14

5.4K 389 15
                                    

Pun akhirnya Jin menghubungi Kiara untuk menuju hotel yang tidak begitu jauh venue. Kiara ragu, karena baginya tabu untuk bertemu dengan pria di hotel seorang diri. Apalagi dia baru mengenal pria ini beberapa hari yang lalu. Tetapi rasa penasarannya dengan permintaan Jin juga begitu besar.

Dan disinilah Kiara saat ini, didepan pintu kamar hotel yang disebutkan Jin tadi.

Dengan napas yang sedikit naik turun --masih merasakan euforia konser yang berakhir satu jam lalu, juga rasa khawatir juga rasa penasarannya yang bercampur menjadi satu-- akhirnya Kiara mencoba memberanikan diri untuk menekan bel.

Bunuh diri, bunuh diri deh gue!

Tak berapa lama pintu terbuka tapi Kiara masih menundukkan wajahnya. Dia takut, malu sekaligus gugup untuk melihat apa yang ada di hadapannya.

"Kiara.."

Saat namanya dipanggil, Kiara langsung mendongakan kepalanya dan sukses dibuat melongo melihat apa yang ada di hadapannya. Kakinya mendadak lemas dan air mata menggenang di matanya.

Tujuh pria tampan menyambut Kiara dengan senyuman yang membuatnya seakan roh di tarik keluar dari tubuhnya.

Gue pasti mimpi, gue pasti mimpi. Sadar Kiara!

"Ah hyung, dia cantik sekali."

Suara tersebut menyadarkan Kiara. Suara husky milik Kim Taehyung menyadarkannya kalau saat ini dia sedang tidak bermimpi. 

Ini nyata. 

Sungguhan.

Dan kakinya mendadak lemas seperti jeli. Air matanya mengalir turun, lumayan deras. Dia pasti rubuh kalau tidak ada seseorang yang menahan lengannya.

"Hei, kau baik-baik saja?", suara Jin terdengar jelas sekali di hadapannya.

Tubuh gadis itu makin lemas menyadari siapa yang menahan lengannya dan berbicara padanya.

"Maaf sudah mengejutkanmu. Ayo duduk dulu.", ajak Jin yang sedikit khawatir karena melihat Kiara yang lemas dan juga menangis, sambil menarik lengan Kiara pelan agar gadis itu mengikutinya.

Semua member BTS terdiam, mereka memaklumi apa Kiara rasakan sehingga gadis itu terlihat linglung.

"Kau baik-baik saja?", tanya Jin yang saat ini duduk di samping Kiara.

Jin benar-benar khawatir sekarang karena gadis itu tidak berhenti mengeluarkan air mata dan tidak bicara sama sekali.

"Kiara?", panggil Jin lagi.

Kiara menoleh kali ini-- mengerjapkan matanya berkali-kali dengan lucu, membuat senyum member BTS tersungging.

"Kalian.... Aku sedang bermimpi, kan?", tanya Kiara polos.

"Tidak, kau sedang tidak bermimpi. Ini nyata.", jawab Jin tersenyum.

Kiara menghapus air mata di pipinya kemuadian mencubit lengannya sendiri, "Aw!".

"Hei, jangan. Kau sedang tidak bermimpi. Ini nyata, sungguhan.", kata Jin lagi.

"Hyung, sebaiknya kau jelaskan dulu kepadanya. Kami akan memberikan kalian waktu.", Namjoon mengajak teman-temannya untuk meninggalkan mereka berdua.

***

"Aku tahu ini sangat mengejutkan untukmu.", Jin mulai membuka pembicaraan.

Kiara masih diam, masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Matanya jelas sembab saat ini karena menangis terus menerus semenjak konser tadi. Dia tidak sanggup membayangkan bagaimana penampilannya saat ini.

"Jadi Jin yang selama ini berkomunikasi denganku adalah kau?? Jin BTS? Kim Seok Jin?", kata Kiara akhirnya membuka suaranya --yang menjadi parau-- setelah terdiam sekian lama.

Jin menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

"Maaf, aku tidak bermaksud membuatmu terkejut. Tapi sungguh, apa kau benar-benar tidak mengenali aku saat pertama kali kita bertemu?"

Kiara ingat hari saat pertama kali mereka bertemu, saat Jin mendengarnya akan datang ke konser BTS. Laki-laki ini terlihat begitu antusias, bahkan saat Kiara bilang bahwa biasnya adalah Jin. Jelas mata laki-laki ini berbinar saat itu.

Ya Tuhan, Kiara.

"Sungguh aku yang harusnya minta maaf. Aku berkata kalau aku mengidolakanmu, tapi bahkan aku tidak mengenalimu sama sekali padahal kau ada di hadapanku. Saat itu aku juga merasa ada sesuatu yang familiar pada dirimu tapi otakku ini benar-benar tidak bisa menemukannya. Sekali lagi aku minta maaf.", Kiara menjelaskan panjang lebar serta merasa bersalah.

"Aku terluka, bagaimana bisa fansku tidak mengenaliku. Apakah aku tidak terlihat tampan seperti biasa saat itu?"

Kiara awalnya terkejut mengira Jin benar-benar terluka tetapi saat mendengar lanjutan kalimat Jin sudut bibirnya terangkat. Seperti biasanya Kim Seok Jin yang selalu percaya diri, batin Kiara.

"Oppa, ternyata kau memang selalu seperti ini ya?", ucap Kiara diiringi tawa.

Dia tidak lagi merasa canggung, dan rasa terkejutnya sudah benar-benar hilang karena ucapan Jin tadi.

Kalimat yang jin ucapkan benar-benar meyakinkan Kiara bahwa yang di alaminya saat ini nyata. Kim Seok Jin dengan kepercayaan diri yang luar biasa benar-benar nyata dan ada di hadapannya.

"Oppa??", Jin membelalakan mata tak percaya akan ucapan Kiara barusan.

"Ah maaf, bolehkah aku memanggilmu oppa seperti fansmu yang lain? Atau aku harus tetap memanggilmu Jin-ssi?", Kiara merasa tak enak hati.

"Tidak, aku hanya terkejut mendengarnya. Memang usiamu berapa? Aku kira kau lebih tua daripada aku.", Jin menggodanya.

Sepertinya kecanggungan antara mereka sudah menghilang. Mereka terlihat nyaman berbicara satu sama lain seperti saat Kiara belum mengetahui siapa Jin sebenarnya.

"Oppa! Apa aku terlihat setua itu?"

"Tidak, aku hanya bercanda.", kata Jin sambil mengusap puncak kepala Kiara, membuat Kiara terdiam dengan degup jantung yang tidak normal.

Suasana canggung kembali menyelimuti keduanya.

"Kau senang?", kali ini Jin bertanya untuk memecah keheningan.

"Sangat. Aku bahagia sungguh. Mungkin di kehidupan sebelumnya aku adalah pahlawan yang menyelamatkan dunia sehingga sekarang aku mendapatkan hadiah atas apa yang aku lakukan. Aku tidak menyangka mendapat kesempatan untuk bertatap muka dan berbincang dengan idolaku.", Kiara menjelaskan dengan sedikit air mata yang kembali muncul di pelupuknya.

Dan saat dirinya menatap laki-laki di hadapannya, air matanya mengalir deras. Air mata bahagianya sama seperti saat konser tadi.

"Kiara, kau baik-baik saja?", tanya Jin lembut.

"Maafkan aku, aku hanya bahagia dan merasa sangat-sangat beruntung saat ini. Sungguh aku masih merasa ini seperti mimpi.", Kiara mengusap air mata di pipinya.

"Tidak perlu meminta maaf, aku mengerti perasaanmu saat ini. Dan aku juga bahagia kalau kau bahagia."

Kiara merona kemudian tersenyum mendengar itu.

"Kau cantik."

***

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang