episode 5

472 10 0
                                    

Entah kapan akan menyadari cinta ini semua ku biarkan berjalan dengan sendiri nya tanpa ada tanggapan dan pengakuan
Biarlah semua nya terungkap dengan sendiri nya
Akan ku jalani semua dengan keadaan yg ada

"Beberapa bulan kemudian
Swara dan Sanskar semakin dekat
Ia sering bertemu entah itu untuk sekedar berbincang atau untuk jalan-jalan
Begitu pun dengan kedua keluarga
Mereka semakin akrab
Dan saling menjalin pertemanan
Tapi di balik semua itu semua tidak berjalan dengan baik begitu saja ada seseorang saling menyukai,namun ada juga yg saling membenci
Sujata ibu tiri sanskar sangat tidak menyukai semua yg berkaitan dengan swara,bahkan dengan keluarga nya pun ia tak suka

Di sore hari
Parvati dan syekar terlihat bertemu di sebuah tempat makan yg biasa
Parvati sengaja membuat pertemuan hanya mereka berdua di tempat asing pula
"Nyonya kenapa kau meminta ku bertemu di sini,ada apa?"tanya syekar  yg duduk di satu meja bersama parvati
"Syekar aku sengaja meminta mu datang kemari aku hanya ingin berbicara empat mata dengan mu,"ucap parvati
"Berbicara tentang apa ?"
"Syekar kita sudah lama saling mengenal setelah waktu yg cukup lama aku semakin mengenal ke pribadian mu, keluarga mu,didikan mu dan juga norma-norma ajaran mu aku salut pada mu kau mengajarkan begitu banyak kehidupan pada putri mu dengan baik,walau tanpa istri mu kau sudah menjalankan peran ganda sekaligus
Dan aku kemari ingin meminta mu menyetujui niat ku ini
Aku mempunyai niat menjodohkan anak mu dengan cucu ku,"ucap parvati
"Apa nyonya aku serius dengan ucapan mu,nyonya kami hanya orang biasa kami hidup dengan secukupnya nya,sedangkan kau,,,kau orang terpandang,kaya,mempunyai status di kota ini mana mungkin kau menjodohkan cucu yg merupakan penerus keluarga mu,"ucap syekar
"Aku tidak memperdulikan kedudukan ku,aku hanya ingin melihat cucu ku menikah dengan wanita yg baik,dan anak mu lah orang nya syekar aku sudah tua aku tidak atuh kapan aku meninggal sebelum itu aku ingin melihat cucu ku menikah hanya itu keinginan terbesar ku aku akan pergi dengan tenang setelah itu terjadi,"ucap parvati mengeluh
"Nyonya apa yg kau katakan?nyonya jika ini menyangkut pernikahan swara aku harus bertanya pada nya aku tidak ingin memaksakan kehendak ku,aku tidak ingin menjadi ayah yg egois maka beri aku waktu untuk membicarakan nya."pinta syekar
"Tentu aku juga berpikir seperti itu tapi tolong restui mereka aku hanya ingin kau merestui mereka "ucap parvati
"Nyonya restu ku selalu bersama merak"ucap syekar
Parvati pun tersenyum

"Apa,,, umur mu tidak jauh dengan ku tapi kau memilih menikah di umur mu yg masih muda"ucap swara dengan tangan sibuk membersihkan sayuran yg ia pegang dengan pisau di satu tangan
"Ya aku memilih menikah karna aku sangat mencintai laks begitu juga dengan nya kami dulu satu kampus,kami selalu bertemu setiap hari bahkan di saat ada kegiatan kampus kami sellalu mengerjakan nya"ragini menceritakan masa pacaran nyasambil tersenyum
"Wahh masih gadis mu sangat indah ya,"ucap swara
Merak berdua pun tertawa kecil sambil memasak di dapur
Terlihat Sujata datang
Mengambil air minum
"Wah,,wah,,wah,,kalian terlihat akrab padahal kalian baru kenal beberapa bulan,ragini nak kau jangan mudah bergaul jika tidak nanti bisa saja orang itu memanfaatkan mu."ucap sinis Sujata yg melirik ke arah swara
Swara dan ragini saling memandang
"Ibu apa aku butuh sesuatu,?"tanya ragini mengalihkan pembicaraan
"Tidak aku hanya ingin mengambil air minum,kau selesaikan masak nya"ucap sujata pergi
"Swara maafkan ibu mertua ku dia memang orang nya begitu dia sedikit sombong pada orang yg baru di kenal tapi sebenar nya dia baik"ucap ragini meminta maaf
"Tidak ragini aku tidak apa-apa tenang saja''ucap swara
Mereka pun melanjutkan masak nya

Tak lama kemudian parvati pulang ia duduk di kursi ruang tamu
Dan menyuruh seseorang untuk membawakan minum untuk nya

Seseorang pun datang dengan segelas air putih menyodorkan nya

"Apa ini aku bilang bawa teh untuk ku bukan air putih,,,swara kau "ucap parvati melihat ke arah yg membawa air
"Nenek kau harus banyak minum air putih dan kurangi manis ok kalau tidak gula mu akan naik,"ucap swara meminumkan air putih pada parvati
"Baik lah jika aku yg menyuruh aku akan mematuhi nya,nak duduk lah
Kau snaagt baik,kau wanita yg santun,aku berharap jika cucu ku akan mendapatkan jodoh seperti mu "ucap parvati mengelus pipi swara
Swara pun g mendengar nya terdiam tak mengerti apa yg di ucap kan parvati
"Emm maaf kan aku,,sudah lupakan saja.Nak kau di sini?"
Tanya parvati
"Ya nek aku kemari bersama sanskar dia meminta ku untuk menemani nya mencari barang untuk di kantor,dia mengajak ku kemari untuk dia berganti pakaian jadi aku menunggu nya."ucap swara
"Baik lah,aku senang kau ada di sini"ucap parvati
"Nenek dia juga membantu ku di dapur,dan kami bercerita banyak tadi."ucap ragini datang
"Benar kah,syukur lah jika ajian sudah mulai akrab aku senang sekali.baik lah aku ingin  istirahat ragini antar aku ke kamar."ucap parvati
Ragini pun mengantar nya sedangkan swara ia duduk di kursi menunggu sanskar

Malam hari

Swara keluar dari kamar mandi dengan handuk di tangan nya ia membuka lemari

"Boleh ayah masuk?tanya syekar
"Ayah masuk lah ada apa?"
Tanya swara
"Nak duduk lah ayah ingin bicara,nak ayah sudah tua ayah ingin melihat mu bahagia dan bias melihat mu pergi ke rumah mertua mu,ayah ingin kau mendapatkan pria yg baik,kau pernah bilang jika kau akan menikah dengan pilihan ayah,tapi ayah tidak seegois itu,"ucap syekar duduk memegang tangan swara
"Ayah apa ayah mulai menjodohkan ku atau mualia mencari pria untuk ku?"
Tidak ayah hanya berpikir jika ayah ingin kau menikah dengan seseorang yg sudah ayah kenal mungkin ini terllau mendadak untuk mu tapi ayah sudah melihat kedekatan kalian selama ini,"ucap syekar
"Apa maksud ayah sanskar?"
Tebak swara
"Ya,,ayah berpikir jika sanskar adalah pria yg tepat untuk mu,tapi tenang saja kau pikirkan lah dulu ayah tidak memaksa mu,semua terserah kau saja ini hidup mu kau yg akan   menjalankan kan nya ayah hanya berharap yg terbaik untuk mu."ucap syekar lalu pergi meninggalkan swara
Swara terdiam

Di satu sisi parvati pun membicarakan yg sama pada sanskar
Sanskar pun terlihat memikirkan perkataan parvati,
Selama ini sanskar sangat patuh pada parvati itu membuat sanskar dilema apa yg harus ia lakukan

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang