82

3.5K 282 9
                                    


Jin sudah selesai mandi dan langsung menghampiri kekasihnya yang saat ini sedang membuat sarapan di dapur.

"Sayang, tidak ada pakaian lagi ya?", tanyanya kemudian mendudukan diri di depan pantry.

Kiara menoleh saat mendengar suara kekasihnya dibelakangnya dan seketika langsung tersenyum geli karena pakaian Kevin yang dikenakan Jin saat ini terlihat begitu sempit di tubuh laki-laki itu.

Wajar saja, karena tubuh Kevin sedikit lebih kecil dari Jin.

Sebenarnya perbedaanya tidak terlalu besar, hanya saja bahu Jin yang lebar membuatnya terbiasa memakai pakaian satu atau dua ukuran lebih besar dari ukuran seharusnya.

"Kenapa kau malah tersenyum seperti itu?", tanya Jin lagi saat kekasihnya itu belum menjawab dan malah tersenyum.

"Kau terlihat lucu dengan pakaian yang begitu kecil di tubuhmu.", jawab Kiara kemudian terkekeh.

Jin sedikit memajukan bibirnya, kesal. "Aku serius.", katanya lagi.

"Aku pikir pakaian Kevin akan pas di tubuhmu, melihat ukuran tubuh kalian tidak terlalu berbeda. Atau memang ukuran tubuhmu yang tidak wajar?"

"Tidak wajar? Maksudmu?"

"Tubuhmu mirip seperti keripik yang berbentuk segitiga terbalik. Bahumu begitu lebar tapi pinggangmu begitu kecil."

"Ya!", Jin merajuk tapi membuat Kiara makin terkekeh.

"Hehehe maaf. Sebentar, aku rasa Kevin meninggalkan hoodie oversizenya beberapa hari yang lalu. Nanti aku ambilkan setelah selesai memasak.", lalu Kiara kembali fokus pada makanannya.

"Memangnya tubuhku terlihat seperti itu ya?"

"Ya?", tanya Kiara yang tidak mendengar karena Jin berbicara dengan suara yang kecil.

"Tubuhku terlihat seperti keripik memangnya?", Jin mengulangi pertanyaannya.

"Bukan aku yang bilang tapi para penggemarmu, mereka menjulukimu seperti itu."

"Jinjja?"

"Iya, beberapa hari yang lalu di sosial media dan aku baru menyadarinya hari ini saat melihatnya langsung.", kata Kiara yang kembali terkekeh.

"Hentikan sayang, aku tidak seperti itu.", Jin cemberut lucu.

"Selesai! Nah ini, makanlah dulu. Aku akan mandi dan bersiap-siap.", Kiara tidak memperdulikan kekasihnya yang terlihat merajuk.

Ia malah menghidangkan makanan yang dibuatnya kehadapan Jin.

"Kau tidak sarapan juga?"

"Nanti saja, aku ingin mandi dulu kemudian sarapan."

"Makanlah dulu, temani aku."

"Aku belum lapar, lagipula kau juga belum makan seharian kemarin. Jadi makanlah. Aku akan memberi Autumn makan kemudian mandi. Oh iya, jangan lupa untuk menghubungi ibumu juga. Kau tidak ingin beliau terus-terusan khawatir kan?"

"Arraseo, kalau begitu biarkan Autumn makan disini agar aku tidak makan sendirian.", lagi-lagi Jin terlihat sedikit tidak senang.

"Aigoo Mas Kim.", Kiara mencubit kedua pipi Jin gemas.

"Kau bilang apa?", Jin tidak mengerti apa yang Kiara katakan karena gadis itu memakai bahasa ibunya.

"Tidak ada.", jawab Kiara bohong.

"Jangan bohong sayang. Cepat katakan padaku.", Jin makin penasaran.

"Hanya sebuah panggilan untuk laki-laki di Indonesia. Aku memangilmu seperti itu tadi. Mas itu seperti oppa kalau di Korea dan Kim adalah margamu tapi biasanya orang Indonesia hanya memanggil nama panggilan setelah kata Mas, tapi aku lebih senang memanggilmu seperti itu."

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang