Saat Kiara dan Jin kembali ke villa, Kiara memutuskan untuk merapikan barang-barangnya sebelum pulang ke Jakarta siang nanti.Jungkook yang melihat Kiara dan Jin memasuki villa dan berpisah menuju kamar masing-masing, segera mengikuti gadis itu sampai ke depan pintu kamarnya. Sadar ada yang mengikuti di belakangnya, Kiara menoleh dan sedikit terkejut mendapati Jungkook berdiri di belakangnya dengan senyuman lucu.
"Noona sibuk?"
"Tidak. Ada apa?"
"Noona pergi kemana bersama Jin hyung?"
"E-eoh?, tiba-tiba saja Kiara menjadi gugup--teringat kejadian di pantai tadi.
"Kalian dari pantai?", Jungkook sepertinya tidak menyadari kegugupan Kiara.
"Ehm, kami melihat matahari terbit di pantai."
"Kenapa tidak mengajakku?"
"Kau baru bangun, kan?", Kiara malah balik bertanya sambil memperhatikan penampilan Jungkook dengan muka bantalnya--khas orang bangun tidur.
Jungkook tersenyum malu.
"Aku masuk dulu ya Jungkookie, harus merapikan barang-barangku sebelum pulang siang nanti."
"Boleh aku ikut masuk?"
"Ya?"
Dan disinilah Jungkook sekarang, di dalam kamar Kiara dan duduk di kasur sambil memperhatikan Kiara yang sibuk dengan kopernya.
"Noona, tidak bisakah kau cuti kerja 1 atau 2 hari lagi?" tanya Jungkook yang masih memperhatikan Kiara.
"Tidak bisa Jungkookie. Aku sudah cuti satu minggu dan pekerjaanku sekarang pasti sudah menumpuk. Bosku akan mengomel kalau aku menambah jadwal cuti mendadak.", jawab Kiara tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Jungkook.
Meskipun baru mengenal Kiara selama beberapa hari, Jungkook merasa begitu dekat dengan gadis satu ini. Baginya Kiara itu sosok yang menyenangkan dan mengayomi. Jungkook seperti memiliki kakak perempuan seperti impiannya selama ini.
Pun sama halnya bagi Kiara. Dia senang karena Jungkook menganggapnya seperti kakak sendiri. Apalagi usia Jungkook sebaya dengan usia adik laki-laki satu-satunya yang memang sangat dekat dengannya. Kiara jadi merasa memiliki satu adik lagi selain adiknya, Kevin.
"Baiklah kalau begitu, tapi berikan nomor ponsel noona padaku.", kata Jungkook sambil menyodorkan ponselnya kepada Kiara.
"Haruskah?", Kiara menoleh bermaksud menggoda Jungkook.
"Noona cepatlah, dan jangan menyuruhku untuk memintanya kepada Jin hyung. Dia tidak akan memberikannya."
Kiara tersenyum, gemas sekali dengan Jungkook saat ini. "Baiklah adikku yang lucu.", kata Kiara mengambil ponsel Jungkook dan memberikan satu cubitan pelan di pipinya.
Jungkook tersipu dan Kiara tertawa karenanya.
"Nah sudah, ini. Tapi jangan sering-sering menghubungiku nanti kekasihmu marah.", Kiara menyerahkan kembali ponsel Jungkook.
"Aku tidak punya kekasih noona. Tapi kalau noona mau jadi kekasihku, aku tidak keberatan."
"Aigoo anak kecil ini.", Kiara tahu Jungkook tidak serius dan dia kembali tertawa sebagai jawaban atas kata-kata Jungkook. Tawanya menular, Jungkook yang tahu kalau Kiara tidak termakan rayuannya jadi ikut tertawa.
"Jungkook-ah, apa yang kau lakukan disini?", tanya Jin yang saat ini sudah ada di pintu kamar Kiara yang memang terbuka--menginterupsi tawa mereka.
"Tidak ada, aku hanya menemani noona merapikan barangnya. Ada apa hyung? Kau cemburu melihat kami?", tanya Jungkook asal.
Mendengar pertanyaan asal Jungkook, membuat Jin terdiam. Bukan hanya Jin, tapi Kiara juga.
Entah bagaimana, tapi keduanya kembali teringat kejadian di pantai tadi. Dan saat ini keduanya merona. Telinga Jin berubah merah, pipi Kiara juga menunjukkan warna yang sama.
Jungkook menyadari kalau keduanya merona saat ini. Tapi karena dia tidak tahu alasan sesungguhnya di balik rona tersebut, laki-laki itu hanya berpikir kalau keduanya tersipu karena pertanyaannya.
"Tidak, aku hanya ingin mengajak Kiara sarapan. Kau juga karena yang lain sudah berkumpul."
"Kalian duluan saja, aku akan menyusul sebentar lagi. Ini hanya tinggal sedikit lagi.", jawab Kiara.
"Baiklah noona. Cepatlah kami akan menunggumu di meja makan.", kata Jungkook kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar Kiara.
Sebenernya ada sedikit perasaan cemburu saat Jin melihat Jungkook ada di kamar Kiara dan keduanya sedang tertawa tadi. Tapi Jin buru-buru menepis pemikiran itu. Dia percaya Jungkook. Pun Jin tahu alasan Jungkook ingin dekat dengan Kiara.
Jin tidak mengikuti Jungkook ke ruang makan, dia masih berdiri diam menyaksikan Kiara yang sibuk merapikan barangnya yang tersisa sedikit.
Senang rasanya dapat melihat gadis itu sibuk dengan apapun aktivitasnya. Tapi mengingat gadis itu akan berpisah dengannya dalam hitungan jam membuatnya bersedih.
Kiara yang menyadari Jin masih berdiri di pintu kamarnya kemudian bertanya, "Oppa tidak ke ruang makan? Pergilah kesana dulu, aku akan menyusul nanti."
"Tidak bisakah kau memperpanjang liburanmu?", tanya Jin kemudian dan sukses membuat Kiara melongo saat ini.
Pertanyaan yang sama dengan yang Jungkook tanyakan tadi.
Ada apa dengan kedua orang ini?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Kim Seok Jin [Completed]
Hayran Kurgu[An Amateur] Apa yang akan kau lakukan bila memiliki kesempatan bertemu biasmu? Kiara, gadis beruntung yang memiliki kesempatan bertemu dengan biasnya secara langsung bahkan sesuatu yang tidak dia sangka terjadi.