39

3.9K 325 2
                                    

Kiara POV

Aku terbangun pagi ini dengan mata sembab dan bengkak akibat tangisku semalam.

Dinda sudah berangkat ke kantor sepertinya karena tidak terdengar suara sama sekali.

Aku melihat meja di nakas samping tempat tidur, sudah jam 9 pagi. Pantas saja.

Merasakan haus di tenggorokanku aku pun berjalan keluar kamar untuk mengambil air minum saat aku lihat terdapat sticky notes di lemari pendingin.

Gue berangkat dulu ya, kalo lo laper ada makanan di kulkas. Panasin aja.
Sengaja nggak bangunin lo, nanti gue yang minta ijin ke Bob.

Take care.

Thank God aku punya sahabat seperti Dinda yang pengertian tanpa harus diminta.

Aku tidak mungkin datang ke kantor dengan keadaan yang seperti ini, orang-orang dikantor pasti akan menjadikanku bahan pembicaraan mereka.

Lagipula aku juga harus menyelesaikan masalahku dengan Rafa. Aku tidak ingin ini berlarut-larut. Meskipun hatiku sakit aku harus tetap melanjutkan hidup kan?

Mungkin Tuhan memang menunjukan padaku bahwa Rafa memang bukan jodohku.

Tapi yang kemudian aku pikirkan adalah orang tuaku, ibuku terutama. Ibuku sudah terlanjur menyayangi Rafa seperti anaknya sendiri, apalagi hubunganku dengannya sudah berjalan lama dan kami berencana untuk menikah tahun depan.

Ya Tuhan, mimpiku dan rencana-rencana masa depanku dengannya pupus begitu saja. Aku tidak tahu bagaimana harus menghadapi ini.

Kalau tadi aku berkata harus melanjutkan hidupku tapi saat ini aku kembali berpikir bagaimana caranya aku melanjutkan hidup?

Lagi, air mataku menetes begitu saja dan merasakan sakit yang luar biasa di hatiku.

***

Hai thank you buat kalian yang masih setia sama cerita ini😊
Sorry kalo part ini pendek bgt dan gak ada feelnya sama sekali, buntu waktu nulis part ini😖

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang