Kiara POV
Satu jam kemudian aku selesai dengan semua masakanku. Selama memasak tadi aku sedikit gugup karena Jin yang duduk di hadapanku dan selalu memperhatikanku. Memang dia tidak hanya diam dan mengawasiku seperti elang yang sedang mengintai mangsanya tapi tetap saja.
Siapa yang tidak gugup kalau kau memasak di depan orang yang kau sukai? Terlebih lagi orang itu seorang superstar yang bahkan bermimpi untuk bertemu pun tidak berani apalagi memasakkan makanan untuknya, di dormnya.
Beruntung sekali kan aku?
Tolong jangan iri padaku. Aku rasa Tuhan sedang berbaik hati padaku kali ini. Mengingat apa yang aku alami belakangan ini, aku rasa Dia memang sengaja memberikan keberuntungan yang tak terhingga pada hidupku.
Ingat, selalu ada pelangi setelah badai?
Aku rasa itulah pelangi yang Tuhan berikan kepadaku. Kembali mempertemukanku dengan orang-orang baik yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.
"Wah, wanginya benar-benar harum. Aku tidak sabar untuk mencobanya.", suara Jin menginterupsi lamunanku.
"Kajja kita coba. Semoga rasanya tidak mengecewakan kalian.", sahutku sambil membawa piring-piring berisi makanan ke meja makan yang sudah di tata oleh maknae line. Jin mengikuti apa yang aku lakukan.
"Whoa noona masakanmu terlihat menggiurkan. Ah aku lapar.", kata Jungkook bersemangat.
"Kalau kau lapar bantu Kiara membawa piring-piring yang ada di dapur dan cepat bangunkan Yoongi dan Namjoon agar kita bisa cepat makan", kata Jin.
Jungkook langsung melesat secepat kilat menuju dapur, membuatku terkekeh melihat tingkahnya. Taehyung dan Jimin bertugas membangunkan Yoongi dan Namjoon sebelumnya keduanya berdebat dan bahkan sampai memainkan batu, gunting, kertas untuk menentukan siapa yang akan membangunkan Yoongi.
Kalian tahu kan tidak ada yang berani membangunkan Yoongi yang tidur bahkan Jin yang lebih tua darinya pun tidak berani.
Sial untuk Taehyung karena dia yang mendapatkan tugas itu.
"Aish jinjja.", katanya sambil mengacak rambutnya.
Aku tertawa melihat tingkah Taehyung, Jin juga.
***
Kami sudah berkumpul di ruang makan saat ini.
"Wah noona, air liurku benar-benar menetes melihat masakanmu.", kata Namjoon diikuti anggukan yang lainnya.
"Nah mari kita makan kalau begitu.", kataku.
"Tunggu sebentar.", Hoseok menyela. "Steak kurang lengkap kalau dimakan tanpa wine.", katanya lagi kemudian berlari keluar dari ruang makan.
Dia kembali lagi dengan sebotol red wine di tangannya. Yang lainnya bersorak terkecuali aku tentu saja. Kalian masih ingat kan kalau aku tidak bisa meminum minuman beralkohol meskipun kadarnya rendah.
Ah aku tidak sendiri, Taehyung juga tidak bisa meminum minuman beralkohol. Thanks to Tae yang sudah menyiapkan coke di meja makan.
"Ayo makan, sebelum makanannya dingin.", kataku lagi.
"Selamat makan!!", seru kami bersamaan.
Aku masih diam, belum memasukan makanan ke mulutku. Masih menunggu reaksi mereka saat pertama kali mencicipi masakanku. Jujur aku gugup, takut rasanya tidak enak atau tidak sesuai dengan selera mereka.
"Wah noona ini sangat enak sungguh.", Jimin yang pertama berkata dengan mata yang membulat kemudian berbinar.
"Jinjja, ini sangat enak noona.", Namjoon ikut berkomentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Kim Seok Jin [Completed]
Fanfiction[An Amateur] Apa yang akan kau lakukan bila memiliki kesempatan bertemu biasmu? Kiara, gadis beruntung yang memiliki kesempatan bertemu dengan biasnya secara langsung bahkan sesuatu yang tidak dia sangka terjadi.