Terlihat swara duduk di tepi ranjang yg cukup besar
Sanskar pun masuk
Swara berdiri
"Swara kau terlihat pucat sekali apa kau baik-baik saja?"tanya sanskar menyentuh kening swara dengan tangan nya
"Ya aku baik-baik saja mungkin aku sedikit capek tapi tidak apa-apa,"ucap swara
"Kau yakin??kalau begitu kau istirahat lah,"sanskar berkata
"Apa?kenapa kau hanya melihat ku,,baik kau tenang saja aku tidak akan tidur bersama mu aku akan tidur di sofa,"sanskar dengan mengambil bantal dan selimut di lemari
"Sanskar maafkan aku karena aku kau harus tidur di sofa,"ucap swara merasa bersalah
"Tidak ini sudah perjanjian kita bukan kau harus percaya pada ku jika aku tidak akan macam-macam sekarang kau istirahat lah kau harus bangun pagi bukan?"ucap sanakar
"Ya kau benar,,,sanskar kau tau jika aku tidak bisa bangun pagi aku sellau telat,bias Anya ayah atau bibi ku yg sellau membangun kan ku agar aku tidak telat."gerutu swara
"Tenang lah aku akan membangun kan mu besok pagi ok,,"ucap sanskar
Swara pun tersenyum
Mereka pun masing masing tidurJam pun menunjukan pukul 4 pagi terlihat swara dan sanskar masih terlelap tidur
Hingga satu ketukan pun terdengar
"Tok,,,tok,,,tok
Sesaat sanskar langsung terbangun dari tidur nya mendengar ketukan pintu ia menginginkan sesuatu jika ia harus membangun kan swara di pagi hari
"Ya ampun syukur lah ini masih pukul 4,"sanskar pun membuka pintu terlihat anapurna berdiri di depan pintu kamar dengan tersenyum
"Bibi kau,,,syukur lah bibi membangun kan ku jika tidak,"ucap sanskar menghela nafas
"Jika tidak kau akan kesiangan membangunkan istri mu iya kan,aku tau kau tidak bisa bangun pagi maka dari itu bibi membangun kan mu,"ucap ana tersenyum
"Terimakasih bibi kau selalu tau apa yg aku butuhkan,"ucap sanskar
"Tentu saja bibi tau,bibi menyayangi mu seperti anak ku,sudah sekarang kau bangunkan istri mu dan kau bisa tidur kembali karna ini upacara hanya untuk istri mu,Sanah kau bagaimana kan dia sebelum terlambat,",ucap ana purna pergi
"Sanskar pun menutup pintu dan menghampiri swara yg masih tidur lelap dengan selimut yg sangat tebal
Dengan cahaya remang dan angin semilir masuk lewat celah sanskar memperhatikan swara ia begitu terpukau dengan kecantikan nya sungguh ia tak bisa mengelak jika Ian benar" mencintai wanita yg kini menjadi istri nya namun karena kebungkaman merak masing-masing membuat cinta salah paham dan tak mengetahui perasaan mereka masing-masing
Ia pun tersadar sanakar segera melupakan semua ia ingat dengan perjanjian nya
Ia segera membangun kan swara
"Swara,,bangun lah ini sudah pukul 4lebih kau harus bangun dan bersiap jangan sampai kau kesiangan,"ucap sanskar menggoyahkan kan tubuh swara
Hingga beberapa kali swara pun bangun dengan sedikit kaget karena ia ingat sesuatu jika ia harus bangun ia duduk dengan sekilas
Membuat sanskar tak kalah kaget
"Ya ampun jam berapa ini??"tanya swara tanpa aba-aba
"Heyy rileks kau Riska kesiangan aku membangun kan mu agar kau bisa bersiap siap,"ucap sanskar tersenyum melihat tingkah swara
"Oowwhh syukur lah,terimakasih kau sudah membangun kan ku jika tidak aku akan terlambat di hari pertama ku menjadi menantu."ucap swara menghela nafas
"Kau sangat konyol hahahaha"sanskar tertawa membuat swara menatap heran
"Kenapa kau malah tertawa apa ada yg lucu?"tanya swara
"Lihat lah exspresi wajah mu tadi seakan-akan kau memikirkan nya sepanjang malam"ucap sanskar masih tertawa
"Ya kau benar aku memikirkan kan nya sepanjang malam aku takut aku melakukan ke salah.
Sanskar kau tau jika aku tidak percaya semua itu sebenar nya aku tidak ingin melakukan nya ,,,
Tapi aku akan melakukan nya demi kehormatan mu dan nenek apa lagi nenek bilang hari ini kerabat kalian akan datang untuk menghadiri upacara nya maka dari itu aku akan mencoba nya,"ucap swara belajar bertanggung jawab
"Kau yakin??swara aku bisa bicara pada nenek jika kau mau,dan kau tak usah ikuti upacara ini,aku akan segera kembali."ucap sanskar ingin pergi namun tangan nya di cegah oleh swara
"Tidak aku tidak ingin mengecewakan nenek aku akan ikut upacara nya,sanskar hanya saja aku minta kau ada di dekat ku maka semua akan berjalan dengan baik,emm maksud ku kau bisa memberi tahu ku apa saja yg harus di lakukan dengan begitu aku tidak akan melakukan kesalahan."ucap swara keceplosan
"Tentu aku akan hadir dan mengawasi mu,bukan kah itu tugas ku untuk menjaga dan membantu mu?"ucap sanskarSwara pun mulai bersiap,penampilan yg sangat berbeda dari biasa nya di mana swara memakai sari hari ini
Dengan sedikit ke susahan ia membereskan kain sari nya sambil bercermin
"Ya ampun bagai mana cara memakai nya susah sekali,,"swara sambil melilit kan kain sari yg ia pakai namun belum juga bisa swara terus mencoba dengan sebisa mungkin namun tetap nihil lengan nya sibuk membereskan dan memegang kain
Dan pada akhir nya,,,,
Swara duduk di kursi meja rias nya ia tertunduk dengan wajah yg begitu kecewa"Ya ampun apa sekarang apa ku harus jadi pesuruh nya agar bisa selalu memanggil tuan putri ,akan itu lama-lama bisa semena-mena terhadap ku ,,
Tok,,tok,,tok,,
"Heyy gadis kur,,emm menantu apa kau masih tidur??ayo cepat turun kau harus mengikuti upacara nya jangan sampai aku berdiri terus di depan pintu untuk menunggu mu,"ucap ucap Sujata mengomel khas nya di depan pintu swara ia di suruh parvati untuk memanggil swara
"Iya bibi sebentar lagi aku turun kau duluan saja,"teriak swara dari dalam sambil duduk kesal
"Heyy buka dulu pintu nya apa ada sesuatu ayo cepat jika tidak ibu mertua ku akan memarahi ku DNA kau juga akan di marahi ibu mertua mu ayo cepat buka,!!"ucap Sujata
Swara pun dengan kain sari yg tak beraturan membuka pintu nya bahkan saat dia berjalan hampir saja dia jatuh karna kain sari yg membelit kaki nya namun untung saja sepasang tangan kekar menahan nya hingga tubuh nya berhasil di seimbangkan
"Aaaahhhhh sanskar untung saja,"ucap swara menghela nafas
"Hati-hati kau ceroboh sekali,"ucap sanskar menahan tubuh swara
"Maaf tapi kain sari nya membelit kaki ku,"ucap swara masih posisi tubuh di tahan oleh sanskar
"Baik lah,tapi setidak nya kau bangun lah dulu,atau tangan ku akan patah menahan tubuh mu yg berisi ini,"gerutu sanskar meledek swara
Membuat swara berdiri tegak melepaskan pegangan nya pada pundak sanskar
Sedikit melihat sinis dengan perkataan sanskar yg tidak langsung menyebut nya gemuk
Sanakar hanya terkekeh dan membuka pintu dimana Sujata masih menunggu di luar
Pintu pun terbuka"Sanskar kau sudah bangun sepagi ini??"ucap Sujata melihat yg membuka pintu kamar
"Aku terbangun karena suara mu yg sedikit menggangu tidur ku."ucap sanskar sinis
"Maka aku memanggil swara,,
Eehh kau belum siap ayo cepat jika tidak,"ucap Sujata sedikit membentak terhenti
"Bantu dia dengan begitu akan lebih cepat.
dia kesusahan memakai sari.aku pun tidak harus mendengar Omelan mu di pagi buta seperti ini nyonya ram Raj sing."ucap sanakar dengan membela swara tak terima dibentak
"Ya ampun ada apa anak dan ibu ini bicara nya seperti mengajak perang dunia saja aku yg mempunyai masalah merak yg berdebat ya ampun."ucap swara dalam hati melihat nya heran
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Cinta
Romancemengisahkan seorang gadis yg bernama swara hanya berprinsip pada keyakinan nya sendiri. sehingga bertemu dengan seorang pria bernama sanskar yg di haruskan hidup dengan nya bersatu nya dengan ikatan pernikahan menjadi awal sebuah ujian bagi merek...