episode 116

263 19 0
                                        

Ini lah takdir ku,inilah hidupku,jika aku mempunyai kesempatan untuk semuanya akan ku perbaiki.

Satu bulan berlalu

Kini utaran sudah menetap di kediaman suami nya Dani begitu pun dengan sujata, ya mungkin sudah sifat nya seperti itu,dia sangat menikmati kemewahan yg sudah lama lepas dari tangan nya,Dani tidak keberatan akan hal itu,ia hidup sendiri,namun kini ia memiliki ibu mertua dan istri yg selalu bersama nya.

Namun beda hal nya dengan sahil ia setia merawat kavita yg berada di rumah sakit jiwa, ia memutuskan untuk tetap menjadi suami Kavita,dan mencoba memperbaiki semuanya,Sahil pun kini kembali berhubungan baik dengan keluarga Raj sing sesekali ia selalu berkunjung dan menjalin kekeluargaan lagi.

Dengan begitu banyak perubahan selama sebulan lebih,namun ada yg tetap sama,
Di sebuah ruangan seorang wanita cantik dengan perut buncit nya ia terlihat duduk di temani pria yg selalu di samping nya,terlihat selang yg terpasang di tangan sang wanita.
Swara harus menetap di rumah sakit selama masa kehamilan nya.
Kesehatan yg terus menurun,namun semangat swara tak pernah hilang ia tetap mempertahan kan kehamilan nya meskipun ia tau semua akibat nya.

"Kita harus segera memutuskan nya sanskar,keadaan bayi nya sudah cukup kuat untuk lahir."shimar yg duduk di kursi kekuasaan nya

"Baik lah aku akan menandatangani semua nya, berikan pada ku."sanskar yg meminta pada shimar

"Aku tau perasan mu,sanskar
Ku harap kau bisa menerima apa pun yg akan terjadi."shimar menatap sanskar

"Apa pun yg di inginkan swara aku akan mendukung nya,jika aku harus kehilangan nya."sanskar dengan kesedihan yg coba ia sembunyikan menandatangani surat persetujuan untuk operasi swara

"Tapi setidak nya kita masih punya harapan meskipun sangat kecil."shimar mencoba memberikan harapan pada sanskar

"Jangan memberikan aku harapan lagi, karna aku tau itu tidak akan terjadi.aku sudah cukup membiasakan diri tanpa nya."sanskar mencoba bersikap tegar

Namun shimar yg melihat nya seakan tau semua yg di katakan sanskar itu bertolak belakang dengan perasaan nya.

Sanskar pun meninggalkan ruangan shimar

"Kau berbohong,banyak harapan dan kesedihan di hati mu,kau belum bisa menerima kenyataan ini,sedalam mana pun kau menyembunyikan nya sanskar."gugam shimar melihat kepergian sanskar

_________

"Kenangan ini,kebiasaan ini,seakan tak akan pudar oleh waktu,
Bagai mana bisa kau menjadi kebutuhan dalam kehidupan ku swara.
Aku bisa saja melupakan semua masa lalu ku tapi untuk melupakan mu masalalu kita,aku benar-benar tidak bisa
Lalu bagai man cara nya untuk menghilangkan semua perasaan ini swara katakan pada ku cara nya."sanskar  dengan menutup mata nya merasakan angin menghembus ke tubuh nya
Di malam hari berdiri di balkon kamar nya

Ia terdiam melamun di balkon seorang diri.

"Kau di sini,"Parvati datang

"Ada apa nenek,kau perlu sesuatu?"sanskar menutupi kesedihan nya

"Besok operasi akan di lakukan,nak ku harap semua ini hanya mimpi,kenapa harus orang baik yg di ambil,aku merasa gagal menjadi orang tua,,jika saja semua nya tidak terlambat aku tidak akan bicara semua ini,wanita yg memiliki hati yg tulus harus mempertaruhkan nyawa nya demi kebahagiaan keluarga nya,aku sungguh menyesal hiks,,hiks,,hiks,,"Parvati menangis

"Sudah lah nenek jangan menyalahkan diri sendiri atas semuanya ini bukan salah mu,kita semua tidak tau ini akan terjadi,sebaik nya kita berdoa yg terbaik."sanskar memeluk Parvati sedih

_______

"Aku belum bisa menerima nya laks,kenap semuanya berjalan begitu cepat,di saat kita merasakan kebahagiaan yg dia berikan tapi dia harus pergi meninggalkan kita apa ini adil bagi nya?"Ragini yg duduk sedih di kamar

"Aku juga tidak menyangka jika ini akan terjadi swara selalu menolong orang tanpa memandang siapa dia.tapi kenapa takdir hidup nya sangat malang kita hanya bisa pasrah sekarang."laks yg duduk bersama Ragini.

Di kamar kedua anak terlihat masih duduk bermain di tempat tidur

"Kalian belum tidur,,ayo tidur lah ayah akan menemani kalian.
Sanskar yg duduk bersama kedua anak nya

"Ayah kapan ibu akan pulang aku merindukan nya,"keluh krish

"Segera,,,setelah ibu kalian sembuh nanti dia akan kembali pulang bersama adik kalian."sanskar memeluk kedua anak itu

"Benarkah,,kapan itu ayah?"tanya Miska

Secepatnya,,, sudah cukup bertanya nya,sekarang kalian tidur ayo,,"sanskar menyelimuti kedua nya

"Ayah tidur lah bersama kami di sini,aku mohon."Kris meminta

"Iya ayah tidur lah di sini"Miska pun sama

"Tentu saja ayo peluk ayah dan tidur lah."sanskar dengan berada di tengah kedua anak nya,berbaring dengan pelukan kedua nya
Sanskar mengelus pelan kedua nya dan Mereka pun tertidur

_______

"Bagai mana keadaan mu?"pagi hari Ragini dan semua keluarga sudah ada di rumah sakit

"Aku baik,apa anak-anak sekolah?"tanya swara dengan nada lemas berbaring

"Mereka sekolah,"ucap Ragini memegang tangan swara

"Aku sangat merindukan mereka,sanskar bisakah kau membawa mereka kemari setelah pulang sekolah?"tanya swara

"Nak,,satu jam lagi operasi akan di lakukan dan,,"ucap syekar

"Dan,,itu tidak mungkin bagi ku."swara tersenyum sedih

"Aku akan menjemput dan membawa mereka kemari,kau akan bertemu mereka itu janji ku."sanskar  tanpa ragu dan penuh Dengan keyakinan
Membuat semua yg mendengar nya terdiam karna tau itu sangat kecil kemungkinan nya.

"Berjanji lah kalian akan merawat anak-anak ku dengan penuh kasih sayang sehingga dia tidak mengeluh kehilangan sosok seorang ibu,"ucap swara tegar

"Kau putus asa di detik-detik terakhir,ini bukan dirimu.kenapa kau sangat berkecil hati,dokter shimar bilang masih ada peluang untuk mu bertahan asalkan kau tidak menyerah,jadi ku mohon jangan menyerah demi anak-anak mu,demi sanskar,demi kita."ucap Ragini  terkekeh memberikan semangat

"Nenek sebaiknya kita berikan waktu mereka untuk berdua sebelum swara menjalani operasi"ucap Ragini sedikit berbisik

"Ya kau benar,ayo kita keluar,"ucap Sujata memberikan isyarat pada yg lain agar keluar Mereka semua pun keluar kini hanya ada swara dan sanskar di dalam ruangan

"Kau akan baik-baik saja kita akan membesarkan anak-anak kita bersama."sanskar yg duduk di kursi memegang tangan swara yg berbaring

"Ku mohon sanskar jangan terlalu berharap,terimalah kenyataan jika kau dan aku akan berpisah untuk selamanya,ingat jika aku pergi jangan pernah berubah,tetaplah menjadi sanskar ku,dan jagalah anak-anak kita,jika memungkinkan  carilah ibu yg baik untuk anak-anak kita."swara dengan suara yg lemas tak berdaya menitikan air mata.

"Ku mohon jangan bicara seperti itu swara sampai kapan pun aku tidak akan pernah tergantikan di hati ku bahkan di kehidupan ku."sanskar mencium tangan swara

Swara pun tersenyum letih.

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang