"Ki!!!", Dinda memekik saat melihat Kiara yang saat ini duduk di kursinya.
Teman-teman kantornya melihat kearahnya tapi yang namanya Dinda si manusia masa bodo itu tidak peduli dengan tatapan teman-temannya dan hanya memberikan cengiran tanpa merasa bersalah apalagi meminta maaf.
"Apaan sih lo Din, kaya ngeliat hantu aja", kata Kiara saat Dinda berjalan mendekat.
"Emang lo hantu sialan. Beneran deh lo seneng-seneng banget disana sampe nggak pernah ngabarin gue? Hari pertama doang pas lo sampe gue terima chat lo, selanjutnya bhayyyy!! Nggak ada sama sekali, kampret emang lo.", ujar Dinda kesal.
"Sorry-sorry, gue terlena disana", Kiara menjawab pertanyaan sahabatnya itu dengan cengiran.
"Seriusan sampe segitunya? Dapet kenalan orang Korea lo ya?", kata Dinda asal.
Membuat Kiara terdiam sesaat. Bagaimana sahabatnya ini bisa menebak dengan tepat meskipun Kiara tahu yang Dinda katakan barusan hanya kata-kata asal yang begitu saja keluar dari bibirnya.
"Iya Kim Seok Jin", jawab Kiara asal juga sebelum Dinda menyadari keterdiamannya barusan.
"Ngayal aja terus lo Ki.", kata Dinda sebal saat Kiara sudah membahas si Kim Seok Jin, idolanya.
Kiara hanya nyengir.
"Mana oleh-oleh gue?"
Pun Kiara langsung memberikan sebuah paper bag kepada sahabatnya itu. Saat hunting foto di Myeongdong, ada sebuah dress di etalase toko yang menarik perhatiannya. Pikirannya langsung tertuju pada sahabatnya ini. Dia pikir dress ini akan sangat cocok jika dikenakan Dinda. Akhirnya dia memutuskan untuk membelinya.
"Gila! Lucu amat sih ini", kata Dinda dengan mata berbinar saat mengeluarkan dress tersebut sari dalam paper bag.
"Bener kan pikiran gue, lo pasti suka. Jadi gue dimaafin dong ya?", kata Kiara berusaha membujuk.
"Sialan bocah satu ini emang bisa aja bikin mood gue bagus. Iya gue maafin karena oleh-oleh lo bagus banget. Thanks Ki", ucap Dinda sambil memeluk sahabatnya.
***
"Ki, lo di panggil Bob", kata Hani yang menghampirinya saat dia kembali ke kantor sehabis makan siang dengan Dinda.
Bob itu bosnya di kantor. Memang dia adalah orang yang nyentrik, tidak ingin di panggil dengan sebutan Bos ataupun Bapak oleh pegawainya. Dia hanya ingin di panggil dengan namanya. Alhasil sampai saat ini semua pegawainya memanggilnya dengan panggilan Bob.
"Sekarang Han?", tanya Kiara.
Hani hanya menganggukkan kepalanya.
"Oke thanks Han", kata Kiara sebelum Hani berlalu.
"Kenapa ya kira-kira? Apa gara-gara cuti gue yang kelamaan kemaren?", Kiara bertanya kepada Dinda yang masih berdiri disampingnya.
"Enggak mungkin deh kayanya, itu kan hak lo masa iya dia marah", jawab Dinda berusaha menenangkan sahabatnya.
"Yaudah gue kesana dulu deh. Wish me luck ya, semoga moodnya dia lagi baik", kata Kiara sebelum meninggalkan Dinda.
***
"Gimana? Apa katanya?", tanya Dinda saat melihat Kiara berjalan kearah mejanya kemudian Dinda mengikutinya.
Takut terjadi sesuatu. Pasalnya raut wajah sahabatnya ini tidak menunjukkan kalau dia baik-baik saja. Saat masih belum mendapatkan jawaban apapun dari Kiara, Dinda kembali bertanya.
"Ki, are you okay? Sumpah jangan bikin gue takut dong", ucap Dinda jujur.
"Gue dapet tawaran buat pindah ke kantor cabang di Korea", akhirnya Kiara bersuara.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Kim Seok Jin [Completed]
Fanfiction[An Amateur] Apa yang akan kau lakukan bila memiliki kesempatan bertemu biasmu? Kiara, gadis beruntung yang memiliki kesempatan bertemu dengan biasnya secara langsung bahkan sesuatu yang tidak dia sangka terjadi.