68

3.5K 264 18
                                    


"Jadi kau berasal dari Indonesia nak?", Tuan Kim membuka percakapan di meja makan.

Saat ini mereka semua sedang berada di ruang makan untuk makan siang, menikmati makanan yang tadi Nyonya Kim, Kiara dan Yeonji buat.

"Ne abeonim."

"Jakarta?", tanya tuan Kim lagi.

"Ya benar. Bagaimana abeonim tahu?"

"Hanya menebak.", kekehnya kemudian. "Aku juga punya teman disana dan pernah berkunjung kesana beberapa kali untuk bertemu dengan temanku."

"Oh ya?", tanya Kiara antusias.

Pria tersebut mengangguk.

"Appa, jangan curi perhatian kekasihku.", canda Jin membuat semua orang yang ada disana tertawa.

"Aigoo, anakmu ini posesif sekali ya.", kata Tuan Kim pada istrinya.

"Sama sepertimu dulu.", timpal Nyonya Kim.

"Jadi kita sedang menonton drama disini?", kali ini Seokjung yang berbicara.

"Ani hehehe, sudah jangan lagi dibahas. Ngomong-ngomong, kekasihmu ini memang pandai memasak Seokjin-ah. Iya kan, Yeonji?", kata Nyonya Kim lagi.

Yeonji mengangguk mantap, "Ne eommonim, aku sampai iri dan ingin pandai memasak juga sepertinya."

"Aniyo eommonim, eonni jangan melebihkan. Aku hanya sekedar bisa tidak sepandai itu. Aku masih harus banyak belajar."

"Eyy sayang jangan merendah seperti itu, kau memang pandai kok. Eomma tahu tidak, dia bahkan bisa membuat kue.", kata Jin dengan nada bangganya.

Kiara hanya melirik Jin yang ada di sampingnya, memperingatkan melalui tatapannya tapi Jin acuh.

"Benarkah? Kau bisa nak?", tanya Nyonya Kim lagi.

"Hanya kue biasa yang mudah di buat eommonim, Jin oppa terlalu melebihkan.", jawab Kiara merendah.

"Ani, aku tidak bohong eomma. Bahkan aku sudah mencobanya sendiri dan rasanya tidak kalah dengan buatan dapur hotel bintang lima."

Kiara kembali melirik ke arah Jin tapi laki-laki itu malah tersenyum membuat Kiara gemas ingin membungkam bibir laki-laki itu.

"Kau belajar membuat kue dimana?", tanya Nyonya Kim bersemangat.

"Ibunya membuka toko kue di Jakarta, dia belajar dari ibunya.", Jin menjawab terlebih dahulu saat Kiara hendak menjawab.

"Kau sudah berkenalan dengan orang tuanya?", kali ini Seokjung yang bertanya pada adiknya.

"Belum, tapi Kiara yang menceritakannya padaku.", Jin tersenyum lebar merasa malu karena tingkahnya sendiri.

"Aish jinjja bocah ini.", Seokjung kesal.

"Sudah-sudah jangan berkelahi saat sedang di meja makan.", Tuan Kim menengahi meskipun tahu kalau kedua anaknya itu hanya bergurau.

"Kiara, mau kan sering-sering mampir kemari meskipun Seokjin tidak bisa menemanimu karena sibuk? Ajari aku membuat kue."

"Aku juga eommonim, aku juga ingin belajar.", Yeonji antusias.

"N-ne?", Kiara tidak tahu harus menjawab apa.

"Eomma dan noona jangan coba-coba mencuri kekasihku."

"Ah anak ini benar-benar. Biarkan saja, lagipula kau sibuk terus jarang mengunjungiku. Nanti pasti Kiara juga jarang bertemu denganmu karena jadwalmu yang padat itu, jadi daripada dia sendirian di waktu senggangnya lebih baik mengunjungi eomma disini. Mau kan Kiara?"

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang