"Bang PD-nim sudah mengetahui hubungan kita.""MWO???", Kiara membulatkan matanya tak percaya.
"Bagaimana bisa? Kita baru saja menjalin hubungan selama dua hari dan beliau langsung tahu?"
"Eoh.", jawab Jin santai.
"Oppa kenapa begitu santai? Apa dia memintamu mengakhiri hubungan kita?", tanya Kiara tidak tenang.
Bahkan gadis itu belum menyentuh makannya sama sekali, berbeda sekali dengan Jin yang lahap menyantap nasi goreng buatan Kiara.
"Wah jinjja ini enak sekali. Kekasihku memang yang terbaik.", Jin tidak menjawab pertanyaan Kiara malah memuji nasi goreng buatan Kiara.
"Kim Seok Jin-ssi, aku sedang bertanya padamu.", kata Kiara kesal.
Jin malah terkekeh memandang raut kekasihnya saat ini.
"Aku serius, bagaimana beliau tahu? Dan apa tanggapannya?", Kiara menuntut.
"Arraseo akan aku jelaskan, jangan cemberut seperti itu. Kau membuatku ingin menciummu saat ini."
"Ya!"
"Hehehe mianhae aku bercanda. Jadi Bang PD-nim sudah mengetahuinya dari Sejin hyung."
"Kau menceritakan hubungan kita pada Sejin oppa secepat itu?"
"Tidak tadinya, tapi kau tahu sendiri kan teman-temanku seperti apa? Mereka memang tidak bisa menyimpan rahasia. Setelah kau pulang dari dorm kami, Sejin hyung datang melihat keadaanku dan membawakan obat. Ya selanjutnya kau bisa mengira sendiri apa yang terjadi. Berawal dari si bayi besar yang tidak bisa menjaga mulutnya lalu semuanya mengikuti dia menceritakan pada Sejin hyung."
"Lalu bagaimana PD-nim tahu?"
"Aku sudah bilang pada Sejin hyung untuk tidak mengatakannya terlebih dahulu pada PD-nim tapi ternyata Sejin hyung langsung menceritakannya pada PD-nim. Tadi saat aku berbicara dengan PD-nim, beliau bilang bahwa Sejin hyung memang selalu menceritakan semuanya tentang kami termasuk urusan pribadi kami."
"Jadi? Apa dia memarahimu? Mianhae, harusnya aku tidak menerimamu waktu itu. Maafkan aku oppa, kalau memang beliau memintamu untuk mengakhiri hubunganmu denganku aku tidak apa.", Kiara tertunduk lesu.
Ternyata kisah cintanya kali ini juga tidak kalah miris dengan kisah cintanya sebelumnya.
"Hey, apa yang kau bicarakan chagi.", Jin menggeser duduknya mendekat kearah Kiara.
"Aku tahu, kalau hubungan kita ini salah dan hanya akan menghasilkan skandal yang membuat karirmu hancur.", air mata Kiara mulai turun ke pipinya.
"Sayang, kau menangis? Kiara dengarkan aku dulu, aku belum selesai bicara.", kata Jin yang saat ini duduk d hadapan Kiara.
Sejujurnya saat ini Jin ingin sekali mengeluarkan tawa yang sedari tadi di tahannya, tapi melihat keadaan Kiara saat ini dia jadi tidak tega melakukannya.
Kiara diam, hanya isakan pelan yang keluar dari bibirnya.
"Kiara lihat aku.", Jin mengangkat dagu Kiara.
Air mata terus mengalir turun ke pipinya, membuat Jin semakin tidak tega. Niatnya tadi hanya mengerjai Kiara, tapi ternyata gadis itu benar-benar menangis.
Jin tidak menyangka kalau reaksi Kiara akan seperti ini, itu artinya Kiara memang benar-benar menyayanginya meskipun hubungan mereka masih hitungan jari.
"Sayang...", kata Jin lagi pelan.
Kiara baru berani menatap Jin kali ini.
"Dengar, siapa yang bilang Bang PD-nim melarang kita berhubungan. Tidak sama sekali. Malah beliau mengucapkan selamat padaku dan beliau bilang ingin bertemu denganmu."
"Kim Seok Jin, jangan bohong padaku.", Kiara masih belum mempercainya.
"Lihat aku, tatap mataku. Kau lihat kebohongan disana?", kali ini Jin serius.
"J-jinjja? Beliau bilang begitu? Beliau tidak memintamu mengakhiri hubungan denganku?"
"Eoh, percaya padaku kan sekarang?"
Kiara mengangguk pelan, membuat Jin tersenyum dan langsung membawa gadis itu kedalam pelukannya.
"Apa kau sebegitu cintanya padaku sampai menangis begini? Tidak ingin berpisah dariku, heum?", Jin menggoda Kiara.
"Lepaskan.", Kiara meronta, berusaha melepaskan pelukan Jin.
"Hahaha arraseo arraseo, mianhae chagi. Tapi kau lucu saat menangis begitu, terlihat sekali kau sangat mencintaiku.", kata Jin masih berusaha menggoda.
"Kim Seok Jin-ssi, lepaskan. Kali ini aku serius.", sungut Kiara kesal tapi Jin malah makin mengeratkan pelukannya.
"Hehehe maaf maaf, aku hanya senang kalau kau kesal karena aku goda. Maafkan aku."
"Kiara...", panggil Jin saat merasakan Kiara membalas pelukannya
"Apa?"
"Saranghae, jeongmal saranghae."
Kiara mendongakkan kepala, menatap Jin yang saat ini tengah menatapnya intens.
"Nado saranghaeyo Kim Seok Jin."
Dan waktu seakan berhenti saat tiba-tiba Jin melepaskan pelukannya kemudian mempertemukan bibirnya dengan bibir Kiara. Menciumnya dengan begitu lembut dan tanpa paksaan.
Membuat Kiara luluh.
***
Mas KimJinnnnnnn, udah mulai berani ya kisseu kisseu anak orang😂😂
End jangan nih?
Anyway mau tanya boleh kan? Boleh dong?😅😅
Apa yang masih bikin kalian penasaran dari cerita ini? Maksudku apa yang belum diungkapin di cerita ini yang masih bikin kalian bertanya-tanya?
Just let me know😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Kim Seok Jin [Completed]
Fanfiction[An Amateur] Apa yang akan kau lakukan bila memiliki kesempatan bertemu biasmu? Kiara, gadis beruntung yang memiliki kesempatan bertemu dengan biasnya secara langsung bahkan sesuatu yang tidak dia sangka terjadi.