My Lovely Kim Seok Jin [Completed]

86

Ayo ramaikan work ini, berikan aku feedback dengan comment kalian. Comment yang banyak, di setiap line juga boleh banget.
Yang biasanya jadi silent readers, kali ini aja aku mau kalian comment.

Kiara sampai di apartemennya saat matahari sudah tidak menampakkan sinarnya.

Hari ini dia lelah karena pekerjaan yang begitu menumpuk tapi juga lega karena akhirnya kekhawatirannya selama ini tidak menjadi kenyataan.

Berita kencannya dengan Jin menggemparkan seluruh dunia.
Wajar saja, karena Jin salah satu member boygroup yang namanya mendunia.

Tapi respon yang mereka berikan untuk pengumuman berita ini memang diluar perkiraanya. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa berita ini dapat diterima oleh penggemar kekasihnya itu.

Jin menghubunginya beberapa saat setelah berita itu keluar, tepatnya setelah dia kembali dari makan siangnya bersama Minyoung.

Suara laki-laki itu terdengar sangat bahagia, dan kebahagiaannya menular pada Kiara. Mereka berdua sangat bersyukur karena segalanya berjalan dengan lancar. Semua berkat Bang PD-nim.

Tidak hanya Jin. Kevin, adiknya pun mengiriminya pesan. Menanyakan perihal berita yang sedang ramai diperbincangkan saat ini.

Juga Dinda. Ah Kiara lupa sahabatnya itu sedang berada di Korea dan ada di apartemennya saat ini karena jadwal kerjanya baru dimulai esok hari.

Dinda menghubunginya lebih dulu sebelum Jin menghubunginya. Dia bilang melihat berita tersebut dari televisi dan sosial media.

Karena khawatir kalau Kiara akan menangisi berita kencan Jin di kantor jadi gadis itu menghubungi sahabatnya segera.

Alasan yang membuat Kiara tertawa terbahak-bahak. Minyoung yang saat itu ada dihadapannya sampai kebingungan, karena tidak mengerti apa yang Kiara bicarakan dengan seseorang yang menghubunginya.

Saat ini pekerjaan rumahnya tersisa satu. Memberi tahu Dinda sebelum gadis itu bertemu dengan Jin terlebih dahulu.

Pekerjaan yang lumayan berat karena Kiara yakin dirinya tidak akan selamat setelah mengakui segalanya pada sahabatnya itu.

Dinda sedang duduk di sofa dan menonton film dari channel favoritnya saat Kiara memasuki apartemennya. Gadis itu menoleh, mengalihkan tatapannya dari layar televisi.

"Ki, are you okay?", tanyanya langsung.

"Ehm.", jawab Kiara menghempaskan tubuhnya disamping Dinda dan menghela napas berat.

"Serius?"

"Ya elah, emang gue keliatan nggak oke?"

"Iya."

"Sialan."

"Masih kepikiran berita dating itu? Udah lah Ki, biarin aja dia dating. Berarti tandanya dia normal. Nggak usah terlalu dipikirin, lagian lo sama dia nggak mungkin banget sih bisa berhubungan. Jangankan berhubungan deh, ketemu aja susah kayanya. Jangan menghayal ketinggian, nanti jatoh."

Sialan bocah ini!

"Din ada yang mau gue ceritain."

"Kenapa jadi serius banget sih ini?"

"Lah lo juga kenapa serius duluan? Tumben banget bilang gitu."

"Gue cuma nggak mau sahabat gue jadi sakit jiwa karena kepikiran idolanya yang sekarang udah punya pacar."