku tidak melanjutkan hubungan kami."

"Mengapa? Bukankah setiap idol menginginkan yang seperti itu? Menyembunyikan hubungan mereka dari publik?"

"Tidak denganku, aku tidak ingin menjalin hubungan diam-diam. Lagipula perusahan tidak melarang kami dating, selama itu positif mereka akan mendukung."

"Kalau fansmu yang menentang?"

"Kalau mereka memang benar fansku, mereka tidak mungkin melakukannya kurasa. Mungkin awalnya mereka akan terkejut saat idolanya memiliki kekasih tapi aku yakin selanjutnya mereka akan mendukungku. Kalau ada yang tidak mendukung mungkin mereka terlalu menyayangiku tapi aku terima apapun konsekuensinya. Lagi pula aku juga tidak asal untuk menjalin suatu hubungan. Aku yakin banyak fansku yang akan menerima saat mendengar berita bahwa aku dating."

"Lalu yang lainnya? Noona itu bagaimana?"

"Kalau dengan noona , aku merasa nyaman dengannya hanya saja dia mencari calon suami bukan kekasih jadi aku mundur. Saat itu usiaku baru 24 tahun, aku baru memulai karirku tentu saja tidak mungkin aku menikah saat itu. Meskipun begitu hubungan kami masih baik sampai saat ini."

"Benarkah? Jadi kau akan menikahinya?"

Aku mengalihkan pandanganku padanya kemudian tertawa.

"Mengapa tertawa?", tanyanya lagi.

"Aku tidak mungkin menikahinya."

"Waeyo? Katamu kau nyaman dengannya, dan hubunganmu dengannya sampai saat ini masih baik-baik saja. Lagipula umurmu juga sudah cukup kurasa dan kau sudah berada di puncak popularitas.", rentetnya.

"Dia sudah menikah tahun lalu.", jawabku kemudian.

Dia bungkam.

Entahlah, dia lucu saat bertanya padaku dengan menggebu seperti tadi. Seperti dia sedang cemburu.

"Kau cemburu?", tanyaku iseng.

"Tidak."

Aku hanya bisa tersenyum kemudian mengusap kepalanya pelan.

Dia diam.

"Jangan diam saja, aku senang kalau kau banyak bertanya.", kataku jujur.

Dia masih diam.

"Ngomong-ngomong apartemenmu di daerah mana?", tanyaku.

"Ah benar juga, aku lupa memberi tahumu. Kita dimana sekarang?"

Dia tidak sadar bahwa dari tadi saat keluar dari basement dorm kami, aku menjalankan mobilku tanpa tujuan. Menyusuri jalanan Seoul malam hari. Sengaja tidak aku tanya karena aku memang ingin lebih lama bersama dengannya dan berhasil karena dia tidak menyadarinya.

"Di Dongdemun, dekat dengan kantorku.", katanya lagi.

Kami sudah di mobil selama satu jam, padahal jarak dari dorm kami ke apartemennya tidak terlalu jauh kalau aku langsung bertanya padanya tadi. Hanya beberapa menit dengan mobil dan apalagi ini malam hari, lalu lintas juga tidak terlalu padat.

Aku melajukan mobilku ke arah Dongdaemun, dia memberikan petunjuk jalan ke apartemennya dan kami sampai di depan kawasan apartemennya. Ku hentikan mobilku.

"Disini?", tanyaku menunjuk gedung apartemennya.

"Eoh, aku turun dulu. Terima kasih karena telah mengantarkanku, kau tidak perlu turun.", katanya melepas seatbelt.

Saat dia akan membuka pintu aku menahan tangannya.

"Kenapa lagi?", tanyanya.

"Ani, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk makan malamnya."

Dia mengangguk.

"Dan terima kasih juga sudah bersedia aku antar pulang. Ingat kau yang pertama."

"Eoh arraseo, aku turun sekarang ya."

"Satu lagi."

Dia memandangku dengan tatapan apa lagi kali ini?

"Boleh kan kalau nanti aku mampir? Aku tidak ingin di tolak.", kataku langsung saat melihat dia akan menolaknya.

"Baiklah, terserah padamu saja Kim Seok Jin-ssi. Aku turun, hati-hati di jalan.", kurasa dia hanya asal menjawab karena tidak ingin berdebat denganku.

"Poppo?"

"Ya!", dia langsung keluar dan menutup pintu.

Aku terbahak kemudian membuka jendela.

"Istirahatlah, sampai bertemu lagi. Aku pulang ya."

"Eoh hati-hati. Aku masuk dulu.", katanya berbalik dan meninggalkanku begitu saja.

Aish jinjja gadis itu, bahkan tidak menungguku pergi terlebih dahulu.

Tapi justru aku tersenyum kemudian kembali menjalankan mobilku.

***

Gimana part ini? semoga sih nge-feel ya...

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang