44

4.1K 326 3
                                    

Buat kalian yang masih setia dengan cerita ini....

Selamat membaca!!😊




Kiara terkikik setelah mengakhiri panggilannya dengan Jin.

Jujur saja dia merindukan laki-laki itu karena Jin tidak mengabarinya hampir satu minggu setelah terakhir kali Kiara menghubunginya dan beberapa hari lalu hanya Jungkook yang menghubunginya.

Seperti biasa menanyakan kabarnya dan mengatakan kalau Jungkook sudah mengetahui apa yang sedang Kiara hadapi.

Kiara sangat berterima kasih pada Jungkook karena memberinya tambahan kekuatan dan selama ini yang mereka bicarakan hanya Kim Seok Jin.

Sebenarnya Kiara tahu bahwa Jin berusaha untuk menghubunginya tapi selalu di urungkan di detik terakhir, Jungkook yang mengatakannya meskipun Jin tidak mengetahui kalau Jungkook dan yang lainnya mengawasi hyungnya itu.

Sampai kemarin Kiara mendapatkan video call dari Jungkook dan juga maknae line yang lain meskipun dia berharap Jin juga ada disitu.

Kiara senang tentu saja karena mereka masih mengingatnya dan menganggapnya seperti kakak mereka sendiri, mereka juga bilang kalau mereka akan selalu ada disamping Kiara untuk memberinya kekuatan.

Sungguh Kiara beruntung bisa mengenal mereka semua.

Pun hari ini dia memberanikan diri untuk menghubungi Jin terlebih dahulu atas saran para maknae.

"Jin hyung terlalu pengecut untuk menghubungi noona, jadi aku sarankan noona saja yang menghubungi dia. Taruhan dia pasti senang sekali kalau noona menghubungi dia"

Kata-kata Jimin lah yang akhirnya membuat Kiara berani untuk menghubungi Jin.

Panggilannya dengan Jin berakhir atau lebih tepatnya dia yang mengakhiri panggilannya, sengaja dia lakukan.

Tadinya dia bermaksud untuk menceritakan kepindahannya ke Korea tapi dia mengurungkan niatnya dan hanya berkata sampai ketemu minggu depan.

Kiara yakin Jin pasti sangat penasaran dengan kata-katanya, sampai-sampai ada pesan masuk dari Jin yang menanyakan apa yang Kiara maksud dengan sampai jumpa minggu depan, sesaat setelah panggilan itu berakhir.

Dia hanya tersenyum membacanya dan membalasnya dengan mungkin Jin salah dengar, dia berniat memberikan Jin dan yang lainnya kejutan dengan kepindahannya meskipun dia tidak tahu kapan mereka akan bertemu.

***

Keberangkatannya ke Korea tinggal beberapa hari lagi, segala persiapannya juga sudah selesai dalam waktu yang lumayan singkat.

Bosnya senang tentu saja saat Kiara menerima tawarannya, dia memang mengandalkan Kiara karena kinerja Kiara yang sangat baik.

Dan saat ini dia hanya ingin fokus dengan keberangkatannya ke Korea, dia tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan karena hubungannya dengan Rafa berakhir meskipun tidak dapat Kiara pungkiri kalau terkadang segalanya berputar kembali di kepalanya.

Kiara sendiri sudah tidak menerima kabar apapun dari Rafa setelah pertemuannya yang terakhir, dia memang meminta Rafa untuk tidak menghubunginya lagi.

Permintaannya itu semata-mata agar hatinya dan Rafa tidak kembali goyah dengan keputusannya mengikhlaskan Rafa untuk menikahi Laras.

Ponselnya berdering.

Kiara tersenyum saat melihat siapa yang menghubunginya.

Kevin, adiknya yang protektif.

Semenjak Kiara menceritakan kalau hubungannya berakhir dengan Rafa, adiknya jadi makin protektif.

Menghubunginya setiap hari hanya untuk menanyakan sedang apa, sudah makan atau belum.

Kevin tentu saja marah pada Rafa karena kejadian itu tapi Kiara melarangnya dan memberitahu Kevin untuk menahan emosinya, dia tidak ingin adiknya itu lepas kendali.

Lagipula ini masalah pribadinya dengan Rafa dan keputusan terbaik sudah diambilnya.

Akhirnya Kevin pun tidak bisa berbuat apa-apa karena kakaknya sendiri yang melarangnya.

Pun Kiara berterima kasih karena adiknya begitu pengertian, apalagi perhatiannya saat ini benar-benar membuatnya sedikit melupakan patah hatinya.

"Ya dek?"

"Udah pulang kantor? Sama siapa?"

Kiara terkekeh.

"Udah baru aja sampe, sama Dinda soalnya hari ini mbak nggak bawa mobil."

"Udah makan?"

"Udah tadi mampir ke tempat biasa sebelum pulang, kamu lagi dimana?"

"Aku baru sampe apart, dan aku udah makan."

"Perasaan mbak nggak tanya itu deh hehehe."

"Ya nggak papa dong aku jawab dulu sebelum ditanya hahahahaha."

Thanks to Kevin yang selalu membuat moodnya baik lagi setelah lelah pulang kantor.

"Gimana persiapannya? Udah beres semua? Tiket? Visa?"

"Already done! Tinggal berangkatnya doang."

"Syukur deh, sorry ya aku nggak bisa balik buat nganter mbak tapi tunggu dua bulan lagi aku bakal nyusul mbak kesana."

"It's okay, mbak tau kamu sibuk sama kuliah kamu. Gaya banget dua bulan lagi kaya udah pasti lulus aja, lagian kan dua bulan lagi belum tentu dapet kerja.", Kiara tertawa

"Yeee ngeremehin banget nih orang. Oh iya mbak belum tau ya?"

"Belum tau apaan?"

"Jangan kaget dengernya!

---aku interview sama salah satu perusahaan Korea beberapa hari lalu daaaaaan lolos!!!"

"Wah jinjja? Daebak!"

"Ngomong apaan sih mbak?"

"Eh iya lupa kalo lagi ngomong sama kamu hahahaha, seriously? Kok baru cerita? Mama Papa udah tau?"

"Iya serius, udah aku ngabarin mereka kemarin tapi aku bilang jangan kasih tau mbak dulu biar aku aja yang ngabarin."

"Ya ampun aku bangga deh sama kamu, belum lulus aja udah dapet kerja duluan. Tapi emang kantor kamu daerah mana?"

"Gangnam, Samseongdong."

"Whoa!!!!", Kiara tidak bisa menahan teriakan antusiasnya.

"Mbak ya ampun telinga sakit! Lagian kenapa sih harus teriak-teriak gitu?"

"Kamu tau nggak Gangnam itu pusat ekonominya Korea dan cuma perusahaan-perusahaan besar yang ada disitu karena harga sewanya yang selangit. Sumpah dek kamu beruntung banget bisa di terima di salah satu perusahaan di Gangnam"

"Beneran? Aku belum sempat searching-searching soalnya, masih excited karena keterima di salah satu perusahaan disana."

"Iya beneran coba nanti searching deh abis ini. Tapi berarti kita nggak bisa satu apart dong"

"Kenapa gitu?"

"Soalnya kantor mbak di daerah Dongdaemun, emang nggak terlalu jauh sih dari Gangnam tapi kan lebih praktis kalo apart deket kantor."

"Nggak masalah, kita masih bisa ketemu kalo weekend."

"Yaudah pokoknya kamu fokus dulu selesain kuliah, mbak tunggu di Seoul ya."

"Oke Captain! Istirahat gih besok masih ngantor kan?"

"Ho-oh, besok hari terakhir masuk kantor. Kamu juga istirahat ya, bye dek!"

"Bye mbak!"

***

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang