67

3.7K 337 10
                                    

Kiara POV

Aku tidak menyadari bahwa kami telah berkendara keluar dari Seoul meskipun tidak terlalu jauh. Kini kami sudah berada di halaman rumah yang sederhana dan sangat nyaman meskipun aku pikir perumahan ini adalah perumahan mewah, melihat bagaimana bangunan rumah saat memasuki kawasan ini.

Entah ini rumah siapa, Jin tidak memberitahuku sebelumnya. Pun saat ini dia sedang mengobrol dengan seorang pria yang tersenyum kepadaku, aku membalas senyumnya. Sampai kemudian aku mendengar suara pintu rumah terbuka dan seorang wanita setengah baya yang cantik keluar dari dalam rumah.

"Uri adeul, kau sudah datang?, suaranya terdengar senang.

Adeul? Siapa?

Oh My... jangan bilang...

"Eomma.", panggil Jin tak kalah antusias dan berjalan menghampiri wanita tersebut.

Dan dugaanku benar, ini rumah orang tuanya.

Kim Seok Jin!

Rasanya aku ingin memukulnya saat ini. Bagaimana bisa dia tidak memberitahu akan mengajakku ke rumah orang tuanya.

Aku gugup tentu saja saat ini.

Kami baru saja berkencan seminggu yang lalu dan dia sudah membawaku ke rumah orang tuanya? Tanpa memberitahuku?

Bagaimana reaksi orang tuanya nanti saat tahu aku berkencan dengan anaknya?

"Ah ini pasti Kiara?", suara seorang wanita membuyarkan lamunanku, ibunya.

"N-ne.", kataku gugup.

Bagaimana ibunya tahu namaku?

Aku bertanya pada Jin lewat tatapanku tapi dia malah tersenyum padaku dengan memainkan alisnya.

"Kau lebih cantik dari pada di foto.", kata ibunya lagi.

"Y-ya?", kataku masih gugup.

"Ayo masuk dulu, kita mengobrol di dalam.", ibunya menuntunku masuk ke dalam dan aku hanya bisa pasrah.

"Kau bukan orang Korea nak?", tanyanya saat kami sudah duduk di sofa di ruang tamu.

"Ya nyonya Kim.", kataku bingung harus menmanggilnya apa.

"Panggil saja aku eommonim dan jangan terlalu formal, santai saja.", senyumnya ramah persis seperti senyum milik Jin.

"Ya eo-mmonim."

"Tapi bahasa Koreamu bagus, kau belajar dimana?"

"Aku mempelajari bahasa Korea beberapa bulan lalu sebelum aku kesini untuk menonton konser BTS."

"Omoo, kau seorang ARMY?"

"Ya.", kataku tersenyum malu.

"Uri Seokjin-ie menghubungiku minggu lalu. Dia bilang dia demam, aku khawatir jadi aku bilang padanya akan datang ke Seoul untuk melihat kondisinya tapi dia bilang tidak perlu karena sekarang dia sudah punya kekasih. Dia bilang kalau kalian baru saja menjalin hubungan beberapa menit yang lalu saat dia menghubungiku dan mulai hari itu dia selalu menceritakan segalanya tentangmu padaku setiap hari bahkan dia juga mengirimiku fotomu.", ibunya menjelaskan padaku menjawab pertanyaan yang sedari tadi berkeliaran di pikiranku dengan senyum yang tidak bisa aku artikan.

Aku melirik pada Jin dan meminta penjelasan tapi dia malah mengangkat bahunya cuek. Berarti dia menghubungi ibunya saat aku keluar kamar untuk membuatkannya bubur?

Laki-laki satu ini benar-benar.

"Eomma geumanhe. Jangan membuka rahasiaku.", protes Jin yang duduk di seberang kami.

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang