Malam hari setelah pagi yang dramatis, Jin kembali membuat kejutan untuk Kiara. Makan malam romantis, cincin dan juga bunga.Sebenernya memang seperti ini yang Jin rencanakan sebelumnya. Iya, dia sudah berencana untuk melamar Kiara jauh-jauh hari. Bahkan orang tua Kiara, orang tua Jin, para member dan juga Bang PD sudah mengetahui semuanya. Tapi rencana tersebut malah di hancurkan oleh berita yang menyebar di media pagi ini. Itu sebabnya Jimin menghubunginya tadi pagi, untuk menanyakan apakah segalanya berjalan dengan baik.
Tidak, Jin tidak menyalahkan Dinda karena mengabari Kiara dan membuat kekasihnya itu jadi bimbang dengan hubungan mereka. Dinda jelas tidak ingin terjadi sesuatu dengan sahabatnya, jadi apa yang dia lakukan adalah sesuatu yang wajar. Pun setelahnya Kiara dan Jin menghubungi Dinda, memberitahu tentang lamaran yang direspon Dinda dengan respon yang sudah bisa Kiara duga bahkan sebelum panggilan tersambung.
Kiara menangis lagi malam ini, tapi kali ini adalah tangis kebahagiaan. Tidak menyangka bahwa lamaran yang dia terima tadi pagi itu harusnya dilaksanakan malam ini dengan suasana yang bisa dibilang seperti sebuah mimpi. Apalagi laki-laki yang melamarnya adalah laki-laki yang didambakan wanita di seluruh dunia.
"Kau suka?", tanya Jin yang saat ini tengah menikmati makanan penutupnya. Senyumnya mengembang sempurna setelah melihat Kiara menggangguk dan tersenyum lebar.
"Bagaimana kau merencanakan ini semua? Maksudku, ijin orang tuaku, orang tuamu, ijin Bang PD-nim, juga para member. Mengapa mereka menyetujui semuanya secepat itu?", rasa penasaran gadis itu belum terpenuhi karena semenjak lamaran tadi pagi, kekasihnya tidak pernah mau menjawab pertanyaan tersebut.
"Aku berusaha dengan keras tentu saja, terutama saat ingin berbicara dengan PD-nim. Tapi lebih sulit untuk berbicara dengan member. Aku takut mereka menilaiku egois. Aku juga takut menghancurkan karir mereka. Tapi kau tahu, mereka langsung memelukku saat aku mengutarakan niatku. Mereka bilang, apapun yang aku rencanakan akan mereka dukung. Termasuk untuk menikahimu."
"Benarkah? Memangnya mereka tidak takut kehilangan popularitas karenamu?"
"Mereka bilang tidak. Mereka tidak ingin menghalangi kebahagian masing-masing member. Mereka juga yakin penggemar kami adalah orang-orang suportif, yang tidak akan menentang hal-hal yang membuat kami bahagia. Aku menangis setelah teman-temanku berkata seperti itu."
Kiara jelas tidak bisa menahan tawanya. Hal yang langka mendengar kekasihnya mengaku jika dirinya menangis.
"Lalu Bang PD, dia sedikit tidak bisa ditebak sebenernya. Aku gugup sekali, segugup saat bicara dengan member. Sama seperti saat dia mengetahui hubungan kita dulu, reaksinya benar-benar tidak terduga."
"Beliau bilang apa?"
"Ya, Jin-ah, aku tidak menyangka akan secepat ini kau meminta ijinku untuk menikah."
"Benarkah?"
Jin mengangguk.
"Sebenernya, aku juga tidak menyangka akan dilamar olehmu saat ini. Mengingat hubungan kita baru berjalan kurang dari satu tahun. Aku tidak masalah jika harus menunggumu untuk fokus pada karirmu, juga menyelesaikan wajib militermu nanti."
"Mengapa harus menunda jika aku merasa sudah menemukan orang yang tepat?"
"Aku serius. Kita tidak harus menikah dalam waktu dekat, oppa. Kau boleh fokus dulu dengan karirmu. Jadi biar ini menjadi rahasia di antara kita saja. Publik jangan sampai tahu."
"Kiara, kau tidak mencintaiku?"
"Hah?"
"Aku tidak ingin menutupi kabar bahagia ini pada orang lain. Aku sudah mendapat restu orang tuamu, orang tuaku, Bang PD-nim juga member. Jadi itu saja sudah cukup."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Kim Seok Jin [Completed]
Fanfiction[An Amateur] Apa yang akan kau lakukan bila memiliki kesempatan bertemu biasmu? Kiara, gadis beruntung yang memiliki kesempatan bertemu dengan biasnya secara langsung bahkan sesuatu yang tidak dia sangka terjadi.