13

5.2K 395 3
                                    

BTS Final Concert Day-2

Konser baru dimulai beberapa menit yang lalu tetapi euforia yang Kiara rasakan sudah dimulai dari saat memasuki venue. Luar biasa pikirnya, melihat antusiasme fans BTS yang begitu gila.

Kiara mendapatkan seat tepat di depan stage utama. Entahlah keberuntungan apa yang sedang menghampirinya saat itu, tapi dia sangat mensyukuri tempat yang dia dapatkan saat ini.

Enggak percuma gue bela-belain nonton sampe ke negaranya langsung.

Begitu yang gadis itu pikirkan.

Fokusnya saat ini benar-benar tertuju pada Kim Seok Jin, her ultimate bias. Rasanya kakinya lemas karena bisa melihat Jin secara langsung dan dari jarak yang sangat dekat. Rasanya senang sekali, sampai air matanya menggenang di pelupuk mata.

Saat BTS memberikan salam pembuka seperti biasa, tiba-tiba pandangan mereka beradu. Walaupun hanya seperkian detit tapi jelas jantungnya berdetak lebih kencang karena momen itu.

Rasanya ada sesuatu yang familiar dari sosok Kim Seok Jin yang ada di hadapanny, tapi dia tidak tahu sesuatu yang familiar itu apa. Lagi-lagi otaknya tidak dapat berfungsi dengan baik di saat seperti ini.

***

Jin mengamati Kiara dari atas panggung dengan sedikit curi-curi pandang. Dia sadar, dirinya tidak boleh gegabah karena banyak mata dan juga kamera yang mengawasinya. Salah bertingkah sedikit saja, sudah dipastikan itu akan menarik perhatian.

Sesaat sudut bibirnya sedikit tertarik keatas--samar, menyadari gadis itu juga menatap ke arahnya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Terharu, pikirnya yakin. Tetapi kemudian Jin langsung memalingkan wajahnya sebelum Kiara dan ARMY lainnya menyadari apa yang dia perbuat.

Nanti, ada saatnya.

Saat ini dia harus benar-benar fokus pada konser, tidak ingin mengecewakan ARMY yang sudah bersabar menunggu mereka. Apalagi ini adalah konser terakhir dari rangkaian tur tahun ini. Dia ingin memberikan yang terbaik, semaksimal mungkin.

***

Konser hari ini benar-benar berakhir dengan luar biasa. Member BTS sangat puas dengan apa yang mereka berikan kepada para penggemarnya. Tak terkecuali Jin yang yerus menerus tersenyum saat ini dan sepanjang konser tadi, saat sesekali melihat Kiara yang terlihat luar biasa bahagia dan terlarut dalam suasana. Gadis itu tidak lagi menahan tangisnya. Tangis bahagianya.

Euforia gadis itu membuatnya merasa bahagia juga, sangat.

"Hyung, rasanya tidak mungkin menyuruh gadis itu menunggu lebih lama lagi. Ini sudah 30 menit dan masih banyak orang di stadion yang belum keluar.", Namjoon menyuarakan pendapatnya, membuyarkan pikiran Jin.

Jin menyadari apa yang dikatakan Namjoon ada benarnya. Dia tidak sampai hati membiarkan Kiara menunggunya hingga berjam-jam.

"Ajak dia bertemu di hotel saja, hyung. Kita juga akan berpesta di sana kan untuk merayakan konser kita ini.", Jungkook menimpali.

"Tidak, aku tidak ingin kalian terganggu, ini kan urusanku. Lagi pula aku tidak yakin Sejin hyung mengijinkannya."

"Dia pasti mengijinkan hyung, dia sudah tahu semuanya.", kata Namjoon dengan ekspresi sedikit bersalah.

"Kau memberitahunya??", Jin membulatkan matanya. Tidak percaya dengan apa yang dilakukan adiknya yang satu ini.

"Maaf, hyung. Aku tidak sengaja memberitahunya. Tapi dia mendukung apapun yang kau lakukan asal tidak menimbulkan skandal.", ucap Namjoon menjelaskan.

"Ayolah hyung cepat hubungi dia. Kalau kau menemuinya di stadion bisa jadi banyak media juga fans yang masih ada di sana. Bisa dipastikan beritamu bertemu dengannya akan muncul di media beberapa jam lagi.", Jungkook ikut berbicara.

Benar apa yang dikatakan Jungkook, dan Jin tahu sekali akan hal itu. Kalau dia bertemu Kiara di luar sana, bisa jadi ada media atau fans yang mengabadikan itu. Dan kalau momen itu tersebar, sudah dipastikan namanya akan menjadi trending di situs pencarian mauoun sosial media.

Tapi yang membuatnya penasaran adalah, mengapa adik kecilnya ini begitu bersemangat saat ini.

"Kenapa kau bersemangat sekali, Jeon Jungkook?", ucap Jin karena tidak tahan dengan berbagai macam pertanyaan yang ada di kepalanya-- menyuarakan pikirannya.

"Aku hanya ingin mengenalnya. Ah haruskah aku memanggilnya noona? Berapa umurnya, hyung?", Jungkook antusias.

"Ya! Kau! Apa maumu?! Jangan macam-macam, jangan berusaha untuk mendekatinya."

Peringatan Jin mengundang gelak tawa member yang lainnya termasuk Jungkook sendiri. Bukan hal yang aneh untuk mereka melihat Jin posesif terhadap sesuatu, apalagi jika orang yang membuat rasa posesifnya muncul adalah Jeon Jungkook, si adik kecil.

***

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang