76

3.3K 241 5
                                    


"Kiara!"

Merasa ada yang memanggil, Kiara menolehkan kepalanya ke belakang.

Bertanya-tanya siapa yang memanggilnya di tengah keramaian seperti ini.

Kiara terkejut bukan main setelah melihat siapa yang memanggil namanya, pantas saja rasanya suara itu begitu familiar di telinganya.

"Rafa?", lebih bertanya kepada dirinya sendiri karena dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.

Rafa berjalan mendekat kearahnya dan berhenti tepat di hadapannya.

"Kamu ngapain disini?", tanya Kiara lagi. Seingatnya dia masih ada di Seoul dan tidak mungkin dia bertemu Rafa di Seoul. Dia melihat sekeliling dan memastikan bahwa dia benar-benar di Seoul saat ini.

"Akhirnya aku ketemu kamu juga Ki. Udah lama aku cari kamu tapi selalu nggak pernah ketemu. Aku udah coba tanya ke Kevin atau Dinda tapi nggak ada yang pernah mau kasih tau aku kamu ada dimana.", jelas Rafa langsung tanpa menjawab pertanyaan Kiara sebelumnya.

"Cari aku? Ngapain? Laras mana? Kamu nggak sama Laras?"

"Itu tujuannya aku cari kamu Ki. Aku mau kamu balik lagi sama aku karena aku udah nggak ada hubungan apa-apa sama Laras."

"Hah?", sebenarnya Kiara mendengar dengan jelas apa yang Rafa katakan tetapi ia hanya ingin memastikan pendengarannya.

"Laras nggak hamil Ki, aku batal nikah sama dia akhirnya dan saat aku mau jelasin ke kamu ternyata kamu udah pergi dulu."

"Rafa kamu bohong kan? Bilang sama aku kalo kamu bohong."

"Enggak Ki, sumpah aku nggak bohong. Kamu tau aku gimana kan? Balik lagi sama aku ya, aku masih sayang kamu banget. Aku juga tau kalo kamu masih sayang sama aku."

"Rafa tapi aku...."

Dan seketika itu Rafa langsung menarik Kiara kedalam pelukannya tanpa berniat mendengar apa yang Kiara katakan.

"Aku sayang sama kamu Ki, sayang banget."

***

Kiara bangun dengan napas yang terengah-engah dan jantung berdebar tidak karuan, keringat dingin juga mulai keluar dari tubuhnya.

Ia kemudian mendudukkan diri dan menyandarkan kepalanya pada headboard tempat tidur.

Setelah napasnya mulai teratur dan detak jantungnya kembali normal, dia mengambil gelas berisi air di atas nakas di samping tempat tidurnya dan meminumnya perlahan.

Matanya melirik pada jam yang tergantung di dinding, masih tengah malam ternyata dan mimpi yang baru saja di dapatkannya berhasil membuatnya gelisah.

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang