5

6.4K 431 2
                                    

Kiara POV

Aku segera kembali ke hotel ketika Jin pergi meninggalkanku sendiri.

Entah mengapa rasa penasaran akan hal-hal yang tadi menarik perhatianku tidak lagi menarik setelah aku berjalan sendiri.

Lima menit setelah sampai di hotel Rafa menghubungiku dengan video call.

"Hai baby, kamu lagi apa?"

"Aku baru banget sampe hotel nih, abis makan malam. Kamu udah makan malam?"

"Belum nih sebentar lagi mungkin. Kamu makan sendiri?"

Deg!

Aku bingung. Haruskah aku ceritakan pertemuanku dengan Jin tadi kepada Rafa?

Rafa memang bukan tipe pria pencemburu, tapi siapa tahu moodnya sedang tidak baik. Yang ada bukannya bercerita tapi dia malah merajuk dan kami kemungkinan bertengkar.

Aku tidak ingin bertengkar dengannya saat sedang jauh darinya seperti ini, apalagi aku sedang berlibur. Bisa-bisa moodku hancur dan merusak segalanya.
Jadi aku memutuskan untuk tidak bercerita apapun kepadanya.

"Iya lah sendirian. Terus aku mau makan ditemenin siapa? Oppa-oppa gemes gitu?", jawabku sebisa mungkin tidak menimbulkan kecurigaan Rafa.

"Ya kali aja gitu kamu belum sehari disana tapi udah genit sama oppa-oppa disana.", kekehnya.

"Kalo oppa gemesnya kaya Seokjin sih aku gapapa banget yang.", kataku sambil tertawa lebar.

Dia langsung cemberut. Aku tahu betul dia cemburu.

Saat aku mulai membahas Seokjin biasanya aku lupa daratan. Melupakan Rafa, kekasihku sesungguhnya dan memuja-muja Seokjin. Itu yang membuatnya kesal.

Tapi aku berhasil membuat moodnya baik lagi, kami mengobrol kembali sampai 30 menit setelah itu dia pamit untuk makan malam.

Tiba-tiba notifikasi ponselku berbunyi.

010 - 613 - 124

010 - 613 - 124

Annyeong!

Maaf siapa ini?

010 - 613 - 124

Hallo Kiara-ssi
Ini Jin
Apakah aku mengganggumu?

Ah maaf Jin-ssi aku tidak tahu

Tidak, kau tidak mengganggu

010 - 613 - 124

Ah baiklah jika aku tidak mengganggu
Kau sedang apa?

Aku hanya sedang beristirahat

Kau sendiri sedang apa?

010 - 613 - 124

Aku sedang bersama teman-temanku

Ternyata pesan itu dari Jin. Aku tidak menyangka dia akan menghubungiku secepat ini. Pikirku dia hanya basa-basi saat meminta nomor ponselku tadi.

Kami membicarakan banyak hal. Seperti biasanya obrolan kami terasa nyaman. Dia menemaniku mengobrol melalui pesan sampai tengah malam, sampai aku pergi tidur.

***

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang