Seokjin POV"Dia hamil."
"Hah? Anakmu?"
"Tidak sungguh, aku baru saja bertemu dengannya saat bersamamu dan kemarin. Aku tidak pernah bertemu dengannya lagi setelah dia meninggalkanku beberapa tahun lalu, lagipula aku juga tidak pernah macam-macam padanya."
"Jadi dia hamil anak siapa?"
"Kekasihnya di Paris tapi laki-laki itu meninggalkannya."
"Lalu mengapa dia malah minta bertemu denganmu? Dia memintamu untuk menikahinya?", suaranya terdengar sedih.
Ya Tuhan maafkan aku atas apa yang aku lakukan padanya, aku yakin trauma masa lalunya masih menghantui sampai saat ini. Aku jadi merasa semakin bersalah padanya.
"Awalnya, tapi aku menolak. Enak saja, aku tidak melakukan apapun padanya tapi dia memintaku untuk tanggung jawab. Aku tidak mau."
"Tapi dia kan mantan kekasihmu, kau tidak ingin membantunya?"
"Demi Tuhan Kiara dia hanya mantan kekasih dan aku tidak punya hubungan apapun lagi dengannya selain kami berteman saat sekolah dulu. Lagipula itu bukan anakku dan aku juga sudah punya kekasih. Kau mau aku menikahinya?!", kataku emosi.
Kiara diam, aku tahu dia sedikit terkejut karena suaraku yang tiba-tiba tinggi. "Maaf, aku tidak bermaksud membentakmu.", kataku sambil mencoba meraih tangannya untuk ku genggam dan untungnya dia tidak menolak.
"Jadi, apa yang kau katakan padanya?"
"Aku menyuruhnya untuk memberitahu ayah dan ibunya, bagaimanapun juga orang tuanya harus tahu dan juga aku yakin opasti akan memaafkannya meskipun awalnya mungkin mereka akan marah."
"Dia mau?"
"Tentu saja dia tidak mau awalnya tapi aku mencoba untuk meyakinkannya. Aku bilang bahwa sebesar apapun orang tuanya marah padanya, mereka pasti akan tetap memaafkannya. Karena bagaimanapun dia adalah anaknya dan akhirnya dia setuju."
"Jadi kau membantunya untuk bertemu dengan orang tuanya?"
"Tidak, malam itu juga aku katakan kalau aku ingin itu jadi pertemuan kami yang terakhir kalinya. Aku meminta padanya untuk berhenti menghubungiku karena aku tidak ingin kau salah paham kalau aku masih memiliki hubungan dengannya. Dan dia menyanggupi kata-kataku meskipun awalnya dia terlihat tidak setuju. Setelahnya dia pamit padaku."
"Kau tidak mengantarnya pulang?"
Aku menggeleng.
"Lalu kau pergi kemana setelah itu? Kenapa tidak pulang ke dorm dan tidak bisa dihubungi?"
Pikiranku kembali melayang pada malam itu.
Setelah Yoona pamit, aku tinggal sejenak untuk memeriksa ponselku yang sedari tadi ku simpan di kantung celana dengan mode senyap dan bermaksud mengirimi Kiara pesan selamat tidur. Rutinitasku setiap malam meskipun ini sudah dini hari, karena aku baru bertemu Yoona tengah malam setelah aku selesai latihan hari ini.
Tapi aku sedikit bertanya-tanya karena mendapat banyak sekali notifikasi di ponselku. Beberapa pesan di grup chat dengan para member serta beberapa panggilan tak terjawab dari mereka dan juga Sejin hyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Kim Seok Jin [Completed]
Fanfiction[An Amateur] Apa yang akan kau lakukan bila memiliki kesempatan bertemu biasmu? Kiara, gadis beruntung yang memiliki kesempatan bertemu dengan biasnya secara langsung bahkan sesuatu yang tidak dia sangka terjadi.