37

4K 330 1
                                    

"Hyung, ada apa? Ada sesuatu yang mengganggumu?", tanya Jimin yang menghampiri Jin sesaat setelah mereka latihan.

Jimin menyadari ada yang tidak beres pada hyung nya ini pasalnya saat latihan tadi Jin melakukan banyak sekali kesalahan. Jin juga terlihat tidak fokus.

Jin juga menyadari bahwa kesalahannya kali ini membuat teman-temannya kesal dan membuat latihan mereka menjadi berantakan.

Dia kehilangan konsentrasinya dan hanya memikirkan keadaan Kiara saat ini.

"Maafkan aku Jimin-ah, aku hanya kelelahan. Aku akan meminta maaf pada yang lain karena sudah mengacaukan latihan kita hari ini.", kata Jin berniat melangkahkan kakinya menuju teman-temannya tapi kemudian lengannya ditahan Jimin.

"Mereka tidak marah kepadamu hyung, justru mereka khawatir padamu. Jadi mereka memintaku untuk bertanya.", Jimin menjelaskan.

"Aku tidak apa-apa Jimin-ie", kata Jin mencoba membohongi Jimin tapi dia rasa sia-sia karena Jimin masih menatapnya lurus.

"Aku tahu terjadi sesuatu hyung, aku tidak akan memaksamu untuk menceritakannya saat ini. Tapi kau tahu hyung, kami ada disini untukmu apapun masalahmu. Jangan bebani dirimu sendiri.", ucap Jimin pelan tidak memaksa seperti biasanya.

"Kiara", ucap Jin kemudian.

"Kiara noona? Mengapa? Terjadi sesuatu padanya?", Jimin khawatir.

Jin mengangguk tapi mulutnya hanya diam.

"Hyung, kau tidak ingin membaginya denganku? Sebenarnya ada apa? Kiara noona kenapa?", kali ini Jimin tidak bersikap menunggu seperti sebelumnya.

"Jimin-ah, Kiara... kekasihnya menghamili gadis lain.", suara Jin bertambah pelan.

"MWO?!!!", reaksi yang sama saat Jin mendengarnya dari Kiara.

Jin kembali menganggukan kepalanya.

"Bagaimana bisa hyung? Maksudku bukankah mereka menjalin hubungan sudah cukup lama, apakah kekasihnya selingkuh dan Kiara noona baru mengetahuinya?", Jimin memberondong Jin dengan pertanyaan.

"Aniya, itu sebuah kecelakaan. Mereka sama-sama mabuk kemudian gadis itu hamil. Kiara mengenal gadis itu dengan baik dan menurutnya gadis itu tidak berniat menggoda kekasihnya."

"Lalu sekarang bagaimana?", tanya Jimin lagi jelas ia sangat ingin tahu keadaan Kiara saat ini karena ia juga khawatir.

"Aku menyuruhnya untuk menginap di rumah temannya karena dia tidak ingin pulang kerumahnya karena takut orang tuanya khawatir dan aku juga tidak ingin Kiara sendirian karena pasti dia butuh seseorang setidaknya untuk menenangkannya. Kalau hubungannya dengan kekasihnya aku belum tahu, dia baru bertemu dengan gadis itu hari ini."

"Hyung aku tahu perasaanmu saat ini. Meskipun Kiara noona bukan kekasihmu tapi aku tahu kalau kau benar-benar mencintainya.",

"Sungguh aku ingin berada disisinya saat ini Jimin-ah, aku ingin memeluknya dan menenangkannya. Memberinya kekuatan. Tapi aku juga tidak bisa meninggalkan ini semua, aku tidak ingin egois dan mengorbankan kalian semua.", kata Jin lemas.

"Bersabarlah hyung, aku juga tidak bisa berbuat apa-apa saat ini. Tetaplah disisinya meskipun hanya melalui ponsel. Aku yakin dia juga mengerti keadaanmu."

"Terima kasih Jimin-ie dan maaf sudah mengacaukan latihan kita hari ini. Aku juga harus meminta maaf pada yang lainnya. Aku harus tetap profesional apapun yang terjadi.", kata Jin menepuk bahu Jimin sebagai rasa terima kasihnya karena Jimin dan member yang lainnya peduli padanya.

"Kajja kembali ke dorm, member lain sudah menunggu kita di lobby.", Jimin merangkul hyungnya itu.

***

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang