46

3.9K 313 1
                                    

Incheon International Airport, South Korea

Kiara POV

Pesawat yang aku tumpangi baru saja mendarat. Ini kedua kalinya aku menginjakkan kaki disini seorang diri.

Aku melangkahkan kakiku menuju konter imigrasi. Hari ini bandara sangat ramai, memang biasanya seperti itu tapi kali ini benar-benar sangat padat tidak seperti saat terakhir kali aku datang kesini.

Mungkinkah ada artis yang sedang ada di bandara ini? Karena biasanya para penggemar akan berkumpul di bandara saat artisnya memiliki schedule ke luar negeri ataupun kembali dari schedule mereka.

Ah aku tidak ingin peduli, fokusku saat ini hanya menuju konter imigrasi dan mencari taksi untuk menuju ke apartemenku dan beristirahat.

Sampai kemudian aku mendengarkan teriakan dari kerumunan orang itu.

"BTS! BTS! BTS!"

BTS?

Oh My....

Benarkah mereka disini sekarang?

What should I do?

Nothing.

Akhirnya aku memutuskan tetap berjalan ke konter imigrasi menyelesaikan urusanku.

Aku berjalan kearah pintu keluar saat urusan imigrasiku sudah selesai.

Di tengah perjalanan pandanganku bertemu dengan mata seseorang yang menatapku terkejut tapi juga berusaha menutupi keterkejutannya karena banyak penggemar dan juga kamera wartawan disana tapi aku berhasil menangkap keterkejutannya sesaat sebelum dia berhasil menutupinya.

***

Seokjin POV

Hari ini kami akan pergi ke Jepang untuk fansign selama dua hari.

Aku bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan untuk member lain.

Jadwal penerbangan kami masih siang nanti tapi aku memutuskan untuk membangunkan yang lainnya untuk sarapan.

Tentu saja mudah untuk membangunkan mereka terkecuali Jeon Jungkook.

Manusia satu itu selalu menjadi tantangan bagiku saat membangunkannya.

"Jungkook-ah ireona palli", kataku sambil menggoyangkan badannya.

Tapi dia tetap diam tak bergeming.

"Jungkook-ah, hyung sudah membuatkan sarapan untukmu. Palli ireona."

Dia hanya bergerak sedikit kemudian diam lagi. Bahkan matanya pun tidak terbuka sama sekali.

Aish jinjja.

"Ya! Jeon Jungkook bangun!"

Tidak berhasil.

Haruskah?, pikirku.

Aku duduk disampingnya kemudian aku melancarkan jurus membangunkan Jeon Jungkook.

Kalau kalian fans kami kalian pasti tahu apa yang aku lakukan padanya untuk membangunkannya.

Dan berhasil, meskipun dia baru membuka matanya sedikit setidaknya dia sudah bangun.

"Palli ireona. Hyung sudah membuatkan sarapan untukmu. Kalau kau tidak segera bangun makananmu mungkin akan dihabiskan oleh Tae dan Jimin."

Kemudian matanya langsung membuka sepenuhnya.

Ah anak ini selalu saja bersemangat kalau sudah berbicara makanan.

Aku berjalan keluar untuk bergabung dengan yang lainnya.

"Hyung terima kasih untuk makanannya.", kata Namjoon.

Kujawab dengan anggukan kepala.

***

Kami sedang bersiap-siap untuk menuju bandara.

Di perjalanan aku mencoba menghubungi Kiara tapi nomornya tidak bisa di hubungi sama seperti tadi pagi.

Ya tadi pagi setelah selesai sarapan aku mencoba mengubunginya untuk memberitahu jadwalku di Jepang selama dua hari tapi nomornya tidak bisa dihubungi.

Pun akhirnya aku mencoba mengubunginya lagi saat ini tapi hasilnya masih sama.

Entahlah mungkin dia sedang sibuk saat ini.

Aku juga tidak mengerti mengapa aku berusaha menghubungi dan memberitahunya tentang jadwalku di Jepang.

Padahal jelas dia bukan kekasihku.

Akhirnya kami tiba di bandara. Seperti biasa bandara selalu ramai saat kami memiliki jadwal penerbangan ke luar negeri.

Selalu banyak Army yang berkumpul hanya untuk melihat kami dan mengabadikan momen.

Aku senang tentu saja memiliki fans yang perhatian seperti Army.

"BTS! BTS! BTS!"

Teriakan yang aku dengar saat kami semua keluar dari mobil.

Aku pun tersenyum kearah mereka dan melambaikan tangan.

Member yang lainnya pun begitu.

Kami melangkah untuk memasuki gedung bandara, penerbangan kami masih setengah jam lagi.

Sampai kemudian aku melihat seseorang yang familiar, awalnya aku tidak yakin tapi kemudian saat aku amati ternyata benar.

Kiara.

Pandangan kami kemudian bertemu, aku terkejut dia juga.

Tapi kemudian aku berusaha menutupi keterkejutanku karena terlalu banyak wartawan dan Army yang bisa saja menangkap keterkejutanku.

"Hyung."

Jungkook yang berjalan disebelahku menyenggol lenganku. Sepertinya dia juga melihat Kiara.

Aku hanya mengganggukkan kepala padanya bermaksud tidak ingin membahasnya disini, di depan banyak orang yang kemungkinan akan mendengar apa yang kami bicarakan. Pun Jungkook mengerti.

Tapi pikiranku masih terus berkutat dengan berbagai pertanyaan saat ini.

Apa yang Kiara lalukan disini? Dia bersama siapa? Apakah dia akan tinggal lama disini melihat bawaannya yang lumayan banyak?

Pantas saja nomornya tidak bisa dihubungi semenjak pagi tadi, ternyata dia ada di pesawat.

Tapi kenapa dia tidak memberitahuku kalau dia akan ke Korea?

Sampai aku tidak sadar bahwa kami sudah berada di boarding lounge untuk menunggu pesawat take off.

"Hyung kau lihat tadi? Itu Kiara noona kan?", Jungkook langsung bertanya begitu kami memasuki lounge.

"Kiara noona?", Kali ini Jimin yang bertanya.

"Eoh, aku dan Jin hyung melihatnya tadi. Kalian tidak melihatnya?"

Member yang lain menggeleng.

"Tapi apa yang noona lakukan disini? Dia memberitahumu hyung?"

"Tidak. Aku juga bingung. Dia tidak memberitahu apapun padaku. Aku juga terkejut melihatnya tadi."

"Coba sekarang hyung hubungi dia."

"Sudah aku coba tadi pagi dan saat di perjalanan tapi nomornya tidak dapat dihubungi. Melihatnya tadi kemungkinan dia sedang berada di pesawat saat aku menghubunginya."

"Mungkin nanti dia akan menghubungimu hyung, dia melihatmu tadi kan?"

Aku hanya menganggukan kepala menjawab pertanyaan Jimin.

Dan saat ini aku mencoba mengiriminya pesan, semoga saja dia membacanya.

***

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang