episode 44

339 14 1
                                    

     "Aku tidak bisa hidup tanpa mu,dan aku tidak akan pernah meninggalkan mu.
        *Sanskar Raj sing *

Seseorang membuka pintu kamar nya keluar dengan ponsel di tangan nya yg memperlihat kan seseorang sedang mengajak nya ngobrol.

"Iya,,iya aku sedang menuju ke sana,kau cepat lah pulang agar aku terbebas dari semua ini."tegas laks melihat ke arah ponsel nya yg ia pegang.
"Diam lah kau ini hanya bisa mengeluh,laks aku hanya meminta mu untuk melihat nya saja,cepat lah maka kau akan terbebas dari semua ini."terdengar sahutan di balik layar ponsel,semenjak sanskar pergi diam-diam ia sellau melakukan Vidio Coll
Ia selalu meminta nya untuk melihat aktifitas swara di rumah pagi,siang,malam ia sellau melihat aktifitas swara
Sanskar selalu meminta laks untuk melihat nya secara diam-diam karena ia tidak ingin semua orang tau jika dia sellau melihat swara terutama swara sendiri yg swara tau sanskar masih marah pada nya dan Tidak pernah menghubunginya
Tapi kenyataan nya salah,sanskar selalu menjaga nya Dengan melalui laks 
Laks mencari keberadaan swara
"Ya ampun di mana dia apa dia benar-benar tidak bisa diam,setiap kau memintaku untuk melihat nya dia selalu Tidak ada,"gerutu laks 
"Ya itu dia,lihat lah dia sedang duduk di aula bersama ragini,"ucap laks memperlihatkan ponsel nya ke arah di mana swara berada
Sanskar pun melihat nya ia tersenyum melihat swara yg terlihat bahagia

"Sekarang apa kau puas,sanskar kau benar-benar tidak percaya pada kami
Swara di sini Tidak di siksa
Kami bersikap baik pada nya bahkan kami menjaga nya
Ragini pun ia sangat memperhatikan swara,"ucap laks berjalan menuju kamar nya kembali
"Aneh sekali laks aku bingung dengan sikap istri mu itu,kadang dia bersikap baik,kadang juga dia bersikap tak enak,"ucap sanskar
"Entah lah aku pun tidak tau akhir-akhir ini dia sedikit berbeda seperti ada yg dia sembunyikan."laks memikirkan nya
"Sudah lah laks mungkin itu hanya perasaan kita saja.mana mungkin ragini berani berbohong pada mu,selama ini dia wanita yg jujur,dan baik,jadi hilangkan pikiran curiga mu itu."ucap sanskar menasehati laks
"Ya mungkin juga
Ngomong-ngomong kapan kau kembali sudah 4 hari kau di sana apa pekerjaan nya belum selesai?"tanya laks
"Aku hanya menunggu keputusan ayah saja untuk menyetujui kesepakatan ini,setelah itu aku akan langsung pulang,baik lah laks aku harus mengerjakan sesuatu,dan tolong jaga swara,kau yg paling ku percaya."
Mereka pun menyudahi perbincangan

Laks pun kembali

Tak berselang lama

"Apa ini,,ibu sudah bilang jangan pernah mengejar impian mu yg kurang kerjaan ini,tapi kau tidak mendengar nya,"teriak  dari aula sangat keras terdengar
Laks pun yg sedang berada di kamar ia mendengar nya dan langsung bergegas ke arah suara.

Di aula semua orang sudah berkumpul karena mendengar suara tadi
Laks melihat dan menuruni anak tangga

"Ibu aku sudah bilang itu cita-cita ku dan aku sangat menginginkan mimpi itu terwujud,"ucap utaran dengan mata berkaca-kaca
"Kau sudah berani melawan ku,ibu mu sendiri,utaran dengar ini semua demi kebaikan mu,akan jadi apa kau dengan menjadi pemusik,dan pelatih tari,kau hanya akan mendapatkan uang dari para orang tua anak-anak miskin itu,apa itu akan bisa mencukupi kebutuhan mu haaa,,,,"Sujata Dengan marah nya membentak utaran
"Ibu tenang lah,jangan terlalu keras pada utaran,kita bisa bicarakan ini baik-baik,"ragini mencoba menenangkan sujata
"Tidak ragini kali ini jangan ada yg bicara ini urusan ku dengan anak ku jadi jangan ada yg membela nya."ucap Sujata
"Sujata kau ini kenapa? tiba-tiba kau memarahi putri mu?"tanya ram
"Lihat lah dia,,,aku sengaja memasukan nya ke kampus elit,dan terpandang agar dia bisa menjadi wanita yg mempunyai masa depan yg cerah,agar dia bisa menjadi wanita yg sukses dan mempunyai derajat yg tinggi,tapi dia,,dia tetap saja mengikuti kelas rendahan."Sujata menunjuk utaran dengan pandangan marah
"Sujata apa yg kau bicarakan,,
Utaran,apa yg terjadi?"tanya parvati memegang pipi utaran
"Nenek ibu melihat ku sedang mengikuti kelas musik dan tari tadi,dia langsung menarik tangan ku keluar dari sana dan memarahi ku hiks hiks hiks,,,"utaran menangis menjelaskan nya
"Apa,kenapa utaran,kenapa ibu marah melihat mu sedang mengikuti nya,apa kau tidak bilang pada nya?"tanya swara mendekat tak mengetahui apa-apa
"Owwwhhh jadi kau juga tau jika utaran pergi untuk belajar musik di sana?"tanya Sujata langsung menyudutkan swara
"Ya tentu ibu,,aku tau utaran pamit untuk ke sana,"ucap swara
"Lalu katakan pada ku siapa yg menyetujui,utaran mengikuti kelas musik ?"tanya Sujata pada semua orang semua orang bingung saling melihat
"Aku,,,aku yg menyetujui nya ibu."ucap swara membuat semua orang kaget,sekaligus khawatir

"Swara ya ampun kenapa aku lupa memberitahu hal ini,jika ibu sangat tidak suka orang lain ikut campur akan masa depan utaran,bagai mana sekarang ibu akan marah besar pada swara dan entah apa yg akan terjadi jika ibu sampai mengatakan sesuatu yg melewati batas,apa lagi sanskar sedang tidak ada di rumah,
Ya Dewi bagai mana ini"gugam ragini cemas
"Berani nya kau mengambil keputusan tanpa memberitahu ku,
Dia anak ku,tidak ada yg berhak ikut campur untuk kehidupan anak ku."terikat Sujata berdiri di di depan swara dengan marah
"Dengar Sujata dia tidak tau sama sekali akan semua ini,jadi kau tenang lah,"pinta parvati menenangkan sujata
"Ibu,aku mohon untuk kali ini biarkan aku bicara.
Siap kau yg berani mencampuri urusan anak ku, berani-beraninya kau mengambil keputusan untuk masa depan anak ku,jangan kan kau ibu mertuaku,atau suami ku pun merak tidak aku berikan hak untuk masa depan utaran,apa lagi kau yg hanya MENANTU  di rumah ini,"ucap suajta
"Cukup Sujata aku mohon tenang lah,kita bisa bicarakan baik-baik tanap amarah".ucap ram
"Tidak ayah biarkan ibu bicara,
Ibu,aku tau kau adalah ibu nya,tapi bukan berarti kau berhak atas semua hidup utaran dia sudah dewasa,dia mempunyai mimpi nya sendiri biarkan dia meraih mimpi nya,dukung lah dia apa pun keputusan nya,"ucap swara
"Seorang ibu seharusnya nya mendukung semua impian seorang anak,apa salah nya dengan impian utaran ibu"ucap swara
"Diam kau! Aku tidak butuh nasehat mu,dengarkan aku jangan sekali-kali kau mengajarkan ku untuk kebaikan Anak ku,lihat lah kau sendiri apa ku sudah merasa berhasil dalam hidup mu?seharusnya nya kau pikirkan dulu sebelum bicara,
Sekarang aku akan mengatakan nya pada semua nya
Sejak awal aku Tidak  menyukai nya
Aku tidak pernah setuju jika dia menjadi bagian keluarga kita,yaaa itu lah kenyataan nya
Ibu aku tau kau sangat memuji nya di mata mu dia adalah wanita yg sempurna,wanita yg baik,penurut,dan kau sangat menyayangi nya
Kau pernah mengatakan pada ku jika kehadiran nya di rumah ini menjadi berkah dan sumber kebahagian di rumah ini,tapi kau salah besar,,
bagi ku dia adalah sumber masalah di rumah ini,semenjak dia datang ke rumah ini drama terus terjadi entah apa yg dia ingin kan dari keluarga kita
Entah ketenaran,atau KEKAYAAAN yg dia cari,"ucap Sujata
"Sujata,cukup,,,,"plak,,,"satu tamparan berhasil mendarat di pipi Sujata
Semua pun terdiam terhentak melihat nya
"Kau sudah sangat melewati batas,dengan mengatakan nya.
Aku dia bukan berarti aku akan menerima semua hinaan yg kau berikan pada swara
Dia sama sekali tidak bersalah dalam hal ini,
Ya semua orang di rumah ini tau jika ku tidak setuju utaran belajar musik,kau hanya ingin utaran menjadi yg kau inginkan kau selalu memaksakan kehendak mu,dan tidak pernah mengerti keinginan anak mu,
Swara dia belum tau semua itu dan wajar jika dia melakukan nya
Dan itu bukan kesalahan
Swara sudah melakukan yg benar yg seharusnya aku lakukan dari dulu,
Tapi sekarang aku senang akhir nya ada yg perduli pada utaran dan mendukung nya,
Kau ini ibu macam apa?"ucap parvati yg menamparnya dan menasehati nya
"Ibu kak swara Tidak bersalah dalam hal ini,dia Tidak tau apa-apa aku yg meminta nya,dengan berbohong dan Tidak memberitau semua nya,jadi tolong jangan salah kan kak swara"ucap utaran pada Sujata ibu nya
Sujata  pun sangat kesal akan  pembelaan yg di tunjukan untuk swara

Sujata pergi meninggalkan tempat Dengan perasaan kesal
Begitu juga dengan yg lain.

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang