65

3.8K 284 1
                                    


"Ah iya, beberapa hari lagi aku ulang tahun. Kau tahu kan chagi?", kata Jin yang saat ini duduk di depan pantry melihat Kiara yang sedang membersihkan peralatan makan yang tadi mereka pakai.

Mari jangan membahas tentang ciuman mereka karena setelah ciuman itu berakhir keduanya menjadi canggung dan salah tingkah.

Mungkin karena ini adalah ciuman pertama keduanya setelah mereka resmi berkencan, yang di Bali waktu itu tentu tidak masuk hitungan.

Jadi untuk menghilangkan kecanggungan diantara mereka Jin memutuskan untuk kembali memakan makanannya dengan cepat dengan suapan yang banyak, membuat Kiara tertawa karena pipi kekasihnya menggembung lucu dengan mulut yang masih mengunyah.

Dan seperti biasa, kecanggungan mereka hilang seketika.

Jadi kembali lagi dengan Kiara yang sedang mencuci alat makan dan Jin yang duduk memperhatikan.

Tadinya Jin ingin membantu tapi seperti biasa Kiara melarangnya dan menyuruhnya duduk. Jadi Jin hanya bisa menurut dan memperhatikan Kiara yang saat ini sudah hampir selesai.

"Tentu saja, memangnya kenapa?", kata Kiara yang sedang mencuci tangannya.

"Mau menghabiskan waktu berdua denganku?"

"Memangnya kau tidak ada latihan hari itu?"

"Aku meminta ijin satu hari untuk pergi bersamamu."

"Oppa, kau lebih mementingkan aku daripada latihanmu?", tanya Kiara yang saat ini berdiri di counter pantry berhadapan dengan Jin.

"Tentu saja.", jawab Jin dengan polosnya.

"Mwo? Kau tidak memikirkan teman-temanmu? Mereka pasti kesal karenamu saat ini."

"Ani, mereka juga meminta ijin di hari itu. Entahlah untuk apa, aku tidak menanyakannya. Jadi sudah pasti kami libur latihan hari itu. Bagaimana? Mau menemaniku saat hari ulang tahunku?"

"Aku ada kerjaan saat tanggal itu."

"Jangan berbohong, itu weekend dan aku tahu kalau kau libur. Bosmu tidak mungkin memintamu bekerja saat hari libur, kalau memang dia memintamu aku akan menuntutnya."

"Memangnya kita mau kemana?"

"Rahasia. Kau mau kan? Jangan beralasan lagi. Aku tidak mau di tolak, Kiara. Kau tahu aku kan?"

"Kalau media tahu bagaimana?"

"Oh iya soal itu aku lupa. Bang PD-nim memintaku untuk mendiskusikannya denganmu tentang hubungan ini."

"Ada apa lagi?"

"Ayo kita duduk di ruang tv.", ajak Jin pada Kiara.

"Ah tunggu, kau mau cheesecake? Aku membuatnya kemarin."

"Kau bisa membuat cheesecake??", Jin membulatkan matanya tak percaya.

"Eoh, ibuku memiliki toko kue kecil di Jakarta. Jadi aku belajar membuat kue darinya, ya meskipun tidak seenak buatan beliau."

"Boleh aku coba?"

"Tentu, pergilah dulu nanti aku menyusul."

***

Jin sudah duduk dan menyalakan televisi, mencari channel yang seru untuk di tonton. Tak berapa lama Kiara menyusul dengan strawberry cheesecake buatannya dan dua piring kecil serta sendok.

"Whoa, baru melihatnya saja air liurku sudah menetes."

Kiara hanya tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu kemudian memotong cheesecake dan meletakannya di piring kecil lalu memberikannya pada Jin.

"Boleh aku coba?", tanya Jin antusias.

Kiara mengangguk dan Jin langsung menyuapkan potongan cheesecake kedalam mulutnya.

"Omooo, yeoksi uri yeoja chingu jjang!", katanya mengacungkan jempolnya.

"Jangan berlebihan.", kata Kiara.

"Aniya, ini memang enak. Aku memang tidak salah memilih kekasih. Selain pintar memasak juga pintar membuat kue.", kata Jin senang.

Kiara hanya bisa tertawa melihat Jin yang masih lahap memasukan potongan cheesecake kedalam mulutnya dengan mata berbinar-binar.

"Jadi apa yang mau kau diskusikan denganku?"

"Ah maja, aku lupa hehehe mianhae. PD-nim memintaku bertanya padamu, kau keberatan tidak jika hubungan ini di ketahui publik?"

"Oppa, aku..."

"Gwenchana, jujur saja. Aku menghargai keputusanmu, Bang PD-nim juga. Beliau bilang menghormati semua yang kau putuskan."

"Beliau tidak melarang hubungan kita diketahui publik?"

"Tidak. Kau ingat aku pernah bilang bahwa agensi kami tidak melarang kami berkencan kan? Awalnya saat beliau memanggilku ke ruangannya, aku juga khawatir dia akan melarangku tapi ternyata jawabannya sungguh mengejutkan."

"Aku mengerti, tapi oppa mianhaeyo... Tidak apa kan kalau aku tidak ingin mengumbar hubungan kita ke publik? Aku hanya takut fansmu kecewa padamu dan membencimu."

"Gwenchana, sudah aku bilang kan kalau aku menghormati apapun keputusanmu. Jadi kalau keputusanmu seperti itu ya sudah mari kita jalani hubungan ini tanpa di ketahui publik. Ya meskipun aku lebih senang kalau aku bisa mengenalkanmu pada fansku."

"Mianhaeyo kalau membuatmu kecewa."

"Ani, aku tidak bilang kalau aku kecewa sayang. Gwenchana. Lagipula kita kan menjalani hubungan berdua, jadi kita harus mendengarkan pendapat satu sama lain."

"Gomawoyo oppa.", Kiara tersenyum lega karena ternyata Jin adalah orang yang tidak memaksakan kehendaknya secara sepihak.

"Chagi boleh aku minta lagi? Hehehe", Jin sedikit malu saat meminta satu potong cake lagi.

"Tentu, nanti kalau kau pulang bawakan juga untuk member yang lainnya."

"Tidak perlu."

"Waeyo?"

"Aku ingin menghabiskannya sendiri untukku."

Kiara menggelengkan kepalanya. "Jangan seperti itu, lagi pula ini masih banyak. Memangnya kau sanggup menghabiskan sendiri?"

"Kalau buatan kekasihku, aku sanggup menghabiskannya sendiri. Kalau aku bawa untuk member lain nanti mereka jatuh cinta padamu, andwae."

"Jatuh cinta? Apa maksudnya?"

"Ya mereka akan jatuh cinta padamu karena kau cantik, pintar, pandai memasak juga membuat kue. Apalagi Jeon Jungkook, andwae."

"Kau cemburu?"

"Ani.", jawab Jin menyangkal.

"Bilang saja kalau kau cemburu, apalagi dengan Jungkook. Aigoo uri Kookie sedang apa ya? Aku merindukannya."

"Ya!"

***

Selamat hari senin! Semoga hari senin kalian menyenangkan😆

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang