episode 1

994 20 1
                                    

Keramayan dia sebuah tempat perbelanjaan di pagi hari
Terlihat sebuah toko baju dan kain sari soorang gadis tangan nya begitu cekatan merapikan dagangan nya,

"Ayah kau pulang saja toko biar aku yg jaga."kata seorang gadis sambil membereskan kain sari
"Nak ayah akan tetap di toko Karana akan ada pelanggan Aya yg akan datang dia baru pertama ke sini,sebelum nya dia selalu menyuruh orang untuk ambil baju yg dia pesan ."jawab sang ayah
"Baik lah."kata sang gadis

Tak lama kemudian seorang wanita tua mengenakan pakaian yg selaras dengan tas di tangan nya memasuki toko
Dengan sigap Syekar menghampiri nya,
Mereka berjabat tangan entah apa yg mereka bicarakan swara hanya melihat dari ke jauhkan sambil membereskan beberapa kain sari
Sesekali ia melihat ke arah ayah nya.

"Baik lah aku harus pergi sekarang semua sudah selesai,"ucap sang wanita bangun dari duduk nya mengambil tas belanjaan nya yg berisi sari yg ia beli.
"Terimakasih nyonya Karan anda sudah menjadi langganan di toko kami semoga kau puas dengan barang yg kau beli di sini."
Tentu saya sangat puas maka dari itu aku tidak pernah membeli dari dari toko lain."
Jawab sang wanita

Tak lama kemudian wanita itu pun pamit Dengan tas yg ia bawa

Saat ia membuka pintu kaca toko itu tiba-tiba
"Aadduhh,,,"ringis wanita itu memegang lutut nya
Swara dan syekar yg mendengar nya langsung menghampiri dan menolong wanita itu kembali kedalam dan membiarkan nya duduk di kursi
Swara menyimpan kembali tas milik nya

"Kau tidak apa-apa,?"tanya syekar
"Ya kaki ku kembali sakit."ucap wanita itu.
"Nyonya apa kau keseleo,?"tanya swara
"Tidak nak ini penyakit tua aku sudah tidak kuat berjalan terlalu jauh."ucap wanita itu memijat kaki nya sendiri
"Nyonya apa kau bawa supir,?"
Tanya swara
"Riska nak tadi aku menyuruh nya pulang karena aku akan ke kantor cucu ku sebentar yg kebetulan tidak jauh dari sini."ucap nya
"Baik lah kalau begitu aku antar,sekalian aku berangkat ke kampus."ucap swara
"Tidak-tidak aku tidak ingin merepotkan mu"
"Itu tidak masalah"
Swara pun menggandeng swanita itu ke dalam taxi yg ia cegat mereka pun masuk

Di perjalanan
"Nak kau sangat baik."kata nya memegang pipi swara
"Itu kewajiban kita untuk saling menolong"jawab swara
"Nak siap nama mu?dan apa Tn syekar itu adalah ayah mu??"tanya parvati
"Ya,nyonya dia ayah ku nama ku swara,"ucap swara tersenyum
"Swara,nama yg cantik,secantik orang nya kau juga sangat baik,dan santun pada orang tua."ucap parvati menyenruh pipi swara
Swara hanya membalas dengan senyuman
"Owhh ya nyonya aku harus mengantarkan mu ke mana?ke rumah mu atau,,,"tanya swara
"Ke kantor cucu ku saja."seru parvati
"Baik lah di mana?"
Tanya swara
"Jalan saja nanti aku akan menunjukan nya,"titah parvati
Mereka pun melanjutkan perjalanannya

Tak lama kemudian taxi yg mereka tumpangi berhenti di depan gedung pencakar langit
Swara melihat ke arah luar
Swara pun segera ke luar untuk membantu parvati kelaur mobil ia menggandeng dengan kedua tangan nya memasuki gedung itu

Semua staf dan pekerja satu persatu Ter henti sejenak hanya untuk sekedar membungkukkan setengah badan nya kala melihat parvati memasuki kantor
Swara sedikit terheran melihat nya ia tersenyum ramah sesekali ia melihat ke arah semua orang
Terlihat swara sedikit terkejut dengan semua nya ia tak bereaksi hanya saja ia sedikit berpikir dan tersadar jika orang yg ia gandeng ternyata orang yg sangat terpandang Dari segi materi
Namun swara tak ingin ambil pusing akan hal itu ia terus menggandeng tangan parvati dan mengikuti ke mana ia di bawa

Merak akhir nya tiba di depan sebuah ruangan dengan pintu kaca
Seorang wanita cantik dan sexsi menyambut dengan senyuman ramah Dan membuka kan pintu untuk Meraka dengan tanpa mengurangi rasa hormat nya

Dengan berjalan sedikit pincang parvati masuk bersama swara yg tak lepas menggandeng tangan nya

Terlihat seseorang tengah duduk di kursi yg membelakangi pintu masuk ruangan yg cukup luas dan bisa di bilang pasilitas yg sangat lengkap

Dengan celoteh nya ia berbicara tangan nya memegang ponsel yg ia letakan di kuping nya

"Beres kan semua nya hari ini juga aku akan melihat nya nanti."suara pria yg duduk di kursi nya
"Cucu ku,,,"panggil parvati
Membuat seorang pria yg tengah duduk itu pun sontak memutar kursi nya melihat ke arah dari mana asal suara itu

Terlihat seorang pria yg gagah,denah bewok yg semakin membuat nya berwibawa

"Nenek,,,kau,"ucap pria itu bangkit dari duduk nya menghampiri wanita tua itu ia menggandeng sebelah tangan parvati menuju kursi sofa yg terdapat di ruangan itu
"Kemari lah duduk lah,nenek kau kenapa apa kau baik baik saja mana yg sakit,apa kaki mu sakit lagi,,,nenek aku sudah bilang jangan keluar rumah dan berjalan terlalu jauh kau bisa menelpon ku jika kau perlu sesuatu apa kau di temani sopir ke mana dia?"dengan begitu banyak pertanyaan pria itu terus bicara tanpa memberi celah untuk parvati menjawab pertanyaan nya
Sedangkan swara hanya terdiam sedikit tersenyum melihat tingkah pria itu
Pria itu pun terhenti kala ia menyadari seseorang yg ia tak kenal duduk bersama nenek nya itu
"Kau sudah selesai dengan pertanyaan mu itu,
Kau bersikap seolah aku ini anak kecil saja,
Dengar aku baik baik saja kau tak usah khawatir tadi nenek hanya ke tempat toko langganan nenek tapi tiba-tiba kaki ku sakit untung saja gadis ini menolong ku dan mengantarkan ku ke mari."parvati menjelaskan nya
Yg membuat pria itu sedikit lega
Dan memberikan senyuman pada swara
"Nak kenal kan dia cucu ku SANSKAR dan nak dia SWARA gadis yg sudah mau mengantarkan ku kemari dan sekaligus menolong ku."ucap parvati memperkenalkan merak berdua
"Haa ya terimaksih kau sudah menolong nenek ku dan terimakasih juga karena kau sudah meluangkan waktu mu untuk mengantar nenek ku ke maei."ucap sanakar nyeodorkan tangan meminta berjabatan tangan
Swara pun membalas jabatan tangan nya
"Sama sama tidak masalah aku hanya mengantar nya saja itu tidak merepotkan ku sekalian aku berangkat ke kampus."ucap swara dengan ramah
"Nak aku kemari karena nenek ingin meminta mu mengantar kan ku ke kuil."ucap parvati
"Baik lah,tapi HANYA MENGANTARKAN,,,ok TIDAK LEBIH."tegas sanskar pada parvati yg membuat parvati hanya bisa meng ya kan nya
Swara hanya tersenyum melihat kedua nya menyimak

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang