episode 84

368 18 0
                                    

"kau terluka?"tanya laks pada sanskar khawatir pecahan gelas mengenai nya

"Tidak."sanskar menggeleng kan kepalanya

"Panggil OB suruh dia membersihkan nya."titah laks pada salah satu pekerja wanita yg mengikuti miting

"Baik lah,maaf,,kita bisa lanjutkan miting nya?"sanskar pada semua nya.

Satu jam kemudian miting pun selesai sanskar terlihat melamun di kursi nya dengan memainkan jemari nya.

"Sanskar ini berkas nya kaaa,,u."laks yg tiba masuk menghentikan ucapan nya kala melihat Kaka nya itu terdiam melamun.

"Ada apa,,apa yg sedang kau pikirkan?"tanya laks duduk di meja berhadapan dengan sanskar

"Entah lah,,perasaan ku tak karuan aku teringat swara."sanskar menghela nafasnya,

"Ayo lah kk ku itu hanya perasaan mu,menurut ku ini hanya soal rindu saja sebagai calon mempelai,"laks dalam nada menggoda

"Ayolah laks,,,"sanskar terkekeh

Laks hanya tersenyum melihat sanskar

"Sir,,nyonya Parvati menghubungi telpon kantor."seorang wanita yg tak lain adalah salah satu karyawan membuka pintu ruangan sanskar

"Nenek menghubungi kantor?"sanskar penuh tanya

"Kenapa nenek tidak menghubungi langsung ke ponsel mu?"ucap laks

"Oowhh tidak, ponsel ku belum aku aktifkan,"ucap sanskar menekan tombol pengaktif ponsel

"Pergi lah kami akan menghubungi nya sekarang."pinta laks pada karyawan nya

Sanskar pun menghubungi no Parvati
"Halo nenek maaf ponsel ku mati aku baru selesai miting,
Ada apa?"sanskar bicara

"Apa,,,maksud mu?
Baik aku akan pulang sekarang."sanskar yg seketika terlihat tegang beranjak dari duduk nya segera melangkah pergi

"Ada apa sanskar!
Heeyy tunggu!"tanya laks yg melihat sanskar pergi
Laks pun menyusul nya lari.

_________

Sanskar pun lari memasuki rumah dengan perasaan khawatir nya di ikuti laks.
Terlihat semua orang berkumpul di ruang tamu dengan menenangkan ketiga anak kecil yg masih menangis.

Semua orang terlihat tegang,dan melihat ke datangan sanskar yg masuk perlahan seakan penuh tanya tak sabar ingin mengetahui apa yg terjadi

Tatapan sanskar tertuju pada krish yg menangis.

"Ada apa ini?"tanya sanskar

"Sanss,,kar,,"Ragini yg menatap penuh kesedihan

"Di mana swara?"tanya sanskar yg melihat sekeliling
Namun tak ada satu pun yg menjawabnya

"AKU BERTANYA DI MANA SWARA!" Sanskar berteriak bertanya

Semua orang hanya menahan tangis nya tanpa menjawab

"Sanskar swara di culik entah siapa yg membawa nya sekarang kami belum bisa menemukan nya."segera Kavita menghampiri sanskar dan memberitahu nya.

Sanskar hanya terdiam

"Tolong selamatkan ibu ku,,hiks,,hiks,,hiks,,"krish memohon di hadapan sanskar sembari menangis
Sanskar pun mengsejajarkan tubuh nya dengan krish dan menyusut air mata nya

"Tadi aku menemukan mereka di jalan tepi hutan,saat aku melihat nya swara tergeletak di jalan dengan beberapa pria memakai penutup wajah.
Dan anak-anak menangis saat aku ingin menolong nya semua nya berlari membawa swara.
Maafkan aku sanskar tidak bisa membawa swara dan menolong nya."ucap Sahil memegang pundak sanskar penuh penyesalan

Sanskar pun tanpa kata memejamkan mata nya tak sanggup mendengar nya.
Semua orang menangis.

"Apa tidak sebaik nya jika kita menghubungi polisi?"ucap laks

"Tidak,,itu tidak boleh di lakukan,
Maksud ku itu akan membahayakan swara bagai mana jika para penculik itu tau kita meminta bantuan pada polisi entah apa yg akan di lakukan para penculik itu pada swara,"ucap Sahil

Membuat semua nya semakin bingung

"Lalu apa yg harus kita lakukan diam menunggu?tidak kita tidak bisa diam saja seperti ini."ucap Ragini

"Ya itu yg harus kita lakukan menunggu.
Menunggu penculik itu menghubungi kita apa yg dia inginkan dengan membawa swara."Kavita kembali memberi saran

"Yang di katakan Kavita benar,lebih baik kita menunggu sampai ada yg menghubungi kita,"Sahil membenarkan nya

"Sanskar tidak ada salah nya kita mengikuti saran Kavita,siapa tau kita bisa mengetahui keberadaan swara dan apa yg di inginkan para penjahat itu."ucap ram pada sanskar.
_____

"Di mana aku,"ucap swara yg membuka mata nya sudah dalam keadaan terikat di kursi di temani dua orang pria tadi yg menculik nya

"Lihat dia sudah bangun,
Heyy nyonya kau diam saja.
di sini kami tidak akan berbuat kasar pada mu,"ucap salah satu pria itu

"Pantas saja dia begitu tergila-gila lihat lah wajah dan tubuh nya sangat indah jika saja dia tidak membayar ku dengan harga tinggi mungkin aku sudah menyentuh nya sebelum dia hahaha,"ucap pria satu nya dengan menatap nakal swara

"Jangan berani menyentuh ku,dan untuk apa kalian membawa ku kemari,lepaskan aku?"ucap swara meronta

"Heyy nyonya kau tidak akan lama di sini tinggal menunggu orang yg menjemput mu maka kau akan bebas,dan kami akan mendapatkan uang,jadi kau diam dan jangan berani kabur mengerti."tegas pria itu mereka pun pergi.
Swara melihat sekeliling di mana ia di kurung dan di ikat di tengah-tengah ruangan.

"Ya dewa bagai mana keadaan anak-anak ku,apa mereka melepaskan nya lalu siapa yg akan menemukan mereka di jalan sepi seperti itu,ya dewa tolong lindungi anak-anak ku."ucap swara menitikan air mata mengkhawatirkan ketiga anak nya.

Malam pun tiba swara masih dalam keadaan di ikat seketika ia menangis membayangkan semua keindahan yg terjadi antara diri nya,keluarga,anak dan sanskar,ia tersenyum,dengan mata menitikan air mata,

"Kau adalah kebahagiaan bagi keluarga ini."

"Kami tidak pernah menganggap mu meninggalkan kami kami selalu percaya kau akan kembali memberikan kebahagiaan bagi keluarga ini"

"Ibu,,ayo tangkap aku! Ha ha ha"

"Aku akan melindungi mu dari para penjahat yg berani menyakiti mu."

"Ibu kami menyayangi mu"

"Raga ku ikut pergi bersama mu,aku hidup tanpa raga yg kau bawa pergi"

"Berjanji lah swara kau tidak akan pernah meninggalkan ku lagi"

"Aku sangat mencintai mu,entah itu kapan,di mana,aku tidak tau swara"

"Aku milik mu,dan kau milik ku."

Sekilas semua kenangan itu terbayang di benak swara begitu indah swara membayangkan semua nya.

"Hiks,,hiks,,,hiks,,,
Kenapa,,setiap aku ingin bersama mu maka semua nya akan berbalik menjauh,ketika semua nya membaik maka kita selalu terpisah,saat kita ingin bersama selama nya seakan dunia menolak nya, kenapa,,,kenapa,,
Hiks,,hiks,,hiks,,"swara berbicara sendiri dan menangis

"SANSKAR AKU MENCINTAI MU!" swara dengan berteriak menangis.
_____

"SWARAAA,,,,,"seketika terlontar dari lamunan sanskar yg tengah berdiri di ambang jendela kamar nya, seakan angin
Menyampaikan teriakan swara yg memanggil nama nya dengan hembusan angin sehingga menyadarkan lamunan nya.

SWARA AKU MENCINTAI MU!"ucap sanskar yg menatap bulan lalu menutup mata nya yg berkaca-kaca penuh kesedihan dan kekhawatiran.

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang