Demam

3.8K 234 18
                                    


"Ya, hyung?"

"Kau di mana? Sedang bersama kakakmu?"

"Aku sedang ada pekerjaan di luar Seoul. Mbak Kiara? Dia di kantor, kan? Ini masih jam kantor."

"Benarkah? Kau sudah menghubunginya hari ini?"

"Belum sempat. Mengapa memangnya?"

"Aku menghubunginya semenjak pagi, tapi dia tidak menjawab panggilan ataupun pesanku."

"Mungkin dia sibuk."

"Kalaupun sibuk biasanya dia akan menghubungiku kembali saat makan siang. Tapi ini tidak sama sekali. Aku khawatir."

"Ah benarkah? Aku akan mencoba menghubunginya setelah ini, nanti aku kabari lagi kalau dia menjawab."

"Baiklah, kabari aku secepatnya ya."

***

Kiara mengerjapkan matanya pelan saat cahaya matahari masuk ke celah-celah gorden kamarnya.

Pagi tadi dia merasa kepalanya pusing dan tubuhnya menggigil. Dia demam sepertinya, jadi gadis itu memutuskan menghubungi Minyoung---juniornya di kantor---untuk memberitahu kalau hari ini dirinya tidak bisa masuk karena sakit.

Setelah menghubungi Minyoung, dia men-silent dan menyimpan ponselnya di nakas kemudian menarik selimutnya untuk kembali istirahat tanpa beranjak dari ranjang ataupun membuka gorden.

Dan saat ini, gorden kamarnya terbuka. Sinar matahari sore menerangi kamarnya yang semula gelap serta membangunkannya.

Pintu kamarnya terbuka.

"Dek?", panggil Kiara dengan kesadaran yang belum sepenuhnya.

Pikirannya saat itu langsung tertuju pada Kevin karena hanya Kevin yang mengetahui passcode apartemennya.

"Kau sudah bangun?"

Dan mendengar suara itu membuatnya terperanjat.

"Sayang, mengapa terkejut seperti itu? Berbaring lagi, kepalamu pasti pusing."

"Bagaimana oppa masuk?"

"Aku masuk melalui pintu, tentu saja."

"Kau tau bukan itu maksudku."

Jin tersenyum.

"Berbaring dulu, lalu akan aku ceritakan."

Kiara menurut karena memang kepalanya sakit luar biasa saat ini. Tapi tubuhnya sudah tidak menggigil seperti tadi pagi meskipun suhu tubuhnya masih terasa panas.

Jin mendudukkan dirinya di pinggir ranjang Kiara.

"Aku menghubungimu semenjak pagi, tapi kau tidak juga menjawab bahkan setelah jam makan siang. Aku khawatir terjadi sesuatu jadi menghubungi Kevin. Kevin bilang dia sedang tidak berada di Seoul, juga dia belum menghubungimu hari ini. Aku makin khawatir saat Kevin bilang seperti itu. Lalu Kevin bilang dia akan mencoba menghubungimu dan mengabariku.

Dan Kevin menghubungiku beberapa menit setelahnya, dia bilang kau juga tidak menjawab panggilan maupun pesannya. Jadi aku bertanya passcode apartemenmu untuk memeriksa keadaanmu, dan dugaaku benar. Kau demam.", jelas Jin panjang lebar.

"Mengapa men-silent ponselmu? Kalau terjadi sesuatu bagaimana?"

"Maaf, aku tidak apa-apa kok."

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang